Saham Facebook dikabarkan anjlok pada Senin (4/10) dampak dari error-nya layanan raksasa media sosial itu. Layanan WhatsApp, Facebook, dan Instagram down secara seretak di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Gangguan ini tak hanya berdampak pada pengguna tiga aplikasi itu saja, melainkan juga berimbas pada Mark Zuckerberg selaku pemilik Facebook Inc.
Pasalnya, saat layanan Facebook, WhatsApp, dan Instagram down selama kurang lebih 8 jam, kekayaan Zuckerberg berkurang hingga sebesar USD 6 miliar atau sekitar Rp 85 triliun (estimasi kurs 14.264 per dolar AS).
Mark Zuckerberg menggenggam sekitar 15 persen saham Facebook. Penurunan harga saham Facebook itu merugikan Mark Zuckerberg yang merupakan salah satu pendiri dan CEO dari perusahaan tersebut.
Parahnya kehilangan uang sebesar itu hanya terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Kerugian diprediksi bakal terus membesar apabila ketiga aplikasi itu tidak segera menormalkan kembali layanan mereka seperti sedia kala.
Salah satu indikator kerugian itu didapatkan berdasarkan nilai saham yang dimiliki Facebook . Nasdaq Composite Index dari Facebook merupakan salah satu yang mengalami penurunan yang sangat tajam sebesar 2,1 persen di 14,255.48.
Dow Jones Industrial Average juga menunjukkan penurunan sebesar 0,9 persen jadi 34,002.92 sementara S&P 500 Facebook jatuh 1,3 persen ke 4,300.46.
Menurut Bloomberg penurunan saham itu mencapai 5 persen. Hal ini makin parah buat Mark Zuckerberg pasalnya sejak pertengahan September lalu sudah mengalami penurunan sebesar 15 persen.
Penurunan saham itu membuat harta kekayaan Mark Zuckerberg terkoreksi menjadi USD120,9 miliar atau setara Rp1.719 Triliun. Penurunan ini bahkan membuat posisi Mark Zuckerbeg di Bloomberg Billionaires Index turun ke posisi 5 di bawah Bill Gates.
Semuanya makin menyusahkan buat suami Priscilla Chan karena memang sejak September lalu harta kekayaannya sudah terkoreksi hampir USD19 miliar atau setara Rp270,2 triliun. Dalam catatan Bloomberg Billionaires Index harta kekayaan semula adalah USD140 miliar atau mencapai Rp1.991 triliun.
Sejatinya, Facebook tahu tentang berbagai masalah dengan produknya, seperti bahaya kesehatan mental gadis remaja. Laporan tersebut telah menarik perhatian pejabat pemerintah.
Sebagai tanggapan, Facebook telah menekankan bahwa masalah yang dihadapi produknya, termasuk polarisasi politik, sangat kompleks dan tidak disebabkan oleh teknologi saja.
“Saya pikir itu memberi orang kenyamanan untuk berasumsi bahwa harus ada penjelasan teknologi atau teknis untuk masalah polarisasi politik di Amerika Serikat,” ujar wakil presiden urusan global Facebook, Nick Clegg.
Dengan penurunan harta kekayaan ini, maka posisi Mark Zuckerberg juga turun dalam peringkat orang terkaya di dunia.
Dikutip dari Fox Business, Selasa (5/10/2021), menurut daftar miliarder real-time Forbes, penurunan itu memindahkan Zuckerberg dari posisi 5 menjadi posisi ke 6 dari daftar orang terkaya di dunia. Kekayaan Mark di angka USD 116,8 miliar, tertinggal dari Larry Ellison yang sebesar USD 117,5 miliar.
Bill Gates berada di urutan ke-4 dengan kekayaan bersih USD 128,8 miliar, mengikuti posisi 3 Bernard Arnault dengan USD 173,3 miliar. Untuk Posisi 2 masih diduduii Jeff Bezos dengan USD 186,6 miliar, dan orang terkaya di dunia, Elon Musk, dengan USD 201,2 miliar.
Sebagai informasi, layanan Facebook, Instagram, dan WhatsApp mulai error pada Senin (4/10/2021) pukul 22.00 WIB. Lalu, keluhan gangguan dari ketiga aplikasi milik Facebook Inc. menyentuh puncaknya pada Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Hingga Selasa pagi pukul 06.00 WIB, laporan down tiga layanan itu masih berdatangan di situs Downdetector, tapi jumlahnya sudah menurun.
Editor: -