parboaboa

Ciri Anak Hiperaktif dan Cara Menghadapinya

Yesika Gulo | Parenting | 25-02-2023

Ilustrasi anak hiperaktif (Foto: Vitabumin)

PARBOABOA - Aktif bergerak dan selalu bersikap ingin tahu adalah satu ciri anak sehat dan pintar. Terkhususnya pada anak balita, hal ini pasti sering terjadi dan tak sedikit para orang tua yang menyimpulkan hal tersebut dengan kata hiperaktif.

Meski demikian, pengertian hiperaktif tidak sesederhana itu ya Bunda. Untuk mengetahuinya lebih dalam, simak informasi selengkapnya di bawah ini tentang ciri anak hiperaktif dan cara mengatasinya.

Apa Itu Hiperaktif?

Anak hiperaktif adalah kondisi di mana anak menjadi sangat aktif dan sering dikaitkan dengan gangguan defisit atensi atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), yaitu sebuah gangguan yang menyebabkan seseorang menjadi terlalu aktif, bertindak impulsif dan mudah teralihkan atau tidak bisa fokus.

Ciri Anak Hiperaktif

Ciri anak hiperaktif atau yang mengalami ADHD terbagi menjadi dua kategori, yaitu kurangnya perhatian dan tidak bisa diam atau tenang. Berikut yang termasuk dalam kategori kurang perhatian, anak ditandai dengan ciri:

  • Mudah terdistraksi atau tidak bisa fokus pada satu hal
  • Bertindak impulsif, yaitu tidak berpikir panjang sebelum melakukan sesuatu
  • Susah diajak bicara
  • Sering ceroboh dalam melakukan sesuatu hal
  • Bersikap agresif

Sedangkan ciri-ciri anak hiperaktif yang masuk dalam kategori tidak bisa diam atau tenang, sebagai berikut:

  • Sulit untuk diam atau duduk
  • Terlalu banyak bicara
  • Tidak sabaran
  • Suka mondar-mandir, berlarian dan melompat-lompat
  • Mengotak-atik benda
  • Sangat suka menggerakkan anggota tubuh secara berlebihan
  • Tidak punya rasa takut

Cara Menghadapi Anak Hiperaktif

Untuk menghadapi anak hiperaktif ternyata dapat dikelola dengan baik loh Bunda, caranya dengan memberikan pendidikan dan dukungan yang tepat. Untuk kategori anak hiperaktif kurang perhatian, Bunda bisa memulainya dengan cara memberikan perhatian lebih pada Si Kecil dan menghabiskan waktu bersama sesering mungkin.

Berikut beberapa cara menghadapi anak hiperaktif.

1. Lebih Banyak Menghabiskan Waktu dengan Anak

Ilustrasi orang tua menghabiskan waktu dengan anak (Foto: imtmphoto)

Tanpa sadar, mungkin Ayah dan Bunda tidak memiliki banyak waktu luang untuk Si Kecil, karena aktivitas pekerjaan masing-masing. Hal itu tentu memberikan dampak besar bagi anak menjadi hiperaktif. Ada baiknya untuk para orang tua meluangkan waktunya, seperti menemani Si Kecil bermain atau sekadar membawanya jalan-jalan.

Sebuah studi yang dirilis dalam jurnal Applied Psychology: Health and Well-Being memiliki bukti kuat yang mengklaim bahwa menghabiskan waktu diluar bersama anak selama 20 menit dapat meningkatkan konsentrasi anak ADHD, terutama lingkungan yang bernuansa alam yang hijau.

2. Ciptakan Hubungan Keluarga yang Harmonis dan Sehat

Ilustrasi keluarga harmonis (Foto: verst)

Keluarga yang harmonis dan sehat merupakan salah satu faktor yang kuat untuk mengubah perilaku hiperaktif loh Bunda. Maka dari itu, Ayah dan Bunda harus memiliki ikatan yang kuat dan tetap menjalin komunikasi yang baik dengan anggota keluarga lainnya terkhusus anak. Jangan lupa untuk selalu dengarkan anak dengan sabar ketika dia sedang mengungkapkan perasaannya.

3. Puji Anak Ketika Ia Berhasil Menyelesaikan Sesuatu

Ilustrasi memuji anak karena berhasil melakukan sesuatu (Foto: Yupiland.com)

Cara menghadapi anak hiperaktif selanjutnya adalah dengan memuji dirinya saat ia berhasil menyelesaikan sesuatu. Hal tersebut akan membuat dirinya semakin percaya diri dan bangga, bahwa ia mampu menyelesaikan sesuatu yang membuat orang disekitarnya senang. Dengan begitu Si Kecil merasa kita perhatikan dan menjadikan dia lebih dekat dengan kita orang tuanya.

4. Membuat Aturan yang Jelas di Rumah

Ilustrasi ibu yang menjelaskan peraturan (Foto: theAsianparent)

Anak hiperaktif identik dengan sifatnya yang agresif dan tidak memiliki rasa takut. Oleh karena itu Ayah dan Bunda harus mendisiplinkan si buah hati dengan cara bersikap tegas. Mendidik anak dengan tegas juga akan menjadikannya tidak manja. Jika Bunda tegas maka hidupnya akan lebih teratur dan dapat membedakan yang salah dan benar.

5. Ciptakan Waktu Tidur yang Teratur

Ilustrasi anak tidur (Foto: Parboaboa/Yesika)

Banyak orang tua yang belom mengetahui bahwa hiperaktif ADHD bisa mengakibatkan masalah jam tidur, hal itu justru membuat gejala hiperaktif sang anak semakin buruk. Jadi, Bunda harus menciptakan waktu tidur anak yang baik dan teratur di setiap harinya. Caranya tentu saja dengan membiasakan anak tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, sekalipun hari libur.

6. Memberikan Stress Ball

stress ball (Foto: Instagram/@lipink2003)

Cara mengatasi anak hiperaktif selanjutnya adalah dengan memberikan mainan yang dapat menarik perhatiannya. Contohnya stress ball atau bola karet serta mainan sejenis squishy yang aman untuk anak mampu menarik perhatian anak yang hiperaktif. Jenis mainan ini akan sangat membantu Bunda saat berada di keramaian, karena akan mengalihkan fokusnya dari ingi beranjak dari tempatnya menjadi tertuju pada mainan tersebut.

7. Terapi Perilaku Kognitif

Ilustrasi perilaku kognitif (Foto: theAsianparent)

Terapi perilaku kognitif biasanya menjadi jalan terakhir para orangtua bila langkah-langkah di atas tidak memiliki perubahan pada anak. Terapi ini tentunya dilakukan untuk mengubah pola pemikiran dan perilaku anak hiperaktif. Seorang terapis anak nantinya akan bertanya pada anak mengenai perasaannya sesuai dengan terapi yang akan diberikannya.

Itulah ciri anak hiperaktif dan beberapa cara menghadapinya. Dari hal yang dibahas di atas dapat kita simpulkan, bahwa dukungan dari orang tua dan orang terdekat sangatlah penting untuk tumbuh kembang anak dengan kondisi hiperaktif. Semoga artikel ini bermanfaat buat para Bunda. Selamat membaca.

Editor : Lamsari Gulo

Tag : #hiperaktif    #perilaku anak    #parenting    #dampak hiperaktif    #cara mengatasi hiperaktif   

BACA JUGA

BERITA TERBARU