PARBOABOA - Pada ulang tahunnya ke-66 hari ini, Sabtu (10/9/2022) Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, diserang hacker atau peretas bernama Bjorka. Ia kena doxing, data pribadi miliknya diduga disebar via akun Telegram.
Bjorka melakukan doxing atau penyebaran informasi pribadi lengkap milik Menkominfo Johhny.
Kebocoran data pribadi itu mulai dari Nomor Induk Keluarga (NIK), nomor Kartu Keluarga (KK), gelar, alamat, nomor telepon, nama anggota keluarga ingga nomor vaksin.
Di twitter, akun @bjorkanism mereka juga sempat mengucapkannya hal yang sama, mengucapkan selamat ulang tahun ke ke-66 Menteri Johnny.
"Happy birthday," tulis Bjorka pada Sabtu siang.
Namun, di akun instagram dia bjorkanism, selain mengucapkan ulang tahun, hacker berbuat doxing dengan membocor kan data pribadi Menteri.
Dilansir dari Kaspersky, Doxing adalah tindakan mengungkapkan informasi identitas tentang seseorang secara online, seperti nama asli, alamat rumah, tempat kerja, telepon, keuangan, dan informasi pribadi lainnya. Informasi tersebut kemudian diedarkan ke publik tanpa seizin korban.
Bjorka adalah dalang di balik peretasan 1,3 miliar data pendaftaran SIM Card yang bocor pada Rabu (31/8).
Setelah itu, ia tak henti membuat ulah. Usai menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bodoh, ia membocorkan dokumen rahasia diduga milik Presiden RI dan mengancam membobol data MyPertamina.
Terkait hal ini, juru bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto, menepis kabar dokumen atau surat-surat dari BIN untuk Presiden RI telah bocor.
Dia menyatakan kabar dokumen BIN dibobol hingga diposting di forum internet tersebut sebagai kabar bohong (hoax).
Dia mengatakan penanganan dokumen BIN dilakukan agar tetap aman. Dia menegaskan surat untuk Presiden juga diberi pengaman khusus.
"Apalagi jika itu surat atau dokumen ke Presiden, selalu dilakukan melalui kripto (sandi), dan kripto setiap saat diubah. Jadi dokumen BIN ke Presiden tidak bocor," tegasnya.