PARBOABOA, Jakarta - Sebanyak 129 orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi di Rwanda sejak pekan lalu. Selain itu, enam orang juga dilaporkan meregang nyawa di negara tetangga Uganda.
Jumlah korban ini diperkirakan masih akan meningkat, karena otoritas setempat masih melakukan evakuasi warga yang terperangkap di dalam rumah.
"Penyelamatan masih berlangsung di daerah-daerah paling terdampak demi mengamankan warga yang terancam bahaya. Kami melakukan segala cara untuk mengatasi situasi sulit ini," kata Presiden Rwanda, Paul Kagame, melalui pernyataan di akun Twitter resminya, dikutip dari AFP, Kamis (04/05/2023).
Dalam pernyataan yang sama, orang nomor satu di Rwanda itu menyampaikan ucapan bela sungkawanya terhadap keluarga korban.
Menurut laporan Kantor berita pemerintah Rwanda, Rwanda Broadcasting Agency (RBA), kematian terbanyak tercatat di Provinsi Barat yang berbatasan dengan Sungai Kivu.
Warga diminta untuk terus berhati-hati, karena Badan Meteorologi Rwanda memprediksi bahwa intensitas hujan lebat masih akan terjadi.
Hujan badai yang kuat dimulai minggu lalu, menyebabkan banjir dan tanah longsor yang menyapu beberapa rumah di seluruh negeri dan membuat beberapa jalan tidak dapat diakses.
Editor: Rini