PARBOABOA, Simalungun - Harga cabai merah dan rawit di Kabupaten Simalungun melejit naik Rp8 ribu perkilogramnya, karena kondisi cuaca yang berubah-ubah.
Distributor bahan pokok di Kabupaten Simalungun, Gomgom Silalahi mengatakan, kenaikan harga cabai merah dan rawit sudah terjadi sejak 16 Januari 2023 hingga kini di Simalungun. Perkilogramnya sudah Rp38 ribu, dari sebelumnya Rp30 ribu.
"Untuk sekarang ini beberapa bahan pokok yang naik seperti cabai merah dan cabai rawit," ucap Gomgom, Selasa (24/01/2023).
Ia merinci harga bahan pokok pertanggal 16 Januari 2023 antara lain, cabai merah Rp30 ribu, cabai hijau Rp16 ribu, cabai rawit Rp34 ribu, tomat Rp10 ribu, brokoli Rp6.000, kol Rp3.000, tunas kol Rp2.500, sayur putih Rp3.000, sayur botol Rp3.000, sayur pahit Rp1.500, terong boga Rp6.000, terong lemak Rp7.000, kentang kuning Rp9.000 dan terakhir jagung manis Rp3.500.
"Untuk semalam (23/01) ada kenaikan di harga cabai merah Rp38 ribu dan cabai rawit Rp37 ribu. Selebihnya bahan yang lain relatif stabil karena dari daerah kita sendiri," jelasnya.
Gomgom menyebut, komoditas yang dijualnya rata-rata dipasok dari Kabanjahe, Berastagi, Pematang Siantar dan Simalungun.
"Itu harga dari pasar di Kabanjahe, Simalungun dan Berastagi ya, kalau sampai ke Siantar mungkin bisa nambah Rp500-Rp1.000. Kalau ke Rantau Prapat bisa nambah sampai Rp2.000 tergantung kualitas bahannya ya," tambahnya.
Gomgom menjelaskan, kenaikan ini diakibatkan oleh cuaca yang tidak menentu di daerah pertanian seperti Kabanjahe, Berastagi dan Simalungun. Ditambah Aceh yang sedang diterjang banjir menyebabkan beberapa sentral perkebunan mengalami kerusakan tanaman.
"Suaca yang tidak menentu sehingga panen tidak maksimal. Selanjutnya karena kebanjiran yang terjadi di wilayah Aceh. Apalagi mereka salah satu pemasok beras dan cabai," ucapnya.
Editor: -