Mengenal Induk Organisasi Bola Voli di Indonesia

PARBOABOA - Bola voli menjadi salah satu cabang olahraga populer yang kerap dimainkan oleh berbagai lapisan masyarakat dan sudah dikenal sejak tahun 1920-an.

Terbentuknya organisasi olahraga ini dimulai sejak tahun 1955 ketika Tentara Nasional Indonesai (TNI) membuat ramai permainan dengan bola besar tersebut.

Melalui proses yang cukup panjang, Induk Organisasi Bola Voli Indoensia pun terbentuk secara resmi setelah mengikuti berbagai cabang Pekan Olahraga Nasional (PON).

Lalu, apa nama induk organisasi bola voli di Indonesia? Selengkapnya, simak pembahasan di bawah ini ya!

Tidak hanya sebagai permainan yang dimainkan secara rekreasi, tetapi juga sebagai olahraga kompetitif di tingkat nasional dan internasional.

Di balik kepopulerannya, ada sebuah organisasi yang bertanggung jawab atas pengaturan dan pengembangan olahraga ini di Indonesia.

Nama induk organisasi bola voli di Indonesia adalah Federasi Bola Voli Indonesia, yang lebih dikenal dengan singkatan PBVSI.

Sejarah PBVSI

Pembentukan PBVSI sudah direncanakan pada 1954 saat dalam rapat Ikatan Perhimpunan Volleyball Surabaya (IPVOS).

Wacana untuk membentuk induk olahraga bola voli Indonesia ini mendapat dukungan dari Perhimpunan Volleyball Indonesia Djakarta (PERVID) yang difasilitasi oleh Komite Olahraga Indonesia (KOI).

Baru pada tanggal 22 Januari 1955 dibentuk organisasi bola voli nasional dengan nama Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI).

Pada tahun yang sama, PBVSI menerima pengesahan sementara menjadi anggota induk olahraga bola voli dunia atau FIVB.

Ketua Umum PBVSI pertama dijabat oleh Wim J. Latumeten, yang juga mendapat mandat sebagai formatur kepengurusan pada awal terbentuknya organisasi tersebut. Baru pada 1958, PBVSI diterima sebagai anggota tetap FIVB.

Saat ini, PBVSI juga tercatat menjadi bagian dari Konfederasi Bola Voli Asia (AVC) dan ikut serta dalam Kejuaraan Bola Voli Asia sejak 1975.

PBVSI selaku induk organisasi bola voli di Indonesia adalah membentuk kompetisi profesional bola voli di tingkat nasional bernama Proliga pada tahun 2002. Melalui penyelenggaraan kompetisi secara reguler, bola voli nasional memiliki wadah pembinaan serta mengukur pengembangan prestasi secara rutin.

Hal tersebut juga membantu tugas lain PBVSI, yakni menyiapkan tim nasional cabang bola voli untuk bertanding di berbagai ajang tingkat regional maupun internasional.

Peran dan Fungsi PBVSI

Sebagai induk organisasi bola voli nasional, PBVsi memiliki berbagai peran dan fungsi penting. Beberapa di antaranya adalah:

1. Memperkenalkan olahraga bola voli di seluruh Indonesia. PBVSI bertanggung jawab untuk mempromosikan olahraga bola voli kepada masyarakat Indonesia melalui pengaturan dan penyelenggaraan acara dan turnamen
2. Membangun struktur kompetisi bola voli yang sehat dan berkualitas tinggi. PBVSI bekerja sama dengan seluruh penggiat voli Indonesia untuk membangun struktur kompetisi bola voli yang terintegrasi dan berkualitas tinggi
3. Mengembangkan atlet dan pelatih bola voli yang unggul. PBVSI bertanggung jawab untuk mengembangkan atlet dan pelatih bola voli yang berkualitas tinggi di Indonesia
4. Menjalin hubungan dengan organisasi bola voli internasional. Sebagai anggota FIVB, PBVSI menjalin hubungan erat dengan organisasi bola voli internasional lainnya. Ini membantu meningkatkan profil bola voli Indonesia di dunia internasional.

Cabang Olahraga Voli

Merujuk pada buku Peraturan Federasi Bola Voli Internasional (FIVB), lapangan bola voli harus memiliki panjang 18 meter dan lebar 9 meter. Dalam permainan bola voli masing-masing tim dapat diperkuat oleh 10 pemain.

Enam pemain utama yang terdiri dari tosser, libero, spiker, dan defender, serta empat orang pemain yang menghiasi bangku cadangan.

Tosser atau pengumpan bertugas untuk memberikan umpan matang kepada rekan satu tim dan mengatur jalannya permainan. Libero bertugas untuk mengontrol pertahanan, spiker bertugas untuk memukul bola ke area lawan, dan defender bertugas untuk mengeblok serangan lawan.

Untuk memperoleh poin pada pertandingan bola voli, FIVB telah memiliki ketentuan paten yang bernama reli poin (rally point system). Mudahnya, untuk mendapatkan sebuah poin, kedua tim harus berlomba memenangkan reli.

Reli adalah rangakaian permainan yang dimulai dari sebuah servis. Biasanya sebelum memulai pertandingan, wasit akan menentukan tim mana yang berhak mendapatkan kesempatan pertama untuk melakukan servis.

Bagi tim yang mendapatkan servis perdana, pemain yang ditunjuk untuk mengeksekusi bola servis dituntut memberikan bola yang sulit dikembalikan. Mengingat, untuk memenangkan sebuah reli, bola yang diservis harus menghujam lantai permainan tim lawan.

Selain menjatuhkan bola ke wilayah lawan, reli juga dapat dimenangkan bila tim lawan tidak dapat mengembalikan bola secara sempurna. Misalnya, bola yang dikembalikan keluar lapangan permainan atau tidak melewati bibir net.

Kemudian, bagi tim yang berhasil memenangkan reli, berhak mendapatkan satu poin dan berkesempatan melakukan servis kembali. Sementara, bila tim yang mendapatkan servis gagal memenangi reli, maka servis pun berpindah kepada tim lawan.

Kesimpulan

Dengan peran yang penting dalam mengatur, mengembangkan, dan memajukan bola voli di Indonesia, induk organisasi bola voli di Indonesia adalah PBVSI yang sangat vital dalam dunia olahraga negara ini.

Melalui upayanya, PBVSI berusaha untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan dalam olahraga bola voli, menciptakan atlet-atlet berbakat, dan mempromosikan cinta akan olahraga ini di seluruh negeri.

Sebagai pecinta bola voli, kita dapat mendukung upaya PBVSI dengan mendukung dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan bola voli yang diadakan di Indonesia.

Dengan demikian, kita dapat membantu memajukan olahraga ini dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi bola voli Indonesia.

Demikianlah informasi mengenai induk organisasi bola voli di Indonesia adalah dan bagaimana sejarahnya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kamu!