BPBD Simalungun Klaim Hanya Punya 3 Personel Atasi Bencana

PARBOABOA, Simalungun- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun mengklaim hanya memiliki tiga orang petugas lapangan yang menangani bencana.

"Jumlah ini sangat terbatas bagi kami sendiri," kata Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun, Rudy Erwandy Saragih kepada Parboaboa, Selasa (07/03/2023).

Rudy menjelaskan, saat bencana alam melanda Kabupaten Simalungun, ada beberapa yang tidak bisa tertangani dengan maksimal karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Hal itulah yang kemudian menimbulkan persepsi peran Tim Reaksi Cepat (TRC) terkesan belum optimal.

Rudy menerangkan, sesuai standarnya, personel BPBD yang ideal berjumlah 15- 20 orang untuk tugas lapangan. 

"Kami sudah mengajukan penambahan personel selama setahun ini," ucapnya.

Ia berharap pada 2023, pihak BPBD Simalungun bisa berjuang maksimal di tengah keterbatasan personel dalam menangani bencana yang terjadi.

Terpisah konfirmasi, Kepala Dinas Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Simalungun, Jonni Saragih membenarkan jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di BPBD Simalungun yang terbatas.

Keterbatasan itu kata Jonni karena tidak terpenuhinya kuota calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), disebabkan banyak pelamar tidak lolos seleksi yang disyaratkan Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB). 

Saat ini, lanjutnya, untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mencapai target program dan kegiatan, BPBD masih menggunakan tenaga tim Penanganan Tanggap Darurat Bencana (PPT).

"Kita upayakan terpenuhi, sabar saja," pungkasnya.