Ratni Dewi Sawitri | Parenting | 04-07-2023
PARBOABOA – Dolphin parenting adalah pendekatan baru dalam dunia pendidikan anak yang menarik perhatian orangtua dan para ahli.
Konsep pola asuh ini menawarkan perspektif yang menarik tentang bagaimana mendidik anak dengan kombinasi kelembutan dan kekuatan.
Dolphin parenting mengambil inspirasi dari perilaku lumba-lumba, hewan yang terkenal dengan kecerdasan dan kelembutannya.
Pendekatan ini menekankan pada keseimbangan antara memberikan kebebasan kepada anak untuk belajar melalui pengalaman mereka sendiri dan memberikan arahan serta dukungan yang dibutuhkan saat mereka tumbuh dan berkembang.
Lalu, apa itu dolphin parenting style? Bagaimana dampaknya terhadap tumbuh kembang anak? Simak penjelasannya di bawah ini.
Istilah dolphin parenting pertama kali digunakan oleh penulis bernama Shimi Kang dalam bukunya yang berjudul The Dolphin Way.
Dalam buku tersebut, ia mengungkapkan tentang pentingnya memprioritaskan pencapaian jangka panjang dan mengajari anak untuk bekerja keras serta bertanggungjawab atas kesuksesan mereka sendiri.
Tetapi ia juga menekankan pada kesejahteraan emosional dan kesehatan mental anak agar benar-benar sukses.
Gaya pengasuhan ini bersifat tegas namun fleksibel. Dolphin parenting adalah pola asuh tentang menjaga keseimbangan dalam kehidupan anak-anak dengan lembut, namun membimbing secara otoritatif di setiap langkah untuk membesarkan anak-anak yang bahagia, sehat, dan sukses.
Pola pengasuhan ini dianggap positif karena membantu mencapai tujuan jangka panjang dengan terus memenuhi tujuan langka pendek.
Dolphin parenting tidak dapat dicap sebagai otoriter karena pengasuhannya yang lembut namun membimbing. Di era modern seperti sekarang, pola asuh ini tidak hanya membesarkan anak yang bahagia, namun juga untuk membesarkan anak yang kuat, mandiri, dan positif.
Berikut adalah beberapa ciri dolphin parenting:
Orang tua akan bertindak sebagai pendukung, bukan mendikte segala hal. Mereka mengizinkan anak-anak mereka untuk mengeksplorasi diri dan beristirahat sesuai kebutuhannya.
Orang tua yang menerapkan pola asuh tidak bersifat protektif. Mereka membiarkan anak-naka mereka untuk mengatasi tantangan sendiri dan menangani situasi yang membuat mereka kuat untuk menghadapi pasang surut di masa depan.
Mereka juga mengajarkan anak untuk belajar dari kesalahan mereka, sehingga anak dapat menyadari diri sendiri dan membuat pilihan yang terbaik untuk mereka.
Bersikap suportif dapat membuat anak percaya diri sekaligus menjaga ikatan orang tua dan anak. Jika seorang anak melakukan kesalahan, maka mereka diperbolehkan untuk belajar dari kesalahan tersebut dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan selama proses berlangsung.
Selain itu, dapat membantu anak dalam membuat makna dalam lingkungan sosial sehingga mereka dapat belajar bagaimana cara menghargai pendapat ornag lain dan memelihara hubungan dengan teman dan anggota keluarga.
Orangtua dengan gaya pengasuhan ini kuat dalam menjaga keseimbangan dengan anak-anak mereka.
Gaya pengasuhan mereka membuat mereka kuat. Mereka mengatur lingkungan yang fleksibel untuk anak-anak mereka, tetapi mereka juga mengaturnya dengan tegas.
Misalnya, jika anak tidak bisa mendapatkan nilai bagus, mereka membantu mereka untuk mencapainya dengan meningkatkan minat mereka.
Dolphin parenting adalah pendekatan dalam mendidik anak yang menggabungkan kelembutan dan kekuatan dengan prinsip-prinsip yang mendasari.
Berikut adalah beberapa prinsip utama dalam dolphin parenting:
Berikut manfaat dari dolphin parenting adalah sebagai berikut:
Berdasarkan penelitian psikologis anak, gaya pengasuhan ini adalah gaya pengasuhan yang dapat diterima secara luas sebagai gaya pengasuhan yang mungkin paling efektif. Walaupun begitu, orang tua tetap harus peka terhadap perubahan pada gaya pengasuhan ini.
Dolphin parenting memiliki perbedaan signifikan dengan pola asuh lainnya yang umum diterapkan. Berikut adalah beberapa perbedaan antara dolphin parenting dengan pola asuh lain:
Helicopter parenting adalah pola asuh yang cenderung terlalu protektif dan mengontrol anak-anak. Orangtua yang menerapkan pola asuh ini sering kali terlalu campur tangan dalam kehidupan anak, membatasi kebebasan mereka, dan menghindarkan mereka dari tantangan.
Di sisi lain, dolphin parenting memberikan kebebasan yang terkendali kepada anak untuk belajar dan mengambil keputusan, sambil tetap memberikan arahan dan dukungan yang diperlukan.
Tiger parenting adalah pola asuh yang berfokus pada keunggulan akademik dan pencapaian tinggi. Orangtua yang menerapkan pola asuh ini cenderung menekan anak-anak untuk mencapai kesuksesan yang tinggi, dengan harapan prestasi yang gemilang. Dolphin parenting, di sisi lain, mengutamakan perkembangan holistik anak, termasuk keseimbangan antara prestasi akademik, keterampilan sosial, dan kemandirian.
Authoritative parenting adalah pola asuh yang memadukan kehangatan dan disiplin. Meskipun ada kesamaan dalam hal memberikan arahan dan dukungan yang diperlukan, dolphin parenting memiliki pendekatan yang lebih lembut dan fleksibel.
Dolphin parenting menekankan memberikan kebebasan kepada anak, sementara tetap memberikan panduan yang diperlukan, sedangkan authoritative parenting cenderung memiliki batasan yang lebih jelas dan tegas.
Neglectful parenting adalah pola asuh yang ditandai dengan ketidakpedulian dan kurangnya keterlibatan orangtua dalam kehidupan anak-anak mereka.
Dalam dolphin parenting, orangtua aktif terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka, memberikan perhatian, dukungan, dan arahan yang diperlukan.
Demikianlah penjelasan mengenai dolphin parenting beserta dengan ciri-ciri orang tua yang menerapkan pola asuh ini. Semoga informasi ini bermanfaat.
Editor : Sari
Tag : #pola asuh #dolphin parenting #parenting #pengertian dolphin parenting #ciri dolphin parenting