PARBOABOA, Medan - Pelaku pencurian sepeda motor (curanmor) yang ditembak polisi tenyata komplotan penjahat yang beraksi demi membeli narkotika.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, dari pemeriksaan para tersangka, uang hasil kejahatan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan juga membeli narkotika.
Ia menjelaskan penangkapan kawanan curanmor setelah pihaknya mendapatkan laporan kasus kehilangan kendaraan di kos-kosan Jalan Mistar Medan pada 1 Maret 2023 silam.
Kemudian, lanjutnya, polisi yang melakukan penyelidikan kasus ini lalu menangkap komplotan curanmor, di mana berdasarkan hasil interogasi ke pelaku, mereka adalah sindikat yang sudah puluhan kali beraksi.
Fathir merinci, pelaku beraksi mulai dari 2022 sebanyak tiga puluh kali dengan tempat yang berbeda-beda, namun fokus tindak pidana pencurian adalah tempat kos-kosan.
"Mereka fokus untuk melakukan tindak pidana pencurian ini di tempat kos di sekitar Jalan Ayahanda, Jalan Darusalam dan Jalan Setia Budi," katanya, Rabu (08/03/2023).
Kasat menegaskan pihaknya masih terus mengembangkan untuk memburu pelaku lain berikut penadah kendaraannya.
"Ada tiga pelaku lainnya yang sudah kita identifikasi, dalam pengejaran," jelasnya.
Sementara, salah seorang pelaku Ijal yang kakinya ditembak tampak terpincang-pincang saat dibawa polisi ke sel tahanan.
"Iya kami tiga puluh kali beraksi, sasarannya memang kereta yang diparkir di kos-kosan di Jalan Ayahanda, Jalan Darusalam, Jalan Setia Budi dan Jalan Dr Mansyur," kata salah satu pelaku.
Diketahui, komplotan curanmor yang kerap beraksi di kos-kosan di Medan digulung polisi, Selasa (7/3/2023) malam. Polisi menembak dua pelaku yakni Ijal dan Derma karena melawan saat penyergapan, tersangka lainnya Junaidi, Danu dan Izal ikut ditangkap.
Editor: RW