Kapal Rusak Parah, DPR Akhirnya Setuju Jual KRI Teluk Sampit 515

PARBOABOA, Jakarta - Komisi I DPR akhirnya menyetujui permohonan penjualan kapal eks KRI Teluk Sampit-515. Penjualan KRI ini telah disetujui dalam rapat yang dihadiri Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, serta Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono yang digelar pada Kamis (24/4).

Sebelum pengambilan keputusan, Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra lebih dulu memaparkan kondisi kapal yang sudah rusak berat. Kerusakan kapal ini ada di beberapa bagian seperti permesinan, kelistrikan, peralatan navigasi-komunikasi, dan instrumen anjungan kapal.

"Kondisi platfon juga tak layak dipergunakan, serta tidak efisien untuk diperbaiki," jelas Herindra, Kamis (24/3/2022).

Herindra juga mengatakan, meskipun KRI ini dijual tidak akan mempengaruhi tugas pokok dan fungsi TNI Angkatan Laut, karena KRI Sampit 515 memang sudah tidak lagi digunakan sebagai salah satu alutsista Kapal Perang Indonesia.

Namun kapal yang dulu dibeli seharga Rp 173 miliar ini tak dapat dijual dengan harga mahal, karena kerusakannya yang terbilang parah. Sehingga kapal ini akan dilelang dengan harga Rp 740 juta saja.

Penjualan kapal ini akan dilakukan dengan lelang terbuka, agar calon pembeli dapat melihat kondisi kapal dengan jelas sebelum melakukan transaksi.

Setelah mendengar pemaparan dari Kemenhan tersebut, Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari yang juga bertindak sebagai pimpinan rapat lalu membacakan persetujuan penjualan tersebut. Sebanyak 7 dari 9 fraksi di Komisi I DPR telah memberikan pandangan dan menyepakati penjualan itu.

"Komisi I DPR memutuskan untuk menyetujui usulan penjualan kapal eks KRI Teluk Sampit 515 pada Kementerian Pertahanan sesuai dengan Surat Presiden RI Nomor R-57/Pres/12/2021 dan dijalankan sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku," kata Kharis.

Tak perlu khawatir meski beberapa KRI dijual, pemerintah telah membeli beberapa alutsista yang baru untuk memperkuat sistem pertahanan Indonesia.