4 Jenis Awan Berdasarkan Karakteristiknya

Ilustrasi jenis awan (Foto: Parboaboa/Olivia)

PARBOABOA – Langit yang setiap hari kita lihat merupakan kumpulan awan yang berada di lapisan atmosfer. Terkadang warna awan yang kita amati menjadi pendeteksi cuaca, meskipun tidak sepenuhnya akurat.

Umumnya awan dibedakan dari letak dan ukurannya di atmosfer. Jadi jenis awas tersebut dapat dilihat dan dikelompokkan melalui bentuk, ketinggian, dan presipitasi yang dihasilkan.

Pada kesempatan kali ini, Parboaboa sudah menghimpun dari berbagai sumber terkait penjelasan awan dan jenis awan berdasarkan karakteristiknya. Simak sampai selesai yuk!

Apa itu Awan?

Awan adalah kumpulan partikel air atau kristal beku yang  berkumpul dan membentuk gumpalan tertentu yang melayang di atmosfer bumi.

Secara singkat, proses pembentukan awan bermula karena adanya kenaikan suhu sehingga air laut, danau, sungai, dan yang lainnya menguap. Uap air tersebut bergerak mengikuti arah angin sehingga bertemu dengan uanp air lainnya.

Ketika tekanan udara di atmosfer berkurang yang menyebabkan suhu menjadi lebih dingin, hal inilah yang menyebabkan uap air tersebut membeku, membentuk gumpalan-gumpalan awan seperti yang saat ini kamu lihat.

Jenis-Jenis Awan

Jenis awan diklasifikasikan berdasarkan ketinggian dan ciri-cirinya, berikut penjelasannya.

1. Awan Tingkat Tinggi

Awan tingkat tinggi adalah awan yang berada diketinggian sekitar 20.000 kaki dari permukaan bumi. Dalam bahasa asing, jenis awan ini diberi awalan nama Cirro. Ciri khusus pada awan tingkat tinggi yakni tampak tipis, bergaris, berwarna putih walau posisi matahari mulai rendah (menjelang matahari terbenam) dan terdiri atas kristal es.

Terdapat tiga jenis utama awan tingkat tinggi, yaitu:

Cirrus (Sirus)

Cirrus adalah awan yang memiliki struktur partikel air yang tipis dan halus, menyerupai bulu burung. Awan ini biasanya dijadikan pertanda cuaca akan cerah, tidak akan turun hujan ataupun salju.

Cirrostratus (Sirostratus)

Jenis awan Cirrostratus memiliki warna sedikit kelabu, namun teksturnya hampir sama dengan Cirrus. Terkadang jenis awan yang satu ini membentuk anyaman tidak teratur dan sedikit keriting. Cirrostratus biasanya dijadikan pertanda bahwa akan turun hujan seusai cuaca panas.

Cirrocumulus (Sirokumulus)

Awan tingkat tinggi ketiga adalah Cirrocumulus. Sewaktu-waktu, awan ini dapat berubah bentuk dari yang awalnya berserat hingga menumpuk dan membentuk sekumpulan ombak air putus-putus.

Kemunculan awan ini di daerah tropis menjadi pertanda akan adanya badai. Dan untuk kondisi tertentu, Cirrocumulus dapat berpotensi menghasilkan salju.

2. Awan Tingkat Menengah

Awan tingkat menengah adalah awan yang berada diketinggian antara 6.500-20.000 kaki dari permukaan bumi. Dalam bahasa asing, jenis awan ini diberi awalan nama Alto. Jenis awan ini terdiri atas tetesan air cair, kristal es atau gabungan keduanya.

Awan tingkat menengah dibagi menjadi dua bagian, yakni:

Altostratus

Awan Altostratus merupakan awan dengan bentuk lembaran partikel air yang tipis dan membentuk jalur-jalur awan berwarna putih keabu-abuan. Kemunculan awan yang satu ini berpotensi menghasilkan gerimis atau virga. Virga adalah jenis hujan yang tidak sampai jatuh ke tanah .

Altokumulus

Altokumulus adalah awan yang berbentuk bulatan kecil seperti kapas dan menyebar di atmosfer dalam jumlah yang banyak. Jenis awan ini dapat menyebabkan hujan ringan dan terkadang disertai petir dengan durasi yang singkat.

3. Awan Tingkat Rendah

Awan tingkat rendah adalah awan yang berada diketinggian 6.500 kaki dari permukaan bumi. Dalam bahasa asing, jenis awan ini diberi awalan nama strato dan cumulo. Berikut jenis-jenis awan tingkat rendah.

Stratocumulus

Jenis awan tingkat rendah pertama yakni Stratocumulus. Stratocumulus merupakan awan yang berbentuk seperti sarang lebah dengan warna sedikit gelap. Awan ini dapat menyebabkan hujan ringan.

Stratus

Stratus adalah jenis awan tingkat rendah dengan bentuk menyerupai kabut tipis berwarna putih keabu-abuan. Mirip dengan Stratocumulus, Stratus juga membawa hujan ringan.

Nimbostratus

Nimbostratus adalah awan tebal dan cenderung berbentuk lebih tidak teratur serta memiliki warna mirip seperti Stratus. Namun, awan ini terlihat lebih gelap dan tampak basah.

Jika awan Nimbostratus muncul, maka akan turun hujan deras dalam jangka waktu yang lama. Sementara di daerah subtropis yang beriklim dingin, awan ini akan menghasilkan salju tebal.

4. Awan Vertikal

Klasifikasi awan yang terkahir ialah awan vertikal. Awan vertikal merupakan awan yang dapat naik serta bentuknya yang terus berkembang. Awan ini berada dipermukaan bumi hingga diketinggian yang mencapai 43.000 kaki.

Awan vertikal dibagi menjadi dua bagian, yakni:

Cumulus

Awan Cumulus merupakan salah satu jenis awan tebal dengan bentuk memanjang, layaknya sebuah bangunan atau menyerupai bunga kol. Biasanya awan ini akan muncul dipagi hari dan menghilang ketika menjelang malam.

Meski awan Cumulus tampak tebal, namun tidak akan menghasilkan hujan. Jenis awan yang satu ini memiliki warna putih bersih dan saat terkena cahaya matahari, awan tersebut akan terlihat berkilauan.

Cumulonimbus

Awan Cumulonimbus merupakan bagian dari awan Cumulus yang telah berkembang. Awan ini memiliki warna yang lebih gelap, serta berbentuk lebih besar dan tinggi dari sebelumnya.

Awan Cumulonimbus juga mengandung listrik, sehingga dapat menimbulkan petir yang disertai dengan badai hujan.

FAQ – Tentang Awan

  • Berapa jenis awan yang ada di langit?

Awan yang ada di langit terbagi menjadi empat jenis, yakni awan cumulus, awan status, awan nimbus, dan awan cirrus.

  • Apa jenis awan yang berbahaya?

Jenis awan yang berbahaya adalah Cumulonimbus. Jenis awan ini dihindari dalam dunia penerbangan. Cumulonimbus adalah awan yang memuat badai petir dengan ciri khas awan berwarna gelap. Awan jenis ini dapat mengakibatkan badai petir yang bergejolak hebat di atmosfer.

  • Awan terbuat dari apa?

Seperti yang dijelaskan di atas, awan adalah kumpulan tetes air atau Kristal es yang melayang di atmosfer.

Editor: Lamsari Gulo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS