parboaboa

Indonesia Siap Hadapi Krisis Pangan Dunia, Menpan: Makan Sagu Saja

Anna Aritonang | Nasional | 06-10-2022

Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam acara Kegiatan Pembekalan Penyuluhan Pertanian Nasional di kantor Kemenpan, Jakarta Selatan, Kamis (06/10/2022) (Foto: Tempo.co)

PARBOABOA, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengklaim Indonesia sudah siap menghadapi ancaman krisis pangan dunia melalui program alternatif pengganti pangan selain beras.

"Sekrisis apapun, Kementerian Pertanian (Kementan) itu sudah siap (hadapi ancaman krisis pangan dunia), sudah ada program. Beras, kalau memang harganya tidak bersahabat potong semua pohon sagu yang ada," kata Syahrul dikutip dalam keterangan, Kamis (06/10/2022).

Selain itu, ia menambahkan bahwa pernyataan yang sama juga telah diungkapkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia adalah salah satu negara yang paling siap menghadapi segala krisis di dunia dari sisi ketersediaan makanan.

"Kita masih punya 5 juta hektar sagu. Potong 1 juta hektar sudah bisa bertahan 1-2 tahun, makan sagu saja. Apalagi sorgum kita masih bisa produksi. Kita kompak-kompak saja. Tolong ini dibicarakan dengan keras. Jangan terus menerus diam-diam begini. Dikira pertanian kita apa adanya, enggak," ucapnya.

Menurut Syahrul, kesiapan Indonesia menghadapi krisis pangan terbukti dari kenaikan ekspor pertanian Indonesia telah meningkat hingga 38 persen di tahun 2021. Sementara nilainya juga meningkat dari Rp451 triliun pada 2020 menjadi Rp625 triliun pada 2021.

Kendati begitu, ancaman terhadap ketahanan pangan tetap menjadi perhatian bagi Kementan. Ia juga menerangkan jika Kementan sudah menyiapkan berbagai program dan konsepsinya sudah berjalan.

Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pertanian harus menjadi salah satu bantalan guna mengantisipasi krisis pangan dunia yang diramalkan terjadi pada tahun 2023. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak kekayaan alam. Namun saat ini yang diperlukan adalah cara untuk terus berinovasi agar hasil produksi pertanian dapat lebih melimpah.

"Di Papua Barat terdapat lebih dari 125 macam pisang, itu di Papua Barat saja. Artinya, kita itu kaya sekali, tetapi kurang dikembangkan. Karena itu, saya berharap terus dikembangkan, jangan ada lahan yang tidur dan jangan ada tenaga yang nganggur," kata Ma'ruf dikutip dalam keterangan, Rabu (05/10/2022).

Editor : -

Tag : #indonesia    #menpan    #nasional    #krisis pangan dunia   

BACA JUGA

BERITA TERBARU