parboaboa

Amerika Serikat Kembali Umumkan Bantuan Militer Rp37 T Untuk Ukraina

Krisna | Internasional | 21-01-2023

Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali mengumumkan paket bantuan militer terbaru untuk Ukraina yang nilainya mencapai US$ 2,5 miliar atau setara Rp37,8 triliun (Foto: JawaPos)

PARBOABOA, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali mengumumkan paket bantuan militer terbaru untuk Ukraina yang nilainya mencapai US$ 2,5 miliar atau setara Rp37 triliun. Diketahui, paket bantuan terbaru AS itu akan mencakup kendaraan lapis baja Stryker yang bisa mengakut personel militer.

Pada, Jumat (20/01/2023), pengumuman terkait paket bantuan militer terbaru itu disampaikan oleh Pentagon atau Departemen Pertahanan AS dalam pernyataan pada Kamis (19/01/2023) waktu setempat, saat sekutu-sekutu Barat berupaya mendorong pasokan kendaraan lapis baja untuk Ukraina.

Selain itu, paket bantuan terbaru dari AS tersebut tidak menyertakan tank tempur yang diminta Ukraina. Tapu, mencakup 90 unit kendaraan pengakut personel lapis baja Styker, kemudian tambahan 59 unit Kendaraan Tempur Infanteri Bradley (Bradley IFV), sistem pertahanan udara Avenger, dan amunisi besar maupun kecil.

"Sebanyak 59 Bradley IFV termasuk dalam paket ini, bersama dengan 50 Bradley yang sebelumnya diumumkan pada 6 Januari, dan 90 Stryker APC akan memberikan Ukraina dua brigade dengan kemampuan lapis baja," ujar Pentagon dalam pengumumannya.

Sebanyak 50 unit Bradley sebelumnya disertakan dalam paket bantuan senilai lebih dari US$ 3 miliar yang diumumkan oleh AS pekan lalu.

Setelah AS dan beberapa negara lainnya telah memberikan donasi kendaraan lapis baja dalam jumlah besar ke Ukraina. Tapi, dengan pengecualian, salah satunya dari Inggris yang menyatakan tidak akan mengirimkan tank-tank Barat modern.

Akhir pekan lalu, Inggris mengumumkan akan mengirimkan tank-tank Challenger 2 ke Ukraina. Sementara pekan lalu, Jerman menjelaskan akan mengirimkan kendaraan lapis baja Marder dan Prancis berjanji memasok tank-tank ringan AMX-10 untuk Ukraina.

Sebelumnya AS, dalam penjelasannya, mengatakan keengganan mengirimkan tank Abram ke Ukraina disebutkan oleh kesulitan dalam pemeliharaan dan pelatihan.

Namun disebutkan seorang anggota parlemen senior AS bahwa Kanselir Jerman Olaf Scholz menerangkan negaranya akan memasok tank-tank berat ke Ukraina ketika AS melakukan hal yang sama. Scholz tengah menghadapi tekanan yang memuncak di Eropa untuk mengizinkan ekspor tank Leopard buatan Jerman.

Sebelumnya, saat ditanya soal banyaknya jumlah kendaraan lapis baja yang dijanjikan untuk Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Kebijakan, Colin Kahl, mengatakan kepada wartawan bantuan semacam itu diperlukan untuk membantu pasukan Kiev mengalahkan pertahanan Rusia yang semakin berat.

Selanjutnya, Kahl mengatakan bahwa pasukan Rusia ‘menggali parit, menempatkan Gigi Naga (barikade beton), menanam ranjau’ di wilayaj Ukraina. Pengiriman kendaraan lapis baja ke Ukraina, menurut Kahl, dimaksudkan untuk ‘memampukan mereka mengubah dinamika itu dengan pertahanan statis semacam ini, dengan bisa menempak dan bermanuver dengan penggunaan kekuatan yang lebih mekanis’. Dengan paket tambahan terbaru ini, maka AS sejauh ini telah memberikan bantuan militer senilai total lebih dari US$26,7 miliar kepada Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi pada Februari 2022.

Editor : -

Tag : #amerika serikat    #bantuan militer as ke ukraina    #internasional    #kendaraan lapis baja    #invasi rusia ke ukraina   

BACA JUGA

BERITA TERBARU