parboaboa

Kemacetan Makin Meresahkan Akibat Perubahan Arus Pemko Medan Didesak Evaluasi Kebijakan

Isnaini Kharisma | Daerah | 19-12-2022

Perubahan arus lalu lintas di depan kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menjadi satu arah menyebabkan kemacetan yang banyak dikeluhkan warga dengan pemukiman padat di Jalan Muchtar Basri Medan. (Foto: Parboaboa/Isnaini Kharisma)

PARBOABOA, Medan - Pemerintah Kota (Pemko) Medan diminta mengevaluasi perubahan arus lalu lintas yang diberlakukan satu bulan terakhir, karena menyebabkan penumpukan kendaraan pada titik-titik tertentu.

Seorang warga Jalan Cemara, Nelly Hutabarat menuturkan, perubahan arus lalu lintas sangat merepotkan dan waktu yang dihabiskan di jalan raya semakin banyak tersita karena jarak tempuh menjadi panjang.

"Perubahan yang diberlakukan ini seharusnya  memperlancar urusan lalu lintas. Nyatanya mengecewakan, kemacetan makin parah. Terutama di kawasan jalan sempit, namun dijadikan satu arah. Bahkan tidak ada jalan alternatif di kawasan itu mengakibatkan penumpukan kenderaan," katanya, Senin (19/12/2022).

Kata Nely sebagai pengguna jalan, kemacetan terparah terlihat di kawasan Jalan Muchtar Basri. Sebelumnya dua arah, saat macet kendaraan masih bisa bergerak. Beda setelah perubahan menjadi satu arah, macetnya semakin menjadi.

"Kalau sebelum perubahan, kemacetan hanya pada jam-jam tertentu. Seperti jelang makan siang dan jam usai jam kerja kantor. Namun saat ini hampir setiap saat," bebernya.

Tak hanya itu, kata Nely, imbas dari perubahan arus lalu lintas ini dirasakan di kawasan Jalan Perintis Kemerdekaan. 

"Ini dari Gaharu, bisanya harus masuk ke Jalan Timor menuju ke Jalan M Yamin. Akibatnya terjadi penumpukan kendaraan,m dari arah Jalan Serdang  simpang Sutomo dan Jalan Timor. Jadi yang kita rasakan, perubahan lalu lintas ini bukan memberikan solusi lalu lintas. Tapi justru menimbulkan masalah lalu lintas baru. Kemacetan yang terjadi pun makin parah dari sebelum perubahan," tuturnya. 

Keresahan serupa diungkapkan Jamila warga Medan Kota dan juga salah satu dosen di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Akibat perubahan arus lalu lintas menyebabkan waktu tempuhnya menuju kampus menjadi lebih lama. 

"Biasanya jarak tempuh 30 sampai 45 menit. Tapi saat ini menjadi lebih lama, bisa sampai 60 menit hingga 70 menit. Apalagi saat ini kemacetan tidak bisa lagi diprediksi," ujarnya.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMSU, M Iqbal mengaku perubahan arus lalu lintas ini merepotkan. Dia masih terus beradaptasi.

"Di awal pastinya saya yang berkegiatan di sekitar kampus harus beradaptasi. Kadang sering lupa juga kalau jalan tersebut sudah berubah," ujarnya.

Terpisah anggota DPRD Medan, Hendra DS meminta agar Pemko Medan melakukan evaluasi.

"Kita minta Pemko segera melakukan evaluasi agar diketahui di mana yang menjadi titik lemah dalam perubahan arus lalin," ungkapnya.

Diakuinya, kelemahan-kelemahan yang terjadi pasca perubahan lalu lintas harus dievaluasi segera.

Ia juga menyebutkan dalam waktu dekat akan melakukan rapat dengar pendapat dengan instansi terkait untuk mengetahui perkembangan dan evaluasi.

"Kita juga segera akan jadwalkan RDP untuk mencari tahu perkembangan dan evaluasi yang dilakukan Dishub," ujarnya.

Lebih lanjut, Pengamat Sosial Kota Medan, Arifin Saleh Siregar menambahkan, perubahan arus lalu lintas yang dilakukan Pemko masih membingungkan dan belum jelas tujuannya seperti apa. Jika tujuannya mengurai kemacetan, yang terjadi justru semakin macet.

Kata dia, imbas perubahan arus lalu lintas dirasakan di sejumlah titik dan terparah terjadi di Jalan Putri Hijau, M Yamin, Jalan Dr Mansyur, Jalan Yos Sudarso simpang Glugur By Pass.

"Pemko Medan tidak perlu malu jika ada perubahan lagi dan jika pun ada tidak perlu berubah ke tahap awal," ujarnya.

Ia juga mengkritik perubahan arus lalu lintas menjadi satu arah di kawasan rumah padat penduduk seperti Jalan Muchtar Basri, karena  kebijakan ini merepotkan warga, terlebih di daerah tersebut tidak memiliki jalan alternatif yang menjadi pilihan untuk bisa mengakses tempat tinggalnya. Sehingga warga harus memutar jauh untuk bisa kembali ke rumahnya.

"Jika ada perubahan jalan tidak di pemukiman padat warga dan dipinggiran kota, karena perubahan arus yang seperti ini justru merepotkan banyak warga," pungkasnya.

Editor : -

Tag : #medan    #arus lalu lintas    #daerah    #pemko medan    #dprd   

BACA JUGA

BERITA TERBARU