Ratni Dewi Sawitri | Islam | 31-05-2023
PARBOABOA - Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT sebagai Rasul terakhir untuk menyempurnakan aqidah akhlak manusia, serta membawa petunjuk yang baik dalam menjalani kehidupan.
Islam menekankan pentingnya pengembangan akhlak mahmudah atau perilaku terpuji dan menjauhi akhlak mazmumah.
Arti akhlak mazmumah adalah perilaku tercela dan wajib dijauhi oleh umat muslim, karena akhlak ini dapat mendatangkan kemudhorotan bagi diri sendiri dan orang lain serta dapat membahayakan iman dan mendatangkan dosa.
Perintah untuk menjauhinya pun telah ditegaskan dalam Al-Quran Surat Al An’am ayat 151, yang berbunyi:
اِحْسَانًاۚ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ مِّنْ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَاِيَّاهُمْ ۚوَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَۚ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّۗ ذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), “Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti". (Q.S. Al-An’am, ayat 151)
Dari ayat tersebut, umat Islam diperintahkan untuk memahami konsep akhlak mazmumah dan berusaha menjauhinya. Ajaran agama Islam mendorong pengembangan akhlak yang terpuji sebagai landasan utama dalam berinteraksi dengan sesama manusia dan pencipta-Nya.
Dalam pembasan kali ini, Parboaboa akan mengeksplorasi secara mendalam tentang apa itu akhlak mazmumah dan implikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, mari kit abaca ulasan ini dengan seksama agar dapat meresapinya dalam hati.
Akhlak mazmumah adalah istilah dalam Bahasa Arab yang merujuk kepada perilaku atau akhlak yang tercela atau buruk.
"Mazmumah" berasal dari kata dasar "zamama" yang berarti "memarahi" atau "mengutuk". Jadi, akhlak mazmumah mengacu pada sifat-sifat negatif seperti kejahatan, kebohongan, keserakahan, kezaliman, kekerasan, atau perilaku buruk lainnya.
Dalam Islam, akhlak mazmudah disebut juga dengan sifat tercela, yang dianggap bertentangan dengan ajaran agama dan nilai-nilai moral yang baik.
Kebalikan akhlak mazmumah adalah akhlak mahmudah. Agama Islam mendorong umatnya untuk mengembangkan akhlak yang terpuji, seperti kejujuran, kebaikan, keadilan, kesabaran, kasih sayang, dan tolong-menolong.
Penting untuk berusaha meningkatkan aqidah dan akhlak kita, serta menjauhi perilaku yang tercela. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melakukannya dengan berpegang pada nilai-nilai etika, menjaga integritas pribadi, berbuat baik kepada orang lain, dan menghindari perbuatan-perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Berikut adalah beberapa ciri arti dari akhlak mazmumah adalah akhlak yang tercela, yaitu
Berikut ini adalah sifat-sifat yang terdapat dalam akhlak mazmumah adalah sebagai berikut:
Musyrik merupakan mempersekutukan Allah dengan makhluk-Nya, seperti menyembah berhala pada zaman Nabi Ibrahim AS. Tindakan ini bertentangan dengan ajaran tauhid. Hal ini telah tertulis dalam surat Lukman ayat 13
وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar .” (QS. Lukman : ayat 13).
Takabbur adalah sikap menyombongkan diri dan tidak mengakui kekuasaan Allah. Salah satu yang menyebabkan seseorang menjadi takabbur adalah karena merasa dirinya tampan dan cantik, kedudukan jabatan yang tinggi, kekayaan dan lain sebagainya. Salah satu ayat Allah yang menerangkan ketakaburan manusia tertulis dalam surat An-Nahl ayat 29:
فَادۡخُلُوۡۤا اَبۡوَابَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَاؕ فَلَبِئۡسَ مَثۡوَى الۡمُتَكَبِّرِيۡنَ
“Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Pasti itu seburuk-buruk tempat orang yang menyombongkan diri.”(Qs. An-Nahl : ayat 29).
Murtad artinya keluar dari agama Islam. Sebagaimana firman Allah, bagi siapa saja yang melakukan perbuatan ini, maka akan mendapatkan hukuman riddah (hukuman mati) saat di akhirat kelak.
ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
“Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah : ayat 217).
Munafik adalah sikap seseorang yang berpura-pura. tidak tulus mengikuti ajaran Allah dan ini juga termasuk dalam sifat khianat. Khianat juga diartikan sebagai perbuatan menipu dan menurunkan martabat dirinya. Sebagaimana firman Allah:
اَلْمُنٰفِقُوْنَ وَالْمُنٰفِقٰتُ بَعْضُهُمْ مِّنْۢ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوْفِ وَيَقْبِضُوْنَ اَيْدِيَهُمْۗ نَسُوا اللّٰهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.” (Qs. At-Taubah : ayat 67)
Berikut ini akhlak mazmumah adalah tingkah laku atau sifat seseorang terhadap sesama yang tidak sesuai dengan ajaran tuntunan Al-Quran dan hadist, di antaranya :
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan perilaku akhlak mazmumah adalah sebagai berikut:
Lingkungan tempat seseorang tinggal dan berinteraksi dapat memainkan peran penting dalam membentuk perilaku. Jika seseorang tumbuh di lingkungan yang toleran terhadap perilaku tercela atau di sekitarnya sering terjadi perilaku negatif, mereka mungkin cenderung meniru atau terpengaruh oleh lingkungan tersebut.
Pendidikan dan nilai-nilai yang diterima dalam keluarga juga mempengaruhi perilaku seseorang. Jika nilai-nilai etika dan moral tidak ditekankan atau jika seseorang tidak mendapatkan pendidikan yang baik tentang konsekuensi perilaku negatif, mereka mungkin lebih rentan terhadap perilaku mazmumah.
Interaksi dengan teman sebaya dan rekan-rekan dapat memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku seseorang. Jika lingkungan sekitarnya didominasi oleh teman-teman yang terlibat dalam perilaku negatif, seseorang dapat merasa tertarik atau terpengaruh untuk melakukan hal serupa.
Beberapa faktor individu seperti kepribadian, tingkat empati, kontrol diri, dan kematangan emosional juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Misalnya, seseorang dengan rendahnya tingkat empati atau kontrol diri yang lemah mungkin cenderung melakukan perilaku akhlak mazmumah.
Norma sosial dan nilai-nilai budaya yang berlaku dalam masyarakat juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Jika masyarakat atau budaya tertentu memiliki toleransi terhadap perilaku mazmumah atau menghargai kekerasan, seseorang mungkin lebih cenderung untuk terlibat dalam perilaku tersebut.
Faktor ekonomi seperti kemiskinan atau tekanan keuangan juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Ketika seseorang menghadapi kesulitan ekonomi yang signifikan, mereka mungkin tergoda untuk melakukan perilaku mazmumah seperti pencurian atau penipuan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Berikut ini adalah contoh akhlak mazmumah yaitu sebagai berikut:
Perilaku-perilaku ini adalah contoh akhlak mazmumah yang diinginkan untuk dihindari. Sebagai individu, penting untuk mengembangkan akhlak yang baik dan bertanggung jawab dalam interaksi sehari-hari dengan orang lain.
Editor : Lamsari Gulo
Tag : #akhlak #akhlak mazmumah #islam #contoh akhlak mazmumah #pengertian akhlak mazmumah