BMKG: Waspada Bibit Siklon 98S Kategori Tinggi

PARBOABOA, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap bibit siklon tropis 98S kategori tinggi.

Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan bahwa bibit siklon 98S dapat mempengaruhi cuaca berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi dalam 24 jam ke depan.

Guswanto menyebut jika kondisi ini diketahui melalui satelit Himawari-9 kanal Enhanced-IR.

Dalam pengamatan satelit itu, terlihat adanya aktivitas konvektif yang kuat selama 12 jam terakhir.

“Citra satelit Himawari-9 kanal Enhanced-IR menunjukan adanya aktivitas konvektif yang kuat selama 12 jam terakhir,” kata Guswanto dalam pernyataannya di Jakarta, Senin (10/04/2023).

“Kondisi medan angin menunjukan sirkulasi siklon di setiap lapisan,” tambahnya.

Ia menerangkan bahwa kondisi tersebut didukung oleh wind shear vertikal yang lemah, yakni 15-20 knots, lalu aktifnya gelombang Equator Rossby (ER) dan Madden-Julian Oscillation (MJO).

Kemudian, divergensi lapisan atas dengan kategori sedang, divergensi lapisan bawah dengan kategori kuat diimbangi oleh suhu permukaan laut yang sangat hangat pada suhu 30-31 derajat celcius.

Selain itu, aliran massa udara (outflow) yang baik juga turut mendukung tumbuh kembangnya bibit siklon 98S ini.

“Bibit Siklon 98S dampak tidak langsungnya dapat terjadi di beberapa wilayah Indonesia,” ucapnya.

Adapun dampak tidak langsung itu berupa angin kencang di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lalu berupa hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Bali, NTB, serta NTT.

Selanjutnya, dampak tidak langsung terakhir adalah berupa gelombang laut setinggi 2,5-4 meter di wilayah Samudra Hindia selatan Kupang-Pulau Rote, Laut Banda, dan Laut Arafuru.

Sebelumnya, pada Jumat 7 April 2023, BMKG mendeteksi adanya dua bibit siklon tropis 90W dan 98S yang mempengaruhi terjadinya gelombang laut setinggi 6,5 meter di wilayah Laut Arafuru bagian barat.