Kathleen | Discovery | 20-02-2023
PARBOABOA - Buaya merupakan reptil bertubuh besar yang hidup di air dan pernah hidup bersama dinosaurus, tetapi selamat dari kepunahan massal dan bertahan hidup sampai sekarang.
Hewan ini termasuk reptil adaptif karena dapat hidup di berbagai lingkungan, termasuk danau, sungai, air tawar, air asin, dan air payau (campuran garam dan air tawar). Dibalik itu semua, buaya memiliki fakta unik yang mungkin belum banyak diketahui orang.
Lantas, apa saja keunikan reptil yang satu ini? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini yuk!
Kita kerap mengatakan istilah buaya darat bagi orang yang tidak setia dan memiliki banyak pasangan. Istilah tersebut seolah-olah menunjukkan bahwa buaya adalah hewan yang tidak setia. Namun fakta buaya setia, buaya termasuk salah satu hewan yang setia dengan pasangannya.
Dilansir dari Live Science, sebuah penelitian yang sudah dilangsungkan selama 10 tahun terhadap buaya di Suaka Margasatwa Rockefeller, Louisiana, mengungkapkan bahwa 70% buaya betina memilih untuk tetap kawin bersama pasangan yang sama selama bertahun-tahun.
Stacey Lance, seorang peneliti di Savannah River Ecology Laboratory mengungkapkan bahwa buaya yang sudah dibesarkan bersama pada tahun 1997 masih berkembang biak dengan pasangannya tersebut walau sudah 8 tahun lamanya.
Temuan ini dibuktikan dengan menganalisis DNA keturunan dari 10 ekor buaya betina. Tujuh diantaranya ditemukan kembali ke pasangan kawin yang sama, dengan satu betina kawin dengan pasangan yang sama pada tahun 1997, 2002, dan 2005.
Pernahkah kamu mendengar istilah air mata buaya? Ungkapan tersebut ditujukan kepada penyesalan seseorang yang tidak tulus. Faktanya, buaya benar-benar dapat mengeluarkan air mata. Umumnya, buaya akan mengeluarkan air mata saat memakan mangsanya. Namun, bukan berarti hewan ini sedang sedih, ya.
Ahli zoologi UF Kent Vliet mengungkapkan air mata pada buaya terjadi sebagai akibat dari napas yang terengah-engah atau mendesis seperti layaknya perilaku reptil ketika sedang makan mangsa.
Udara yang dipaksa masuk melalui sinus bercampur dengan air mata di kelenjar lakrimal buaya, atau air mata, kemudian bermuara di kelopak mata. Kelenjar menghasilkan cairan yang membantu untuk membersihkan mata dan melumasi bagian membran nictitating di permukaan mata buaya.
Buaya merupakan hewan reptil terbesar di dunia. Tercatat seekor jenis buaya air asin ditemukan dengan panjang mencapai sekitar 7 meter dan memiliki berat 1 ton. Jenis buaya terkecil pun dapat berukuran lebih besar dibandingkan tubuh manusia dewasa.
Jenis tersebut merupakan buaya kerdil (Osteolaemus Tetraspis), yang mempunyai panjang rata-rata 1,7 meter, tetapi dapat juga mencapai 1,9 meter dan berat 32 kilogram.
Para peneliti meyakini bahwa buaya adalah hewan purba yang pernah hidup di jaman dinosaurus. Hewan ini bisa bertahan dari kepunahan karena kemampuannya dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Dikatakan bahwa buaya bisa hidup dalam usia puluhan tahun. Bahkan beberapa ada yang mencapai usia di atas 100 tahun. Jika diperhatikan, usia buaya tak jauh beda dengan manusia pada umumnya.
Para peneliti mengatakan bahwa tekanan gigitan buaya mencapai 5.000 PSI yang jauh lebih kuat dibandingkan hewan pemangsa lain seperti singa, anjing, hyena. Dengan gigitan yang begitu kuat dengan gigi yang sangat tajam, jarang sekali ada mangsa yang berhasil lepas ketika sudah digigit buaya.
Namun, meskipun gigitannya kuat, nyatanya buaya memiliki kelemahan pada otot mulutnya. Hewan ini memang kuat dalam menggigit, namun kesulitan saat membuka rahangnya.
Jantung buaya secara otomatis bisa merubah aliran darah saat di air maupun di darat. Dengan jantung yang kuat itu pula, buaya bisa menyesuaikan diri saat berburu dan bertarung dengan musuhnya.
Buaya memiliki insting akan tempat tinggalnya. Ini dibuktikan pada kejadian 3 ekor buaya di Australia yang dipindahkan ke tempat baru dengan jarak 400 kilometer. Namun, selang 3 minggu kemudian buaya tersebut ditemukan kembali ke tempat tinggal lamanya.
Reptile ini merupakan hewan yang berdarah dingin dengan sistem metabolisme yang sangat lambat. Hal tersebut memungkinkan buaya dapat bertahan hidup dengan waktu yang lama meski tanpa makan sekalipun.
Sebuah penelitian di Afrika juga telah membuktikan hal ini, dimana saat musim kemarau datang buaya akan sembunyi di goad an bawah tanah selama berbulan-bulan agar bisa bertahan hidup. Mereka akan keluar saat musim hujan tiba.
Hewan ini tidak mempunyai kelenjar keringat untuk mengeluarkan panas dalam tubuhnya. Sebagai gantinya, buaya mengeluarkan panas tubuhnya melalui mulut. Untuk itu, ketika cuaca terik, buaya sering membuka mulutnya untuk mengurangi panas pada tubuhnya.
Seperti ular, buaya langsung menelan makanannya meski sebelumnya hewan ini merobek mangsanya menjadi bagian yang lebih kecil. Reptil ini memiliki lambung yang sangat kuat, bahkan untuk mencerna tulang sekalipun.
Itulah tadi fakta unik buaya yang jarang diketahui. Semoga ulasan di atas dapat menambah wawasanmu dan selamat membaca.
Editor : Juni Sinaga
Tag : #buaya #reptil #discovery #hewan setia