Kualitas Lingkungan Hidup di Tebing Tinggi Diklaim 61,76 Poin

PARBOABOA, Tebing Tinggi - Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kota Tebing Tinggi memperoleh nilai 61,76 poin, dengan kategori sedang. Nilai tersebut melewati target yang diberikan, dengan nilai 56,77 poin.

Pejabat Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tebing Tinggi, Melva Hutasoit mengatakan, IKLH merupakan nilai komposit dari indeks kualitas air, indeks kualitas udara, indeks kualitas lahan, dan indeks kualitas air laut.

“Karena di Tebing Tinggi ini tidak ada air laut, jadi indeks kualitas air laut tidak ada,” katanya kepada Parboaboa, Jum’at (17/03/2023).

Melva menjelaskan, dalam menghitung nilai IKLH kabupaten/kota, metode yang digunakan hasil akumulasi dari 37,6 persen nilai indeks kualitas air, 40,5 persen nilai indeks kualitas udara, dan 21,9 persen nilai indeks kualitas lahan.  

“Di Tebing Tinggi sendiri, nilai indeks kualitas airnya 63,33 poin. Untuk indeks kualitas udaranya 81,51 poin, dan indeks kualitas lahan nilainya 22,54 poin,” jelasnya.

Ia menambahkan, rumus perhitungan IKLH didasarkan pada Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No. 27/2021.

“Hasil dari nilai IKLH dikategorikan sesuai dengan kriterianya. Predikat kriteria nilai IKLH terbagi menjadi lima kategori yaitu sangat kurang (0-25), kurang (25-50), sedang (50-70), baik (70-90), dan sangat baik (90-100),” tambahnya.

Menurutnya, peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam meningkatkan IKLH di Kota Tebing Tinggi.

“Jadi yang bisa meningkatkan nilai ILKH itu ada di indeks kualitas air dan udara. Untuk air sendiri salah satu contohnya yaitu jangan membuang sampah ke sungai. Jadi sungai itu harus dijaga kelestariannya. Untuk menjaga indeks kualitas udara, peran masyarakat adalah hindari pembakaran sampah karena akan menjadi pemanasan global,” pungkasnya.