HalloApp, Medsos Gratis Mirip Path Ini Buatan Mantan Bos WhatsApp

HalloApp

Sebelum popularitas Instagram melonjak di Indonesia, aplikasi Path sempat menjadi primadona. Namun, aplikasi itu ditutup pada tahun 2018 lalu karena peminatnya semakin berkurang.

Kini, muncul aplikasi medsos baru yang nyaris mirip dengan Path. Aplikasi tersebut diberi nama HalloApp. Menariknya, aplikasi HalloApp ini dibuat oleh dua mantan bos WhatsApp, Neeraj Arora dan Michael Donohue.

Keduanya ialah karyawan veteran WhatsApp dan sudah bekerja bahkan sebelum aplikasi perpesanan itu diakuisisi oleh Facebook.Inc.

Arora kemudian keluar dari WhatsApp pada 2018 lalu dengan jabatan terakhir sebagai Chief Bussiness Officer, sementara Donohue menyusul di tahun 2019 dengan jabatan terakhirnya Engineering Director.

HalloApp ini memiliki prinsip untuki membuat jejaring sosial yang lebih pribadi dibanding media sosial yang ada sekaramg ini, kurang lebih sama seperti yang diusung Path. Bedanya, HalloApp ini memiliki fitur chat yang juga terinspirasi dari WhatsApp.

Seperti WhatsApp, fitur chat di HalloApp juga dilindungi oleh sistem keamanan enkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encryption). Sehingga secara teori, pesan yang dikirim dan diterima tidak bisa diintip oleh pihak ketiga termasuk internal HalloApp.

Dikutip dari Bussines Insider, aplikasi ini akan menggunakan nomor telepon untuk menghubungkan penggunanya. Nantinya, kotak yang tersimpan di perangkat kemungkinan adalah orang terdekat pengguna di dunia nyata.

Dengan demikian, tidak akan ada orang lain yang tidak dikenal di dunia nyata, tiba-tiba muncul sebagai ‘teman’ di aplikasi Hallo ini. HalloApp juga mengklaim tidak akan menghimpun dan menyimpan data lain dari pengguna.

Selain itu, HalloApp juga dijanjikan tidak akan memiliki algoritma untuk menyortir atau menampilkan unggahan tertentu seperti yang dilakukan Facebook.

"Selain itu (kontak), kami tidak akan pernah mengumpulkan, menyimpan, atau bahkan menggunakan informasi pribadi lainnya (kami tidak tahu di mana lokasi Anda, apa pekerjaan Anda, atau bagaimana Anda mengonsumsi jenis konten tertentu)," ungkap Arora saat di dalam blog resminya.

Jika dilihat sekilas, tampilan antarmuka HalloApp mirip dengan gabungan tampilan Instagram dan WhatsApp. Akan tetapi, lebih bersih dan sederhana. Di sisi bawah aplikasi hanya ada empat menu yang berjajar.

HalloApp pun dijanjikan gratis iklan dan bebas iklan. Tawaran itu tentunya cukup menarik karena sangat berbeda dari platform media sosial yang ada saat ini, dimana pengguna justru semakin banyak dijejali iklan.

Menurut Arora, media sosial saat ini lebih banyak dikendalikan oleh algoritma yang disesuaikan dengan pengguna. Sementara HalloApp sendiri justru akan menawarkan platform berbagai konten dengan percakapan yang lebih bermakna.

"Tidak ada iklan. Tidak ada bot. Tidak ada like. Tidak ada pengikut. Tidak ada algoritma. Tidak ada influencer. Tidak ada filter foto. Tidak ada 'pusing karena feed'. Tidak ada misinformasi yang merajalela bagai kebakaran," jelas Arora.

Arora juga mengatakan HalloApp juga akan menambahkan fitur baru seminimal mungkin untuk menekan biaya.

Namun, bukan tidak mungkin hal ini berubah apabila HalloApp bisa diterima di pasar dan meraih popularitas, seperti Instagram yang telah diakuisisi Facebook.Inc.

Saat ini, HalloApp sudah bisa diunduh di platform Android dan iOS termasuk di Indonesia.


Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS