PARBOABOA, Pematangsiantar - Kuala Lumpur di Malaysia pada Senin petang terendam banjir akibat hujan deras yang melanda. Pemerintah pun dikritik karena diniliai tak memperhatikan sistem drainase.
Dilansir laman Free Malaysia Today, Selasa (26/4/2022), situasi lalu lintas jalan protokol di Kuala Lumpur menjadi padat karena banjir bandang terjadi pada jam sibuk.
Banjir ini bukan kali pertama di ibu kota Negeri Jiran itu. Pada 7 dan 8 Maret lalu, beberapa daerah terkena dampak parah banjir bandang setelah hujan deras.
Pada Desember lalu banjir juga melanda sejumlah wilayah di Malaysia, termasuk jalan dan pusat perbelanjaan seperti mal. Imbas insiden ini, ribuan orang sempat mengungsi.
Sejumlah anggota Parlemen Malaysia mengritik pemerintah Kota Kuala Lumpur dengan melayangkan protes.
Salah satu anggota DPRD Lembah Pantai, Malaysia, Fahmi Fadzil, mendesak Kementerian Wilayah Federal untuk mengerahkan sumber daya guna membersihkan saluran air yang tersumbat di Kuala Lumpur akibat banjir bandang.
Menurut dia, banyak masalah yang berkaitan dengan pembersihan saluran air dan pemeliharaan.
"Kolam banjir harus dirawat dengan baik. Saya juga melihat banyak limpasan tanah lapisan atas, yang mungkin mengindikasikan air yang berasal dari lokasi konstruksi," kata Fahmi.
Ia menyarankan Balai Kota Kuala Lumpur harus meninjau pemeliharaan sistem pendangkalan di lokasi-lokasi tersebut.
Selain itu, Fahmi juga mengatakan pemerintah harus memastikan perusahaan konstruksi membantu membersihkan dan memberi kompensasi kepada korban jika terjadi banjir bandang.
Dia juga mengatakan tak ada peringatan banjir lebih dini, Fahmi justru mengetahui bencana ini dari media sosial.
Kritik untuk DBKL juga muncul dari anggota parlemen dari Bukit Bintang, Fong Kui Lun. Ia mengatakan sudah saatnya mereka melihat Rencana Struktur Kuala Lumpur 2040 dengan memasukkan peningkatan saluran air di kota karena sistem drainase telah ada selama 30 hingga 40 tahun.
"Perlu ada rencana besar untuk mengatasi kemunduran besar. Sebagian besar saluran air tersumbat dan perlu dilakukan perawatan rutin. DBKL juga harus memperlebar saluran air di Kuala Lumpur," kata.
Sebelumnya, DBKL mengunggah di media sosial terkait sejumlah jalan di Kuala Lumpur yang terendam banjir. Dalam keterangannya, mereka juga membenarkan laporan banjir di jalan-jalan lain.