PARBOABOA, Medan - Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution dinilai masyarakat tak mampu menyelesaikan permasalahan banjir yang semakin mengkhawatirkan.
Seperti yang disampaikan salah seorang warga Medan, Andi S, yang mengatakan, upaya Pemkot Medan mengatasi banjir seperti normalisasi sungai, parit dan selokan tidak membuahkan hasil. Bahkan, malah meningkatkan masalah banjir.
"Korek sana korek sini, malah makin banjir dimana-mana. Tidak ada hasil, anggaran dihabiskan untuk korek parit dan lainnya. Alih-alih mengatasi banjir, malah terjadi macet akibat pengorekan parit. Bukan jadi solusi, malah jadi masalah baru," katanya kepada PARBOABOA.
Andi juga menilai, Kota Medan semakin rentan terhadap banjir. Ia mencontohkan, baru terjadi hujan sebentar, tapi banjir sudah menggenangi kota.
"Sekarang ini makin parah banjirnya. Hujan sikit aja banjir, di Jalan Seroja, Kecamatan Medan Sunggal, dulu sudah bisa teratasi. Kini, zaman Wali Kota Bobby malah banjir lagi. Padahal kemarin baru pembenahan drainase, tapi tetap aja banjir," keluhnya.
Andi lantas menagih janji Bobby mengatasi banjir yang menjadi salah satu program kampanyenya saat hendak menjabat sebagai Wali Kota Medan.
"Mana janji kampanye Bobby Nasution? Janji tinggal janji, sejak dilantik di 2021 sampai saat ini bukan ada berkurang, banjir makin parah," katanya.
"Harusnya urus dahulu persoalan yang fundamental yang paling dasar ke masyarakat, bukan sibuk bangun tugu sama jembatan," imbuh Andi.
Menanggapi keluhan warga, Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution mengaku tengah melakukan pembenahan untuk mengatasi banjir. Salah satunya dengan melakukan normalisasi sungai.
"Pembenahan drainase, normalisasi sungai juga menjadi fokus kita untuk benar-benar membebaskan Kota Medan dari banjir," katanya.
Bobby mengaku akan melakukan evaluasi terkait penanganan banjir yang selama ini dilakukan.
"Saya dan jajaran Pemko Medan terus berupaya maksimal tanpa henti untuk mengatasi banjir," imbuhnya.
Pada Senin (26/9/2023), sejumlah ruas jalan di Kota Medan tergenang air hingga mengalami banjir dengan tinggi mulai 20 centimeter hingga 80 centimeter, usai hujan deras mengguyur kota itu selama dua jam.
Ketinggian air terparah terjadi di Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Sunggal. Di kelurahan itu, petugas BPBD Medan terpaksa menggunakan perahu karet untuk memonitor banjir.
Editor: Kurniati