parboaboa

Penjelasan Lengkap Mengenai Conditional Sentence Type 0, 1, 2, dan 3

Mei | Pendidikan | 05-10-2022

Ilustrasi Belajar Conditional Sentence (Foto : Akseleran)

PARBOABOA - Dalam belajar bahasa Inggris, conditional sentence merupakan salah satu materi yang tak boleh sampai terlewatkan, benar bukan?

Yup, benar sekali teman-teman. Seperti yang kita ketahui, Conditional sentence memang menjadi salah satu materi bahasa Inggris yang akan dipelajari ketika kamu duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dalam Bahasa Indonesia, conditional sentence juga dikenal dengan istilah kalimat pengandaian, baik itu yang yang sudah pasti atupun belum tentu terjadi.

Jadi, sudah tahu belum apa pengertian Conditional sentence? Jenisnya apa saja? bagaimana dengan penggunaan rumusnya? Dari pada bingung, yuk langsung simak saja penjelasan berikut ini.

Pengertian Conditional Sentence

Dalam bahasa sederhananya, Conditional sentence dapat diartikan sebagai bentuk kalimat majemuk yang sering dipakai untuk menjelaskan sebuah situasi mengenai pengandaian, imajinasi, atau suatu kejadian yang belum terjadi.

Penggunaan Conditional sentence dalam bahasa inggris dapat ditandai dengan awalan “if”, yang menandakan pernyataan tersebut masih bersifat pengandaian.

Ada pun bentuk dari Conditional sentence yakni “If-clause + main clause.” Nah, ketika kamu perhatikan dengan seksama, if-clause inilah yang berisikan kalimat pengandaian. Sedangkan main clause, biasanya berisi konsekuensi atau akibat dari kondisi pengandaian sebelumnya.

Tipe-Tipe Conditonal Sentence

1. Conditional sentence type 0

Untuk tipe conditional sentence yang pertama sering disebut dengan zero conditional sentences, yang mana jenis ini akan dipakai ketika ketika hasil atau konsekuensi dari kondisi terwujud alias memaparkan sebuah kebeneran (general truth) dan fakta ilmiah.

Bentuk umum dari kaimat zero conditional sentences:

if + simple present, simple present

Contoh Conditional sentence type 0:

  • If we burn paper, it becomes ash.
  • I feel sick if I eat too much.
  • If you don’t brush your teeth, you get cavities.
  • When people smoke cigarettes, their health suffers.

2. Conditional sentence type 1

Jenis conditional sentence yang berikutnya adalah First conditional sentence, yakni kalimat pengandaian yang akan dipakai ketika hasil dari pengandaian tersebut memiliki peluang untuk terjadi di masa yang akan datang,

Kalimat pengandaian ini masih memiliki peluang untuk terjadi karena masih mengandung unsur realistic, sehingga masih masuk akal untuk terjadi.

Itulah mengapa tense yang digunakan dalam conditional sentence type 1 ini adalah simple future tense atau kalimat yang akan datang.

Rumus:

if + simple present, simple future “will” / imperative

Contoh conditional sentence type 1:

  • If I meet him, I will introduce myself.
  • I will cook dinner tonight if you clean the house.
  • If you rest, you will feel better.
  • If you set your mind to a goal, you will eventually achieve it.
  • If it rains, I will stay at home.
  • If he gives her chocolate, she will be happy.
  • If it doesn’t rain, we will go to the library.

3. Conditional sentence type 2

Jenis yang berikutnya adalah Second conditional sentences, yakni sebuah kalimat pengandaian yang biasanya dipakai untuk menjelaskan pengandaian yang peluang untuk terjadinya cukup kecil.

Itu berarti, kalimat pengandaian yang menggunakan tipe ini umumnya belum tentu terjadi namun juga bisa menjadi kenyataan.

Rumus:

if + simple past/were, would/could/might + bare infinitive

Penggunaan would/could/might berfungsi untuk menjelaskan seberapa besar sebuah kondisi itu akan terjadi.

Contoh conditional sentence type 2:

  • If I inherited a billion dollars, I would travel to the moon.
  • If I owned a zoo, I might let people interact with the animals more.
  • If I were you, I would continue my study.
  • If I had time, I would go with you.
  • If she met her mother, she would be very happy.
  • If it rained tomorrow, I would sleep all day.
  • If I were you, I’d tell him the truth.

4. Conditional sentence type 3

Jenis yang berikutnya adalah Third conditional sentence, yakni sebuah kalimat pengandaian yang akan dipakai ketika hendak menjelaskan sebuah pengandaian yang tak mungkin akan menjadi kenyataan.

Mengapa tak mungkin terjadi? Hal itu disebabkan karena kalimat pengandaian yang dipakai disini hanyalah sebuah mimpi atau imajinasi.

Untuk tipe yang ke-3, tense yang digunakan adalah past perfect, yang akan ditandai dengan adanya penggunaan modal auxiliary seperti would, could, dan should.

Rumus:

if + past perfect, would/should/could/might + have + past participle

Contoh conditional sentence type 3:

  • If you had remembered to invite me, I would have attended your party.
  • We might have gone to South America if she had not been pregnant.
  • If you had told me you needed a ride, I would have left earlier.
  • If I had cleaned the house, I could have gone to the movies.
  • If she hadn’t taken the course, she wouldn’t have gotten the scholarship.
  • If I had locked the car, the thief wouldn’t have stolen my car.
  • Had I locked the car, the thief wouldn’t have stolen my car.

Editor : -

Tag : #pendidikan bahasa inggris    #grammar    #pendidikan    #conditional sentence    #bahasa inggris   

BACA JUGA

BERITA TERBARU