PARBOABOA, Simalungun- Tim kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bersama personel Polres Simalungun berhasil memadamkan api di lahan seluas 10 hektare di daerah perbukitan di Kawasan Dusun Dolok Maria, Nagori (desa) Ujung Saribu, Kecamatan Pamatang Silima Huta, Kabupaten Simalungun, Jumat (12/5/2023).
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Simalungun AKBP Ronald F.C Sipayung, menjelaskan personel yang dikerahkan membantu Satgas Karhutla memadamkan api sebanyak 30 orang.
"Api yang membakar lahan seluas 10 hektare di daerah perbukitan Kawasan Dusun Dolok Maria Nagori Ujung Saribu Kecamatan Pematang Silimakuta Kabupaten Simalungun, berhasil dipadamkan berkat kerjasama yang terintegrasi dan bersinergitas antara Personel Polres Simalungun bersama Kementerian Kehutanan Manggala Agni yang tergabung dalam Satgas Karhutla serta warga masyarakat setempat," ungkap Ronald kepada Parboaboa melalui aplikasi perpesanan, Sabtu (13/05/2023).
Ronald menjelaskan, peristiwa karhutla diketahui berdasarkan notifikasi yang muncul di aplikasi lancang kuning (RCM). Aplikasi ini untuk memonitor titik panas (hot spot) di Sumatra Utara dan sekitarnya.
"Dari Aplikasi tersebut diketahui kebakaran lahan di kawasan Dusun Dolok Maria, Nagori Ujung Saribu, Kecamatan Pamatang Silima Huta Kabupaten Simalungun terjadi pada hari Kamis 11 Mei 2023 sekira jam 20.00 WIB dan berhasil kita padamkan pada hari Jumat 12 Mei 2023 sekira jam 11.00 WIB. Banyak keterbatasan dan kendala seperti peralatan dan medannya yang cukup terjal karena ini adalah areal perbukitan," jelasnya.
Ronald menjelaskan, Kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran lahan. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.
"Mengingat cuaca saat ini sedang panas, jadi diharapkan untuk masyarakat agar tidak membakar rumput, sampah sembarangan, dan tidak membuka lahan dengan cara dibakar agar tidak terjadi kebakaran yang akan membawa dampak buruk bagi lingkungan dan pelakunya dapat dijerat pidana," imbuh Ronald Sipayung.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun telah menyiapkan dua pos pengawasan karhutla di dua titik, yaitu Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (Girsip) dan Kecamatan Haranggaol.
Dua kecamatan ini, kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Simalungun, Kennedy Silalahi, selalu terjadi karhutla.
"Hampir tiap tahun, kebakaran hutan selalu terjadi di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (Girsip) dan Kecamatan Haranggaol, Kabupaten Simalungun. Belum lagi pemantauan untuk Nagori Purba jadi masih dalam evaluasi," jelasnya.
"Kita berkoordinasi dengan satgas (satuan tugas) karhutla Sumut untuk pemantauan kebakaran hutan di lingkup Simalungun, di mana adanya Prediksi BMKG bahwa akan memasuki musim panas dan kering yang menyebabkan kemarau," imbuh Kennedy.
Ia mengaku, faktor-faktor penyebab karhutla umumnya sama setiap tahun, yaitu pembukaan lahan pertanian oleh masyarakat.
“Tiap tahun kebakaran di sana. Sudah berulangkali padahal kita sudah sosialisasikan dari tingkat kecamatan, desa/kelurahan, sampai tokoh masyarakat. Bahwa ini hutan lindung dan karena ini hutan lindung, tentunya ada dampak buruk bagi warga yang tinggal di sekitar wilayah tersebut, bila tidak dilindungi dan diawasi," pungkasnya.