parboaboa

6 Jenis Banjir di Indonesia, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ratni Dewi Sawitri | Sains | 15-03-2023

Ilustrasi Banjir Sungai Musi ( Foto : BNBP)

PARBOABOA – Beberapa waktu belakangan ini, kabar soal banjir santer diberitakan. Terbaru, banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan. Di mana banjir terjadi sejak Jumat (10/03/2023) lalu, yang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan meluapnya Sungai Musi.

Selain curah hujan tinggi, banjir dapat disebabkan oleh faktoar-faktor lain. Bahkan di Indonesia sendiri terdapat jenis-jenis banjir yang berbeda. Apa saja?

Berikut ini Parboaboa akan menjelaskan secara mendalam tentang 7 jenis banjir, penyebab dan cara mengatasinya. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Banjir

Ilustrasi Banjir(Foto: Saturadar.com)

Banjir adalah salah satu bencana alam yang menjadikan kondisi daratan tergenang oleh aliran air dalam volume yang berlebihan. Menurut KBBI , pengertian banjir adalah berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap, air yang banyak dan mengalir deras, serta peristiwa terbenamnya darta karena volume air meningkat.

Bencana banjir tidak hanya terjadi di perkotaan, pedesaan yang memiliki wilayah resapan air yang luas pun dapat mengalaminya. Tentunya banjir di perkotaan dan pedesaan disebabkan oleh faktor – faktor yang berbeda dan menimbulkan dampak kerugian yang berbeda pula.

Bahkan di kota-kota besar peristiwa banjir seakan sudah menjadi agenda tahunan yang datang ketika musim penghujan. Sedangkan banjir di daerah pedesaan umumnya disebabkan oleh gundulnya hutan sehingga debit air sungai meluap atau bisa disebut banjir bandang.

Jenis-Jenis Banjir

Jenis banjir biasa(Foto: theAsianparent)

Bencana banjir dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Banjir Biasa

Banjir biasa adalah banjir yang disebabkan oleh meluapnya air yang berasal dari sungai, danau, selokan yang mengenangi wilayah sekitarnya. Banjir jenis ini adalah banjir yang sering terjadi dan dialami masyarakat. Umumnya, banjir ini disebabkan oleh debit air yang meningkat akibat hujan deras dalam waktu yang lama.

2. Banjir Rob

Banjir rob adalah genangan air yang terjadi di kawasan pesisir akibat pasang surut air laut. Biasanya banjir ini terjadi di daerah pinggiran pantai yang memiliki ketinggian permukaan tanah di bawah permukaan air laut.

3. Banjir Bandang

Banjir bandang adalah jenis banjir yang sangat berbahaya. Ketika banjir bandang terjadi, air bercampur dengan material lain, seperti lumpur, bebatuan, dan batang pohon yanng akan menciptakan kerusakan parah pada daerah-daerah yang dilewatinya. Banjir ini datang secara tiba-tiba dan diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi di daerah pegunungan serta pengaruh kondisi hutan yang gundul.

4. Banjir Lahar Dingin

Banjir lahar dingin adalah material letusan gunung api berupa abu, kerikil, pasir, dan bebatuan yang tersapu air hujan di bagian hulu dan turun melalui lerang gunung atau sungai-sungai.

5. Banjir Kiriman

Banjir kiriman terjadi ketika air dari hulu sungai atau daerah yang lebih tinggi mengalir deras ke daerah yang lebih rendah. Banjir jenis ini sering terjadi di wilayah dataran tinggi atau pegunungan yang curah hujannya tinggi.

6. Banjir Sungai Tumpah

Banjir sungai tumpah terjadi ketika air sungai meluap dari alur normalnya dan membanjiri daerah sekitarnya. Banjir jenis ini sering terjadi di daerah-daerah sungai besar dan seringkali merusak infrastruktur dan lingkungan.

Penyebab Banjir

Penyebab terjadinya banjir(Foto: iStockphoto)

Banjir pada masing-masing wilayah dipengaruhi oleh beberapa penyebab atau faktor tertentu, yaitu faktor alam dan faktor manusia yaitu:

1. Topografi Wilayah

Wilayah dengan topografi rendah atau daratan rendah lebih berisiko mengalami banjir dibandingkan daerah dataran tinggi. Hal ini sesuai dengn prinsip air, yakni akan selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah.

Banjir umumnya terjadi di daerah hilir kawasan daerah aliran sungai. Karena dipastikan daerah hilir memiliki ketinggian yang lebih rendah diabndingkan daerah hulu.

2. Intensitas Curah Hujan

Curah hujan yang tinggi dalam jangka yang panjang akan meningkatkan risiko banjir. Volume air di daratan akan meningkat karena tanah memiliki tingkat kejenuhan air dalam kadar tertentu. Air hujan yang jatuh ke daratan akan memenuhi saluran-saluran air, seperti sungai. Jika volume air terlalu banyak, maka sungai akan meluap dan menimbulkan bencana banjir.

3. Daerah Resapan Air

Daerah dengan resapan air seperti hutan kota dan ruang terbuka hijau sangatlah diperlukan khususnya di perkotaa. Daerah-daerah tersebut dapat menjadi daerah resapan air dan mencegah terjadinya banjir.

Namun sayang, pembangunan besar-besaran dilakukan tanpa mempertimbangkan area resapan air. Apabila permukaan tanah tertutupi oleh beton atau aspal, maka air tidak dapat meresap dan akan menggenang.

4. Aliran Sungai

Kelancaran aliran sungai air pada selokan dan sungai juga menjadi faktor terjadinya banjir atau tidak. Sungai serta selokan yang dipenuhi oleh sampah yang menumpuk akan menghambat aliran air, sehingga air akan meluap ke daratan.

5. Kondisi Hutan

Hutan memberikan banyak manfaat bagi manusia dan lingkungan, termasuk dalam mengendalikan banjir. Pohon-pohon yang tumbuh di hutan berperan untuk menahan dan menyerap air. Jika kondisi hutan rusak dan gundul, baik karena alih fungsi lahan dan penebangan liar, maka akan berakibat kepada volume air pada aliran sungai bagian hilir.

Cara Mengatasi Banjir

Cara mengatasi banjir(Foto: Semartara.com)

Manusia bertugas untuk mengatasi dan mengendalikan debit air agar banjir tidak terjadi. Upaya ini harus didukung oleh berbagai pihak agar berhasil dan memberikan manfaat yang signifikan, yaitu:

  1. Hilangkan kebiasaan untuk membuang sampah sembarangan.
  2. Melakukan pengerukan pada daerah aliran air apabila terjadi sedimentasi. Pengerukan ini bertujuan sebagai kegiatan pembersihan sampah.
  3. Membuat sistem pemantauan dan peringatan banjir pada daerah-daerah yang dianggap rawan banjir.
  4. Melakukan reboisasi atau penghijauan pada daerah aliran sungai.
  5. Membangun area tampungan air. Seperti tanggul atau waduk. Fungsinya adalah untuk menampung debit air yang meningkat serta dapat dimanfaatkan sebagai irigasi dan sumber air ketika musim kemarau.
  6. Menyediakan area resapan air berupa ruang terbuka hijau, taman kota, atau hutan kota yang dapat mencegah genangan air dan menjadi limpasan.
  7. Penertiban pemukiman di wilayah bantaran sungai harus dilakukan, karena dapat menyebabkan pendangkalan dan mengurangi daya tampung sungai.

Demikianlah beberapa jenis-jenis banjir yang umum terjadi di Indonesia. Banjir merupakan bencana alam yang seringkali merusak infrastruktur dan lingkungan serta mengancam keselamatan jiwa manusia. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan dan mitigasi yang tepat guna mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh banjir.

Editor : Lamsari Gulo

Tag : #jenis banjir    #penyebab banjir    #sains    #cara mengatasi    #banjir rob    #banjir bandang    #curah hujan    #sungai musi   

BACA JUGA

BERITA TERBARU