Ratni Dewi Sawitri | Sains | 07-04-2023
PARBOABOA - Mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi? Pertanyaan ini biasanya muncul dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 8. Namun sebelum memahami alasannya, penting untuk memahami terlebih dahulu pengertian dari teks debat dan teks eksposisi.
Dalam teks debat terdapat argumen-argumen yang harus berkaitan dengan topik, dan memiliki dasar atau bukti yang kuat, berupa fakta yang jelas. Sedangkan dalam teks eksposisi, merupakan teks yang di dalamnya berisi informasi tentang pendapat yang disertai fakta dan data. Dari sini sudah terlihat hubungan antara kedua teks ini.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini Parboaboa telah merangkum dari berbagai sumber tentang pengertian dari teks debat dan eksposisi, beserta dengan alasan mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi? Teks debat adalah jenis teks yang disusun untuk mempertahankan atau membantah suatu pendapat atau gagasan dalam sebuah diskusi atau percakapan formal. Teks debat biasanya memiliki struktur dan aturan tertentu yang harus diikuti oleh para peserta debat, seperti pembukaan, pemaparan argumen, pengambilan sikap, dan penutup.
Dalam teks debat, para peserta debat berusaha untuk memengaruhi pendapat atau sikap orang lain dengan menggunakan argumen dan bukti-bukti yang kuat dan relevan dengan topik yang dibahas. Tujuan dari teks debat adalah untuk memperoleh dukungan dan persetujuan dari pendengar atau audiens. Teks debat sering digunakan dalam berbagai bidang seperti politik, hukum, pendidikan, dan lingkungan.
Selain itu, teks debat adalah jenis teks yang memaparkan wacana yang berisi permasalahan yang kompleks dan dapat diperdebatkan dari berbagai sudut pandang. Teks debat umumnya dapat ditemukan dalam teks filosofis, historis, dan sosial. Dengan kata lain, teks debat adalah genre yang digunakan untuk mempresentasikan setidaknya dua sudut pandang tentang suatu isu, dengan tujuan untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah tersebut.
Tujuan utama dari teks debat adalah untuk mempertahankan atau membantah suatu pendapat atau gagasan dalam sebuah diskusi atau percakapan formal. Tujuan lainnya dari teks debat adalah:
Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, itulah mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi yang dapat membantu dalam pengembangan kemampuan akademik dan sosial dari para peserta debat.
Struktur teks debat biasanya terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
Pada bagian ini, penulis akan memperkenalkan topik yang akan diperdebatkan, memberikan latar belakang tentang isu tersebut, dan menyatakan pendapat atau posisi yang akan diambil. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian audiens dan memperkenalkan topik secara singkat.
Bagian ini merupakan bagian inti dari teks debat, dimana penulis akan menyajikan argumen-argumen yang mendukung atau menentang posisi yang diambil. Argumen tersebut harus didukung oleh fakta, bukti atau referensi yang relevan untuk mendukung kebenaran dari argumen tersebut. Penulis juga harus menyajikan argumen dari sudut pandang lawan debat dan memberikan tanggapan yang sesuai.
Bagian terakhir dari teks debat, dimana penulis akan meninjau kembali argumen yang telah disajikan dan memberikan kesimpulan yang mengarah pada posisi yang diambil. Kesimpulan juga dapat berisi penekanan pada gagasan utama atau ringkasan dari argumen yang telah disajikan, dan memperjelas posisi atau pandangan yang diambil.
Namun, struktur teks debat dapat berbeda-beda tergantung pada format dan aturan yang berlaku dalam sebuah perdebatan. Sebagai contoh, debat formal akan memiliki struktur yang lebih ketat dan teratur, sementara debat informal akan lebih fleksibel dalam penataan argumen dan posisi yang diambil.
Mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi. Teks eksposisi adalah teks yang bertujuan untuk memberikan informasi secara objektif tentang suatu topik tertentu. Teks ini berisi penjelasan, deskripsi, atau pembahasan tentang suatu hal, fenomena, atau peristiwa secara detail dan sistematis.
Tujuan utama dari teks eksposisi adalah memberikan pemahaman yang jelas dan mendalam tentang suatu topik kepada pembaca atau pendengar. Teks eksposisi sering digunakan dalam dunia akademik, ilmiah, jurnalistik, dan dalam pembuatan karya-karya nonfiksi. Jenis teks eksposisi yang umum meliputi artikel ilmiah, laporan penelitian, buku referensi, ensiklopedia, dan artikel media.
Mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi.Tujuan utama dari teks eksposisi adalah memberikan informasi atau pengetahuan secara objektif dan jelas kepada pembaca atau pendengar tentang suatu topik tertentu. Tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
Dengan memahami tujuan dari teks eksposisi, pembaca atau pendengar diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang jelas dan mendalam tentang mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi, sehingga dapat membantu mereka dalam memecahkan masalah atau membuat keputusan yang tepat.
Teks debat memiliki sturktur yang sama dengan eksposisi, yaitu tesis atau pernyataan pendapat sebagai pembuka, rangkaian argument di bagian isi, dan terakhir penegasan ulang di bagian penutup. Hal inilah mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi.
Struktur teks eksposisi umumnya terdiri dari tiga bagian utama yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai masing-masing bagian:
Bagian pendahuluan bertujuan untuk memperkenalkan topik yang akan dibahas dalam teks eksposisi. Biasanya, pendahuluan berisi penjelasan singkat tentang topik, latar belakang atau konteks topik, serta tujuan penulisan teks eksposisi. Pendahuluan juga berfungsi sebagai ajakan bagi pembaca atau pendengar untuk terus membaca teks eksposisi.
