PARBOABOA, Jakarta - Presiden Jokowi baru saja bertemu dengan Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa untuk membahas Kebijakan Hijau Eropa dan Iklim Frans Timmermans di Istana Merdeka. Jokowi menegaskan komitmen Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim.
"Sebagai salah satu pemilik hutan dan ekosistem mangrove terbesar, Indonesia menyadari posisi strategisnya," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan komitmen Jokowi seperti dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Senin (18/10).
Jokowi mengatakan, perubahan iklim dan lingkungan hidup tidak dapat dilepaskan dari isu sustainable development goals. Jokowi juga menegaskan soal perlunya keseimbangan antara menjaga alam dan melakukan pembangunan.
"Keseimbangan ini yang diperlukan dan keseimbangan ini hanya akan tercapai jika kita bekerja sama," ucap Retno.
Jokowi juga menyampaikan langkah-langkah konkret yang telah dicapai oleh Indonesia sebagai komitmennya dalam menangani perubahan iklim.
"Seperti penurunan emisi 29 persen dan 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030 sejauh ini berjalan baik. Pemenuhan komitmen ini disumbang dari turunnya kebakaran hutan, penurunan emisi hutan dan tata guna lahan, deforestasi hutan yang mencapai tingkat terendah, dan rehabilitasi mangrove yang mencapai 600 ribu hektare," ujar Retno.
Selain itu, Presiden Jokowi turut menyampaikan kepada pihak Uni Eropa bahwa faktor teknologi dengan harga terjangkau (affordable technology) dan investasi sangat penting bagi semua negara untuk melakukan transisi energi. Kerja sama menjadi kunci bagi suksesnya transisi energi.
Editor: -