PARBOABOA, Jakarta- Akun resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia @Kemlu_RI berkicau alias meng-tweet dua hal atas sikap Menteri Keuangan Israel yang mengingkari eksistensi Bangsa Palestina, Rabu (22/3/2023), sebagaimana parboaboa.com menengok kicauan itu, pada Kamis (23/3/2023).
Pertama Indonesia mengecam keras sikap Menteri Keuangan (Menkeu) Israel mengingkari eksistensi Bangsa Palestina dan tidak menghormati eksistensi serta kedaulatan wilayah Yordania. Lalu kedua, Indonesia terus konsisten mendukung perjuangan bangsa Palestina dan menghormati kedaulatan wilayah Yordania.
Pangkal soal kicauan tersebut menyembul, gara-gara ucapan Menkeu Israel, Bezalel Smotrich, berbicara pada upacara peringatan 2 tahun meninggalnya aktivis Likud sayap kanan tersohor dan anggota dewan Badan Yahudi Jacques Kupfer, yang meninggal melawan kanker pada 2021di Paris.
Bezalel Smotrich mengatakan, bahwa tidak ada orang Palestina. Ia menyatakan keluarganya “orang Palestina sejati”. Anggota parlemen sayap kanan Bezalel Smotrich mengatakan, bahwa rakyat Palestina adalah "penemuan" dari abad terakhir dan bahwa orang-orang seperti dia dan kakek-neneknya adalah "warga Palestina sejati”, sebagaimana Parboaboa melansir timesofisrael.com, memberitakan pada Senin 20 Maret kemarin.
Ia juga mengatakan, tidak ada yang namanya orang Palestina karena tidak ada yang namanya orang Palestina sebagai rakyat Palestina.
“Apakah Anda tahu siapa orang Palestina itu?” tanya ketua partai Zionisme Religius ultranasionalis dan menteri keuangan Israel. “Saya orang Palestina,” ucapnya, juga menyebut neneknya yang lahir di kota Metula di Israel utara 100 tahun lalu, dan kakeknya, seorang warga Yerusalem generasi ke-13, sebagai “warga Palestina sejati.”
“Rakyat Palestina adalah penemuan kurang dari 100 tahun yang lalu,” ujar Bezalel Smotrich, pidato Bahasa Ibrani yang diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis, Minggu 19 Maret kemarin.
“Apakah ada sejarah atau budaya Palestina? Tidak. Ada orang Arab di Timur Tengah yang tiba di Tanah Israel bersamaan dengan imigrasi Yahudi dan awal Zionisme. Setelah 2.000 tahun pengasingan, orang Israel kembali ke rumah, dan ada orang Arab di sekitar [kami] yang tidak menyukainya. Jadi apa yang mereka lakukan? Mereka menciptakan orang-orang fiktif di Tanah Israel dan mengklaim hak-hak fiktif di Tanah Israel hanya untuk melawan gerakan Zionis,” ujarnya ketika berpidato.
“Ini adalah kebenaran sejarah. Bangsa Arab di Tanah Israel perlu mendengar kebenaran ini,” tambahnya lagi.
Bezalel Smotrich berbicara pada podium menampilkan peta “Israel Raya” mencakup wilayah Yordania modern. Sesuai aspirasi garis keras beberapa kelompok Zionis awal.
Memang tak dimungkiri, Smotrich memiliki rekam jejak pernyataan kontroversialatas Bangsa Palestina, warga Arab Israel, Yahudi non-Ortodoks, dan komunitas LGBTQ. Bahkan termasuk pernah menyatakan sosoknya sebagai "homofobia yang bangga".
Smotrich pernah mengatakan pada 2021, bahwa David Ben-Gurion, perdana menteri pertama Israel, seharusnya “menyelesaikan pekerjaannya” mengusir semua orang Arab keluar dari negara Israel ketika didirikan.Tak ayal, bahwa Menkeu Israel itu memang penentang keras pendirian negara Palestina.
Editor: Fery Sabsidi