parboaboa

Lima Hari Setelah Gempa, Jumlah Korban Tewas di Turki dan Suriah Tembus 23.726 Orang

Rini | Internasional | 11-02-2023

Sejumlah warga Turki yang menjadi korban gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8 meluapkan amarah yang mereka rasakan terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan. Para korban gempa itu merasa tidak mendapatkan bantuan dan ditinggalkan sendirian oleh Erdogan dan pemerintahannya. (Foto: Turkish Presidency)

PARBOABOA, Jakarta – Jumlah korban tewas akibat gempa Turki masih terus bertambah. Menurut data terbaru, sebanyak 23.726 orang meregang nyawa di dua negara bertetangga Turki dan Suriah.

Dilansir CNN, Sabtu (11/2/2023), Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengungkapkan jumlah korban tewas di negaranya meningkat menjadi setidaknya 20.213 orang dengan 80.052 orang lainnya mengalami luka-luka.

Sementara, total kematian di Suriah karena guncangan gempa tersebut setidaknya 3.384 orang. Menurut White Helmets, sebuah organisasi sukarelawan di Suriah, mengungkapkan total korban jiwa di daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut mencapai setidaknya 2.166 orang. Kemudian, 1.347 korban jiwa lainnya berada di bagian yang dikuasai pemerintah Suriah.

Jumlah korban meninggal diprediksi masih akan terus bertambah. Kemungkinan untuk menyelamatkan korban yang terimpa puing-puing bangunan dalam keadaan selamat semakin tipis, mengingat sudah lima hari berlalu sejak gempa terjadi.

Proses evakuasi yang berlangsung lambat menyulut ekonomi masyarakat setempat. Kemarin, Kamis (09/02/2023), saat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berkunjung ke lokasi gempa, dirinya mendapat kecaman dari masyarakat.

Sejumlah warga menganggap respons pemerintah terhadap situasi pasca-gempa lambat. Beberapa mengklaim bantuan pemerintah bahkan baru datang 12 jam setelah gempa terjadi pada Senin (6/2) dini hari.

Beberapa warga juga menganggap lawatan Erdogan ke lokasi gempa dilakukan demi menarik simpati publik menjelang pemilihan umum Mei mendatang. Erdogan memang mencalonkan diri lagi sebagai presiden Turki, jabatan yang sudah ia pegang sejak 2014.

Seperti diketahui, gempa dahsyat berkekuatan 7,8 skala richter mengguncang Turki dan Suriah pada Senin dini hari pukul 04.17, waktu setempat. Gempa itu disebut sebagai yang terbesar dalam 100 tahun terakhir sejak 1939.

Kondisi warga di tenda pengungsian begitu miris karena musim dingin ekstrim yang melanda.

Editor : Rini

Tag : #gempa    #turki    #internasional    #suriah    #korban gempa    #rumah roboh   

BACA JUGA

BERITA TERBARU