parboaboa

Kisah Asiah, Si Pengemudi Ojol yang Juga Relawan Kemanusiaan

Hasanah | Metropolitan | 05-05-2023

Siti Nur Asiah (37) pengemudi ojek daring di Jabodetabek dan juga relawan kemanusiaan (Foto: PARBOABOA/Hasanah)

PARBOABOA, Jakarta - Hidup bermanfaat bagi sesama menjadi impian banyak orang. Salah satunya Siti Nur Asiah (37) pengemudi ojek daring di Jabodetabek. 

Perempuan berkulit sawo matang ini menjadi pengendara ojek daring sejak 2017. Ia juga masih menekuni profesinya, hingga saat ini, meski disambi dengan usaha lain. 

"Saya kan bukan orang berpendidikan ya, ibaratnya cuman lulusan SD. Jadi biasanya untuk kebutuhan hidup cuman ngojek sambil usaha jualan nasi uduk di rumah," kata Asiah kepada Parboaboa, Kamis (4/5/2023).

Ibu dua anak ini menceritakan awal mula ia mencoba menjadi pengemudi daring. Mulai dari tersesat, hingga masuk jalan tol yang dilarang untuk pengendara sepeda motor.

"Saya kan orang awam jadi awal-awal kurang paham tuh GPS (global positioning system) apa sih? Dalam satu rute bisa muter-muter lima sampe 10 kali. Nangis-nangis udah biasa itu mah," ungkap dia.

"Pernah juga dulu tiba-tiba udah masuk tol, tapi itu di awal-awal ya, sampe ditegur petugas," imbuhnya.

Meski demikian, Asiah tetap bersyukur karena belum pernah mengalami kejadian yang tidak diinginkan selama ini menjadi pengemudi ojol.

"Alhamdulillah, kejadian mistis atau pelecehan kayak begitu belum pernah, malah banyak enaknya karena kerja kita kan begini," jelasnya.

Asiah mengaku, sebelum COVID-19 melanda indonesia, omzetnya sebagai pengemudi ojol bisa mencapai Rp1 juta per hari.

"Kalau dulu saya biasa mulai ngojek dari setelah subuh sampai jam 4 pagi keesokan harinya, jadi pagi ketemu pagi lagi dan hasilnya Alhamdulillah. Ibaratnya tahun 2017 ojol lagi gila-gilanya banjir omzet," ungkapnya.

Namun saat ini omzetnya terus berkurang, terutama setelah pemerintah menerapkan kebijakan PPKM, sehingga menjadi pengemudi tidak lagi bisa diandalkan menjadi pendapatan utamanya lagi.

"Makanya sekarang saya juga sembari jualan nasi uduk tiap hari sebelum pergi ngojek," katanya.

Aktif juga di Kegiatan Kemanusiaan

Selain menjadi pengemudi ojol, Asiah juga aktif menjadi relawan kemanusiaan dengan melakukan berbagai kegiatan sosial di masyarakat. 

Apalagi, berkat pengalamannya di dunia sosial, Asiah dan anggota komunitas ojolnya kerap melakukan aksi kemanusiaan.

"Iya, dulu saya juga ikut jadi relawan kemanusiaan. Pas udah sibuk ngojek kegiatan relawannya mulai berkurang, jadi saya lanjutin di komunitas ojol," jelas ibu dua anak ini.

Asiah mengaku, selama bergabung di komunitas ojol, ia kerap mengaplikasikan jiwa sosialnya bersama kawan-kawannya di jalan.

"Iya begitu, jadi kita di komunitas sering ngadain kegiatan galang dana juga karena di lembaga udah mulai berkurang yang penting masih bisa bermanfaat," tuturnya.

Kini, Asiah hanya berharap masa depan anaknya bisa terjamin minimal bisa menuntaskan pendidikan hingga menjadi sarjana serta bermanfaat bagi bangsa, negara dan agama.

"Saya berjuang mulai ngojek, jualan nasi uduk, segala dilakoni buat pendidikan anak, karena mantan suami memang sudah tidak bertanggung jawab untuk itu," imbuhnya.

Editor : Kurnia Ismain

Tag : #pengemudi ojol    #asiah    #metropolitan    #relawan kemanusiaan    #kegiatan sosial    #jabodetabek   

BACA JUGA

BERITA TERBARU