PARBOABOA, Jakarta – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh meminta kepada para pengungsi korban banjir untuk melapor kepada Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) jika hendak membuka dapur umum agar distribusi bantuan dapat segera tersalurkan.
“Pelaporan ini bertujuan agar distribusi bantuan dari Dinsos dapat segera tersalurkan mengingat bencana banjir melanda sebagian besar daerah ini,” kata Kadis Sosial Pidie, Muslim dalam keterangannya, Minggu (22/01/2023).
Muslim menuturkan, selama masa panik ini, pihaknya akan mengantarkan bantuan berupa minyak goreng, beras, telur, dan mie instan ke titik-titik pengungsian yang berada di kabupaten setempat.
Di sisi lain, alasan Dinas Sosial belum membuka dapur umum adalah karena para pengungsi sudah sangat menyebar dari 21 kecamatan yang terendam banjir. Oleh karena itu, pihaknya merasa terbantu saat para warga berinisiatif untuk membuka dapur umum di lokasi banjir.
“Data terakhir saya peroleh dari tim di lapangan, sudah diantarkan bantuan masa panik lebih dari 10 titik dapur umum,” papar Muslim.
Adapun untuk rincian dapur umum mana saja yang telah mendapat bantuan, Muslim mengatakan bahwa hal tersebut belum bisa dibeberkan karena masih menunggu data dari tim di lapangan.
Kendati demikian, menurut data sementara yang diperoleh, dapur umum yang telah mendapat bantuan diantaranya ada di Kecamatan Mutiara, Kecamatan Grong-Grong, dan Kecamatan Pidie.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie mencatat, sebanyak 3.336 jiwa dari 21 kecamatan terdampak banjir dan telah mengungsi ke tempat yang dianggap aman.
“Rumah mereka terendam banjir sehingga 1.205 kepala keluarga dari 21 kecamatan mengungsi akibat dilanda hujan deras sejak Jumat, (20/01/2023),” kata Kabid Darurat dan Logistic Bencana BPBD Pidie, Nasruddin dalam keterangannya di Kecamatan Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh, Minggu (22/01/2023).