PARBOABOA,
Tanggerang
- DPRD Kota Tangerang akhirnya
membatalkan pengadaan bahan pakaian dinas tahun 2021. Keputusan tersebut
diambil setelah dilakukan rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan, ketua fraksi
dan ketua komisi. Selain itu, pembatalan ini juga dilakukan dengan mendengarkan
masukan dan saran dari berbagai pihak.
"Berdasarkan hasil rapat koordinasi yang
kami lakukan tadi, akhirnya diputuskan bahwa pengadaan pakaian dinas tahun 2021
dibatalkan," ujar Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo pada Selasa
(10/8).
Gatot mengungkapkan bahwa pengadaan seragam
dinas ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh DPRD se-Indonesia.
Sehingga daerah lain juga perlu diperiksa mengenai anggaran pengadaan seragam
dinas.
"Proses pengadaan baju dinas merupakan
kegiatan rutin setahun sekali dan bukan DPRD kota saja dan mengacu pada PP 18
tahu 2017. Untuk melengkapi data, silakan cek saja ke wilayah lain,"
lanjutnya.
Gatot juga mengatakan bahwa pihaknya tidak
pernah meminta bahan baju baru anggota dewan bermerk Louis Vuitton.
Baju merk Louis Vuitton ini rencananya akan
digunakan untuk pakaian dinas harian (PDH). Sedangkan Lanificio Di Calvino
untuk pakaian sipil resmi (PSR), Theodoro pakaian sipil harian (PSH) dan Thomas
Crown pakaian sipil lengkap (PSL).
"Kita DPRD enggak pernah nyebut merek, itu
yang perlu kita luruskan dari awal. Kedua bingung kita. Saya bingung kok
ramainya pada saat ada pemenang," kata Gatot di Tangerang, Selasa (10/8).
Adapun pemenang lelang baju dinas anggota DPRD
Kota Tangerang itu adalah CV Adhi Prima Sentosa. Baju itu, akan digunakan oleh
50 anggota dewan. Nilai anggarannya sekira Rp675 juta.
Menurutnya, jika pengadaan baju dinas itu ingin
dipersoalkan, dilakukan saat sedang proses lelang. Bukan pada saat sudah ada
pemenang lelang. Apalagi, terjadi di tengah situasi pandemi saat ini.
"Seluruh DPRD di Kabupaten dan Kota se
Indonesia juga mengadakan. Termasuk DPRD Provinsi dan untuk asas keadilan,
tolong dicek juga dong," pintanya.