Tinggal di Rumah Pohon, Tarzan dari Karachi ini Menyimpan Kisah Pilu

PARBOABOA, Pematangsiantar - Seorang pria di Karachi, Pakistan, menjadi terkenal di media sosial karena tinggal di rumah pohon selama delapan tahun terakhir. 

Dilansir Oddity Central, Selasa (19/4/2022), Farman Ali menjadi sensasi di jagat maya karena tempat tinggalnya yang unik diliput oleh media internasional, Ruptly. Namun, kisah hidupnya ternyata menyimpan kedukaan. 

Ali tidak memilih hidup seperti ini. Kisahnya berawal saat kedua orang tuanya meninggal dunia. Karena kemiskinan, ia tak mempu memiliki rumah. 

Setelah mencoba hidup di jalanan, ia akhirnya memutuskan untuk membangun rumahnya sendiri di tempat yang menurutnya bebas gangguan, yakni di pohon yang terletak di ruang publik. 

Pria 28 tahun itu membangun rumah pohonnya dari bambu, kayu, pintu bekas, dan kain perca untuk melindunginya dari angin dan hujan. 

Di rumah pohon itu Ali memiliki tempat tidur seadanya, wastafel yang digunakannya untuk mencuci muka setiap pagi, oven kecil untuk memasak dan memanaskan air, lampu baterai, serta charger untuk ponselnya. 

Sehari-hari Ali bekerja serabutan, seperti mencuci mobil, membersihkan rumah dan membelikan belanjaan orang lain. 

Atas pekerjaannya itu, orang-orang membayarnya dengan air, makanan, dan sedikit uang yang tidak cukup untuk membeli kebutuhannya sehari-hari. 

Kepada Ruptly, Ali mengatakan kalau dirinya tinggal di rumah pohon karena itulah pilihan terakhir dan satu-satunya. 

Sebelumnya, ia sudah berusaha mencoba memohon bantuan kepada seluruh teman dan saudaranya agar dapat membantu. Tetapi tak ada satupun yang mau menolong pria miskin dan tak punya apa-apa seperti Ali. 

Ia mengaku pernah menikah, namun karena Ali tak sanggup memenuhi permintaan istrinya untuk menyediakan 30.000 rupee (sekitar Rp2,3 juta) per bulan, akhirnya pria malang itu ditinggalkan. 

Bukannya tak mencoba, Ali pun pernah berkali-kali meminta bantuan kepada pemerintah, tapi ia selalu dibaikan. Dan kini pria berjuluk 'Tarzan dari Karachi' ini hanya dapat menggantungkan hidupnya kepada Allah yang Maha Besar.