PARBOABOA, Jakarta – Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa memerintahkan jajarannya untuk mengusut bentrokan antara personel Kopassus dan Brimob yang terjadi Tembagapura, kabupaten Mimika, Papua.
"Sedang dilakukan proses hukum terhadap semua oknum anggota TNI yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika tersebut. Proses hukum akan dilakukan oleh Pusat Polisi Militer TNI bersama sama dengan Pusat Polisi Militer TNI AD," kata Jenderal Andika, Senin (29/11).
Bentrokan itu melibatkan personel Kopassus dari Satgas Nanggala TNI dan Satgas Amole dari unsur Korps Brigade Mobil (Brimob) Polri.
Andika mengatakan bahwa pihak Polri juga melakukan pengusutan terhadap kasus dugaan pelanggaran pidana dalam perselisihan tersebut. Dia menyebut bahwa pihak TNI AD sudah menjalin koordinasi dengan Korps Bhayangkara POLRI dalam memproses kejadian tersebut.
"Sudah lakukan koordinasi dengan Polri untuk lakukan proses terhadap oknum anggota Polri yang terlibat," tandasnya.
Kapolda Papua: Salah Paham Saja, Sudah Berdamai
Terpisah, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memastikan bahwa insiden sudah diselesaikan. Ia mengklaim bahwa perkara tersebut sudah dapat diatasi dan sudah berakhir damai.
"Tidak ada bentrok itu, salah paham saja. Sudah diselesaikan, sudah berdamai," kata Irjen Mathius, Senin (29/11).
Menurut Mathius, perselisihan personil antar dua instansi negara tersebut hanya dikarenakan kesalahpahaman. Namun demikian, ia enggan menjabarkan lebih lanjut mengenai pemicu perkelahian tersebut. Ia hanya memastikan peselisihan tersebut sudah diselesaikan.
Lebih lanjut Irjen Mathius menjelaskan bahwa kedua belah pihak yang berselisih tersebut sama-sama berada dalam penugasan Operasi Nemangkawi. Baik satgas Nanggala Kopassus dan juga Satgas Amole Brimob yang bertugas si Tembagapura berada langsung di bawah oleh kendali dirinya.
Menurut Mathius permasalahan dapat diselesaikan situasi di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) juga dipastikan sudah kondusif,dan terkendali.
"Sudah diselesaikan. Korban luka-luka biasa saja, sudah berdamai. Nanggala juga kan itu di bawah Kapolda, karena di bawah Operasi Nemangkawi. Amole juga sama di bawah Kapolda, sudah diselesaikan langsung," pungkas Mathius.
Sebelumnya dikabarkan sejumlah anggota Kopassus TNI dilaporkan terlibat bentrokan dengan beberapa anggota Brimob di Mimika Papua pada Sabtu (27/11/2021).
Bentrokan antara anggota Kopassus dan Brimob tersebut terjadi Timika Kabupaten Mimika tepatnya di depan Mess Hall, Provinsi Papua. Diduga penyebab bentrokan tersebut hanya karena persolan kecil, yakni masalah harga rokok.
Dikabarkan lima orang dari kubu Pasukan Brimob yang tergabung dalam Satgas Amole menjadi korban dan mengalami luka-luka akibat insiden itu.nasion
Editor: -