Bagian isi merupakan inti dari teks eksposisi. Pada bagian ini, penulis memberikan penjelasan atau pembahasan tentang topik secara sistematis dan terstruktur. Bagian isi biasanya terdiri dari beberapa paragraf yang membahas sub-topik tertentu dengan urutan yang logis dan jelas. Setiap paragraf dalam bagian isi harus memiliki topik kalimat (topic sentence) yang memperkenalkan sub-topik yang akan dibahas.
Bagian penutup bertujuan untuk menyimpulkan atau merekapitulasi informasi yang telah disajikan dalam teks eksposisi. Penutup juga dapat berisi kesimpulan atau opini dari penulis tentang topik yang dibahas. Selain itu, penutup juga dapat mengajukan pertanyaan atau saran bagi pembaca atau pendengar untuk terus mempelajari topik tersebut.
Dalam struktur teks eksposisi, penulis dapat menggunakan berbagai macam teknik penulisan seperti penggunaan definisi, analogi, contoh, data atau statistik, serta kutipan dari sumber yang terpercaya. Hal ini bertujuan untuk memperkuat dan menjelaskan informasi yang disajikan secara lebih jelas dan terstruktur dan dapat memahami mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi.
Mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi, karena tujuan utama dari teks eksposisi adalah untuk memberikan informasi atau penjelasan tentang suatu topik dengan cara yang objektif dan jelas. Dalam debat, argumen yang disampaikan harus didukung oleh fakta-fakta yang jelas dan obyektif agar dapat meyakinkan pihak lain yang memiliki pandangan yang berbeda.
Dalam debat, kedua belah pihak akan berusaha untuk mengekspos atau mengungkapkan pandangan mereka tentang suatu topik dan memberikan argumentasi yang jelas dan kuat untuk mendukung pandangan mereka. Selain itu, dalam debat, seringkali terdapat pembukaan atau pengantar yang berisi penjelasan tentang topik yang akan didiskusikan, yang merupakan ciri khas dari teks eksposisi.
Dengan demikian, debat memenuhi kriteria sebagai teks eksposisi karena tujuannya untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang suatu topik dan mengungkapkan sudut pandang dari kedua belah pihak.
Berdasarkan penjelasan dari buku Teks Laporan Hasil Observasi dan Teks Eksposisi (2022) karya Dinda Husnul Hotimah dan buku Pembelajaran Menulis Teks: Suatu Pendekatan Kognitif (2022) oleh Dina Ramadhanti dan Diyan Permata Yanda, teks eksposisi adalah teks yang berisi informasi dan pengetahuan yang disusun dengan singkat, padat, dan jelas.
Teks ini bertujuan meyakinkan pembaca melalui penyajian pendapat atau argumen pendukung dan penentang. Begitu pula dengan teks debat, di mana kedua belah pihak harus menyertakan argumen dan alasan yang sesuai untuk memperkuat posisinya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi karena keduanya memuat argumen dan alasan yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
Alasan mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi, karena di dalamnya terdapat argumen yang bisa menguatkan atau menentang suatu hal, sama seperti dalam teks eksposisi. Dalam menyusun teks debat, kedua belah pihak, yaitu pro dan kontra, harus menyertakan argumen dan alasan yang tepat, sehingga dapat meyakinkan pembaca atau pendengar yang akan menilai suatu argumen. Oleh karena itu, debat sering digolongkan ke dalam teks eksposisi karena memenuhi kriteria dari jenis teks tersebut.
Teks debat memiliki kaidah kebahasaan yang sama dengan eksposisi, hal inilah mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan yang digunakan dalam kegiatan debat yang juga termasuk di dalam teks eksposisi.
Selain itu, teks debat merupakan salah satu turunan teks eksposisi. Oleh karena itu, sebagian kaidah kebahasaan teks eksposisi pun berlaku dalam teks debat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teks debat masuk ke dalam golongan teks eksposisi.
Berikut ini adalah contoh mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi:
Judul: Perlu atau Tidak Dilakukan Ujian Nasional di Sekolah?
Pendahuluan:
Ujian Nasional (UN) adalah suatu bentuk evaluasi nasional yang dilakukan setiap tahun di seluruh Indonesia. Namun, beberapa pihak menyatakan bahwa UN tidak perlu dilakukan di sekolah karena beberapa alasan.
Argumen Pro:
Argumen Kontra:
Kesimpulan:
Dari argumen pro dan kontra yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa UN memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, untuk memastikan kualitas pendidikan di Indonesia, UN masih perlu dilakukan dengan baik dan benar. Namun, di sisi lain, perlu juga dilakukan perbaikan dan penyesuaian agar UN tidak memberikan tekanan berlebih pada siswa dan tidak hanya menekankan hasil akhir, tetapi juga proses pembelajaran yang sehat dan kreatif.
Itulah contoh mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi, yang bisa Anda gunakan sebagai referensi untuk pembelajaran bahasa Indonesia.
Beberapa unsur utama yang biasanya terdapat dalam teks eksposisi adalah sebagai berikut:
Ya, mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi, karena terdapat pendapat yang harus disertai dengan penguatan argument.
Alasan mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi karena dalam sebuah teks debat akan berisikan suatu argument dengan membandingkan pendapat pihak lain terkait dengan suatu pembahasan tertentu.
Editor : Lamsari Gulo
Tag : #teks debat #teks ekposisi #sains #contoh teks debat #unsur teks eksposisi