Dampak Negatif dari Senjata Nanobot Jika Disalahgunakan

Nanobot (Dok: Liputan6.com)

PARBOABOA – Di era modern saat ini, ada banyak sekali teknologi-teknologi canggih yang sudah diciptakan untuk membantu perkembangan dunia. Salah satunya adalah dengan terciptanya nanobot. Apa itu nanobot?

Nanobot adalah sebuah teknologi yang dirancang dalam dunia kesehatan untuk membawa obat dalam jumlah yang kecil namun dilepaskan di sumber masalahannya. Biasanya nanobot akan dilepaskan kepada pasien yang mengidap penyakit kanker, penyumbatan pembuluh darah, dan batu ginjal.

Cara kerja dari nanobot sendiri adalah, dengan ukurannya yang kecil nanobot dapat membersihkan lemak yang menyumbat pembuluh darah dan memungkinkan pasien bisa sembuh tanpa perlu melakukan bedah atau memotong pembuluh darah.

Selain itu, nanobot juga mampu bekerja dengan menggunakan teknologi tambahan yang diprogram khusus untuk dibawa oleh nanobot. Contohnya dengan menggunakan teknologi ultrasound yang dapat menghancurkan batu ginjal.

Tidak hanya itu, nanobot juga dapat dinavigasi dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang biasa digunakan untuk memeriksa organ tubuh menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio. Navigasi ini sendiri kemungkinan sudah dibenarkan oleh salah satu grup riset dari Ecole Polytechnique de Montreal, Prancis.

Dalam membasmi sel kanker, nanobot bekerja dengan menyetrum atau menyinari sel kanker hingga mati. Namun, hal ini cukup sulit dilakukan karena cara ini tidak menjamin bahwa nanobot tidak akan melukai sel organ sehat yang ada disekitar sel kanker tersebut.

Artinya, selain berdampak baik bagi dunia kesehatan ternyata nanobot juga dinilai bisa berdampak buruk. Hal itu terjadi jika keunggulan dari nanobot ini disalah gunakan atau dijadikan sebagai senjata nanobot.

Mengapa demikian? Nanobot dapat bekerja dengan cara mereplikasi diri secara virtual dan tidak bisa dihancurkan. Bahkan, nanobot tidak dapat dibom, ditangkap, atau ditembak sekalipun.

Di dalam tubuh manusia sendiri, nanobot dapat bekerja sebagai penyembuh sel-sel organ tubuh dan perusak sel-sel organ tubuh. Namun, para peneliti menilai bahwa nanobot lebih cepat merusak sel-sel organ tubuh manusia dari pada memperbaikinya.

Hal ini tentunya bisa menjadi boomerang untuk manusia karena nanobot dinilai akan lebih mudah untuk menghancurkan sesuatu daripada memperbaikinya. Tidak hanya itu, karena dianggap lebih mudah untuk menghancurkan, nanobot juga diperkirakan dapat menghancurkan dunia dengan kemampuan replikasi dirinya secara virtual.

Perkiraan inilah yang menjadikan banyak orang terus melakukan perkembangan terkait teknologi canggih yang satu ini dan tidak menggunakannya secara asal-asalan. Karena jika nanobot disalah gunakan, dampak negatifnya sangat besar dan cukup sulit untuk diatasi.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS