parboaboa

Jangka Sorong: Pengertian, Fungsi, Jenis, Bagian, Cara Menghitung, dan Contoh Soal

Ester | Pendidikan | 14-02-2023

Pengertian jangka sorong (Foto: Parboaboa/Ester)

PARBOABOA-Dalam mengukur panjang suatu benda, tentu banyak dari kalian yang kerap mengandalkan mistar atau penggaris. Namun, tahukah kamu bahwa ada salah satu alat ukur panjang lainnya yang bisa mengetahui ukuran suatu benda yang lebih akurat dari mistar?

Nama alat ukur itu adalah jangka sorong. Bagi kamu anak sekolahan ataupun mahasiswa, tentu sudah tidak asing dengan nama alat ukur yang satu ini.

Meski sudah cukup familiar, masih banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara menghitung jangka sorong. Untuk mengetahuinya, di bawah ini kami sudah merangkum apa itu jangka sorong dan bagaimana cara menghitungnya.

Pengertian Jangka Sorong

Jangka Sorong (Foto: freepik)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jangka sorong adalah salah satu alat ukur panjang yang digunakan untuk mengetahui panjang diameter luar dari suatu benda tertentu. Selain itu, jangka sorong digunakan untuk mengukur suatu kedalaman lubang maupun bangunan tertentu, seperti tabung, pipa, dan lainnya.

Meski demikian, alat ukur ini umumnya dimanfaatkan untuk mengukur benda-benda yang ukurannya relatif kecil. Sebab, jangka sorong memiliki tingkat ketilitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan mistar.

Tingkat ketilitian yang dimaksud adalah, nilai skala terkecil yang dimiliki oleh alat ukur ini lebih akurat dibanding dengan mistar. Adapun skala terkecil atau ketelitian jangka sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm. Sedangkan untuk mistar, skala terkecil yang dimiliki alat ukur panjang ini adalah 0,1 cm atau 1mm.

Hal inilah yang menjadikan jangka sorong dikenal lebih akurat dalam mengukur panjang dari suatu benda. Kelebihan ini juga menjadikan alat ukur ini lebih digunakan oleh para pekerja dibidang teknik atau pekerjaan sejenisnya.

Fungsi Jangka Sorong

Jangka Sorong (Foto: freepik)

Jangka sorong awalnya ditemukan oleh Pierre Vernier kelahiran 19 Agustus 1584, yang merupakan seorang ilmuwan matematika asal Prancis sekaligus ahli teknik. Ia mulai mempublikasikan alat ini pada tahun 1631 sebagai alat ukur panjang yang akurat dan disebut juga dengan Vernier calipers. Skala pada alat ukur ini juga ia namai dengan Vernier.

Dari penemuan itu, alat ukur ini mulai sering digunakan dibanyak hal, terlebih dalam dunia yang berhubungan dengan benda-benda kecil. Kegunaan jangka sorong ini pun masih diterapkan hingga kini untuk menunjang pekerjaan-pekerjaan terkait. Beberapa fungsi jangka sorong yang utama adalah:

  1. Berguna untuk mengukur benda dari sisi luar
  2. Berguna untuk mengukur sisi dalam bentuk benda yang umumnya berbentuk lubang, seperti pipa, tabung, dan sejenisnya
  3. Berguna untuk mengukur kedalaman celah atau lubang suatu benda
  4. Berguna untuk mengukur ketebalan suatu benda
  5. Berguna untuk mengukur diameter bentuk benda
  6. Berguna untuk mengukur benda lebih akurat lagi dengan adanya skala utama dan nonius

Jenis Jangka Sorong

Melihat perkembangan zaman yang sudah semakin canggih, saat ini jangka sorong sudah memiliki beberapa jenis yang bisa kamu manfaatkan. Adapun jenis jangka sorong adalah:

1. Jangka Sorong Analog atau Manual

Jenis pertama adalah manual atau analog. Biasanya jenis ini kerap digunakan di dalam praktikum sekolah maupun laboratorium. Jangka sorong manual ini pun relatif lebih sulit digunakan karena masih membutuhka ketelitian yang lebih untuk menggunakannya.

Itupun para penggunanya perlu menghitung lagi guna mendapatkan hasil jangka sorong manual ini.

2. Jangka Sorong Digital

Selanjutnya adalah jangka sorong digital. Jenis ini merupakan pengembangan dari jangka sorong manual, di mana kamu bisa menemukan layar yang menampilkan nilai dari ukuran benda yang diukur tanpa perlu menghitungnya lagi.

Jangka sorong digital ini juga dapat memudahkan pekerjaan kamu dalam mengukur panjang benda karena inovasi yang diberikan lebih cepat. Meski demikian, harga jangka sorong digital lebih mahal dibanding manual. Di mana untuk mendapatkan jenis ini, kamu perlu mengeluarkan uang Rp100.000 sampai Rp200.000.

3. Jangka Sorong Arloji atau Jam

Jangka sorong arloji atau jam adalah jenis jangka sorong yang dibaca menggunakan jarum analog yang terletak di bagian depan. Jenis ini menggunakan jam ukur sebagai pengganti skala nonius ketika menyisipkan garis indeks terhadap skala batang ukur.

4. Jangka Sorong ketinggian

Jenis terakhir adalah jangka sorong ketinggian, di mana ini merupakan jenis mistar ingsut yang berguna untuk mengukur ketinggian. Jangka sorong ini memiliki rahang ukur yang bergerak vertikal pada batang dengan skala tegak lurus pada landasaannya.

Bagian Jangka Sorong

Contoh soal (Foto: freepik)

Untuk semakin memahami bagaimana bentuk dari jangka sorong ini, di bawah ini kami akan memberikan deskripsi bagian-bagian dari jangka sorong untuk kamu ketahui.

1. Rahang dalam

Bagian ini terdiri dari rahang geser dan rahang tetap yang berfungsi untuk mengukur bagian di dalam benda seperti diameter lubang maupun celah suatu benda.

2. Rahang Luar

Bagian ini terdiri dari rahang geser dan rahang tetap yang berfungsi untuk mengukur bagian luar, seperti diameter, lebar, atau panjang dari benda.

3. Tangkai Ukuran Kedalaman

Bagian ini berguna untuk mengukur kedalaman lubang suatu benda.

4. Skala Utama

Skala utama berfungsi untuk menampilkan hasil ukuran utama dari benda yang biasanya dinyatakan dengan satuan cm atau inci.

5. Skala Nonius

Bagian ini berfungsi untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra pada pengukuran benda yang biasanya dinyatakan dengan satuan inci atau mm.

6. Baut Pengunci

Baut pengunci berfungsi untuk menahan agar rahang tetap pada tempatnya sehingga benda dapat diukur dengan baik tanpa khawatir terlepas.

Cara Menghitung Jangka Sorong

Contoh soal (Foto: freepik)

Lalu dengan seluruh bagian dari alat ukur ini, bagaimana cara menghitung jangka sorong? Jika dipahami lebih lanjut, sebenarnya cara menggunakan jangka sorong cukup mudah. Kamu hanya perlu terbiasa menggunakan alat ini untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Adapun cara menghitung jangka sorong untuk kamu pahami adalah:

1. Siapkan benda atau objek yang akan diukur terlebih dahulu, seperti koin, tutup botol, atau sejenisnya.

2. kemudian, ambil jangka sorong dan buka rahang geser. Geser ke sebelah kiri hingga mendapatkan ukuran yang akurat.

3. Pastikan kedua rahang jangka sorong tertutup dan skala menunjukkan angka nol. Hal ini dilakukan agar ketika melakukan pengukuran, tidka terjadi kesalahan atau yang disebut sebagai zero error.

4. Berikutnya, kendurkan pada bagian baut pengunci dan tarik rahang geser ke sebelah kanan, hingga benda yang akan diukur dapat berada di tengah atau ditempatkan diantara kedua rahang.

5. Lalu, letakkan benda di antara kedua rahang dan pastikan posisi benda sudah sesuai.

6. Tarik rahang geser ke sebelas kiri hingga mengapit benda yang akan diukur. Jika sudah sesuai, putar baut pengunci sampai terdengar suara klik.

7. Begini cara membaca jangka sorong, setelah benda sudah diapit oleh alat ukur ini, perhatikan garis yang terhimpit antara skala atas dan bawah atau skala noniusnya. Selanjutnya, perhatikan angka yang menyambung yang lurus dengan skala nonius tersebut.

8. Nah, jika sudah, hitung hasil pengukuran yang kamu peroleh dengan menjumlahkan kedua angka yang kamu dapatkan. Itulah tadi hasil pengukuran jangka sorong terhadap benda yang kamu ukur.

Contoh Soal Jangka Sorong

Bagaimana, masih bingung? Tidak perlu khawatir, karena di bawah ini Parboaboa juga sudah memberikan beberapa contoh soal jangka sorong yang bisa kamu perhatikan untuk semakin memahami cara baca jangka sorong.

Contoh Soal Jangka Sorong 1
Contoh soal (Foto: quipper.com)

Berapa hasil perhitungan akhir dari pengukuran gambar contoh soal 2 di atas dalam satuan millimeter?

Pembahasan:

Pembacaan skala utama adalah 1,1 cm atau 11 mm (di dapat dari satu garis setelah angka 1 pada skala utama yang persis berseberangan dengan angka nol pada skala vernier di kanannya).

Pembacaan skala Vernier atau skala nonius adalah 0,65 mm didapat dari garis skala vernier yang tepat lurus dengan garis di atasnya, yakni antara 6 dan 7.

Jadi, hasil pengukuran pada gambar contoh soal 2 di atas adalah 11 mm + 0,65 mm = 11,65 mm atau 1,165 cm

Contoh Soal Jangka Sorong 2

Contoh soal (Foto: gramedia)

Berdasarkan gambar di atas:

Skala utama = 0,3 m

Skala nonius = 3 × 0,01 = 0,03 cm

Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius

     = 0,3 + 0,03 = 0,33 cm

Itulah pengertian, fungsi, cara membaca, dan contoh soal jangka sorong yang mungkin belum kamu pahami. Semoga ulasan kami dapat menambah pengetahuan kamu seputar alat ukur yang satu ini dan jangan lupa untuk melihat ulasan menarik lainnya seputar dunia pendidikan di Parboaboa.

Editor : Lamsari Gulo

Tag : #jangka sorong    #matematika    #pendidikan    #fungsi jangka sorong    #contoh soal matematika   

BACA JUGA

BERITA TERBARU