PARBOABOA, Jakarta – Jumlah bangunan yang rusak akibat angin puting beliung di Kabupaten Jember, Jawa Timur bertambah menjadi 100 rumah dari yang sebelumnya berjumlah 91.
“Berdasarkan pendataan di lapangan, rumah yang rusak sebanyak 100 unit dengan rincian 95 rumah rusak ringan dan lima rusak sedang,” kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo dalam keterangannya, Selasa (28/02/2023).
Sebelumnya, bencana angin puting beliung ini terjadi pada Senin (27/02/2023) sore di Desa Sukamakmur, dan Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung. Akibatnya, tiga orang mengalami luka, 100 rumah rusak, dan sejumlah fasilitas umum pun mengalami kerusakan.
“Korban luka atas nama Siti Fatima dan Fatimah sudah berkumpul dengan keluarga dalam keadaan sehat, sedangkan korban luka atas nama Imam Fadoli sudah pulang ke rumah orang tuanya setelah menjalani perawatan di RSD dr Soebandi Jember,” ungkapnya.
“Ada tiga lokasi terdampak angin puting beliung, yakni Dusun Langsatan di Desa Sukamakmur, Dusun Penanggungan di Desa Wirowongso, dan Dusun Plalangan di Desa Sukamakmur. Jumlah rumah rusak terbanyak di Dusun Langsatan,” terang Heru Widagdo.
Adapun bangunan yang rusak akibat bencana ini adalah Masjid Baitul Muttaqin, sebuah mushola, sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kandang ternak, dan gudang tembakau.
Kendati demikian, aktivitas belajar mengajar di sekolah PAUD tetap berjalan karena kerusakan yang terjadi masih tergolong dalam kategori ringan.
“Aktivitas belajar anak-anak PAUD tetap berlanjut, karena kerusakan akibat angin puting beliung di PAUD tersebut masuk kategori rusak ringan,” jelasnya.
Selain merusak rumah, angin puting beliung itu juga menyebabkan 50 pohon tumbang serta merobohkan barongan bambu milik warga di Kecamatan Ajung.
“Petugas juga melaporkan sebanyak 50 pohon tumbang dan barongan bambu juga terdampak angin puting beliung di Kecamatan Ajung,” ucapnya.
Heru menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan kerja bakti yang kemudian dilanjutkan dengan pemotongan pohon serta membersihkan material reruntuhan atap rumah warga yang terdampak angin puting beliung.
Editor: Maesa