Google Akan Aktifkan Fitur Keamanan 2FA Secara Otomatis ke 150 Juta Pengguna

Ilustrasi

Google diketahui akan mengaktifkan verifikasi Autentikasi Dua Faktor atau Two Factor Authentication (2FA) secara otomatis untuk melindungi para penggunanya dari target peretasan.

Sebagai penyedia layanan internet, Google dipercaya untuk menyimpan data jutaan orang di seluruh dunia, oleh karena itu mereka menjadi salah satu target peretasan terbesar dan terus bekerja keras untuk menyediakan keamanan yang bulletproof.

Untuk meningkatkan upaya perlindungan pada penggunanya, Google mengumumkan bahwa mereka akan mengaktifkan sistem 2SV atau keamanan 2FA bagi jutaan penggunanya.

Otentikasi dua faktor atau Two Factor Authentication (2FA) salah satu sistem keamanan yang dinilai cara terbaik melindung akun pengguna di internet.

2FA sendiri adalah sistem keamanan yang membutuhkan dua jenis otentikasi yang dilakukan penggunanya. Jika biasanya pengguna cukup log in dengan memasukkan email dan password, maka dengan 2FA ada kode verifikasi lagi yang biasanya dikirim melalui nomor ponsel untuk dapat masuk ke akun tersebut.

Untuk itu Google akan mewajibkan banyak pengguna untuk menggunakan sistem 2FA. Google sendiri telah mengumumkan rencana ini beberapa bulan yang lalu.

Setelah meminta penggunanya untuk mengaktifkan 2FA untuk akun Google mereka (namun tidak banyak yang menggubris), akhirnya Google mengambil tindakan sendiri untuk mengaktifkannya.

Google mengatakan pada akhir tahun 2021 nanti, mereka akan mendaftarkan sebanyak 150 juta pengguna Google untuk diaktifkan sistem 2FA secara default sehingga mereka harus menggunakannya.

"Kami tahu cara terbaik untuk menjaga keamanan pengguna kami adalah dengan mengaktifkan perlindungan keamanan kami secara default, kami telah mulai mengonfigurasi akun pengguna kami secara otomatis ke status yang lebih aman," kata Google seperti dikutip dari Ubergizmo, Senin (11/10/2021).

"Pada akhir tahun 2021, kami berencana untuk mendaftarkan 150 juta pengguna Google tambahan di 2SV secara otomatis dan membutuhkan 2 juta pembuat konten YouTube untuk mengaktifkannya," lanjutnya.

Keamanan ini menggabungkan keamanan kata sandi dengan beberapa elemen lain. Untuk smartphone, biasanya keamanan ini berupa aplikasi autentikator yang diinstal atau one time PIN (OTP).

Sistem keamanan 2FA menjadi garis pertahanan pertama mengingat kata sandi biasanya lemah. Sayangnya, banyak orang yang merasa tidak nyaman dengan sistem keamanan 2FA ini.

Namun, langkah ini tidak dilakukan sembarangan karena ada akun-akun yang tidak memenuhi syarat. Google hanya kana mengaktifkan 2FA pada akun-akun dengan mekanisme cadangan yang tepat, termasuk dengan akun yang memiliki nomor telepon pada akun Google mereka.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS