parboaboa

Sekdaprov : Neraca Perdagangan Sumatra Utara Surplus 

Dimas | Daerah | 08-02-2023

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Arief S Trinugroho mengatakan bahwa kondisi daerah di tengah situasi pandemi COVID-19 semakin terkendali. Hal itu diucapkannya Seminar Internasional Sektor Perdagangan, Pariwisata dan Investasi di Sumut yang digelar di Hotel Adimulia Medan, Rabu (8/2). (Foto: Dok Pemprov Sumut)

PARBOABOA, Medan- Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melalui Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Arief S Trinugroho mengatakan bahwa kondisi daerah di tengah situasi pandemi COVID-19 semakin terkendali. Pada beberapa aspek mengalami peningkatan. 

Hal ini menjadi catatan penting untuk menaikkan nilai investasi di masa mendatang. Seperti disampaikan  Sekdaprov Arief S Trinugroho mewakili Gubernur pada  Seminar Internasional Sektor Perdagangan, Pariwisata dan Investasi di Sumut yang digelar di Hotel Adimulia Medan, Rabu (8/2).

“Hal ini memberikan dampak yang positif sehingga dapat mendorong pemulihan kondisi ekonomi Sumatera Utara dengan pertumbuhan sebesar 4,73% pada tahun 2022, lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 2,61%,” ujarnya. 

Sekda menyampaikan ada tiga sektor yang mengalami peningkatan, yakni perdagangan, pariwisata dan investasi. Sebagaimana neraca perdagangan luar negeri Provinsi Sumut  mengalami perkembangan yang fluktuatif, dalam beberapa tahun terakir, namun masih berkisar di atas US$ 3 miliar.

“Secara keseluruhan, pada tahun 2022 neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara mencatatkan surplus US$ 6,91 miliar, meningkat US$ 0,15 miliar dibandingkan pada tahun 2021 dengan nilai surplus sebesar US$ 6,76 miliar,” ujarnya, dalam seminar yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023.

Di sektor pariwisata, lanjut Sekda, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke provinsi ini sampai Agustus 2022 telah tercatat sebanyak 27.336 wisman. Jumlah tersebut mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu lebih dari 100 kali lipat jika dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat hanya 230 orang. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor pariwisata telah kembali bangkit.

Sementara pada sektor investasi, realisasi penanaman modal di Provinsi Sumut tahun 2022 secara keseluruhan tercatat senilai Rp41,676 triliun. Kondisi ini mencapai 114%. Artinya melebihi target yang ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk tahun 2022 sebesar Rp36,60 triliun.

“Dari kondisi tersebut, 55% atau senilai Rp22,78 triliun berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan 45% atau senilai Rp18,88 triliun berasal dari penanaman modal asing (PMA),” jelasnya.

Sedangkan dari sisi serapan tenaga kerja, kata Sekda, pada tahun 2022 tercatat sudah menyerap sebesar 32.384 jiwa, dimana 79% nya diserap dari realisasi PMDN dan sisanya sebesar 21% dari realisasi PMA.

“Jika dilihat perkembangan realisasi penanaman modal dari sisi investasi PMDN, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi merupakan sektor tertinggi sebagai penopang realisasi investasi PMDN dengan nilai Rp7,62 triliun atau sebesar 33,48% dari total realisasi PMDN. Sementara untuk investasi PMA, sektor pertambangan merupakan sektor tertinggi dengan realisasi sebesar Rp8,06 triliun atau 42,69% dari total realisasi PMA pada tahun 2022,” sebutnya.

Selain itu, kata Sekda, Sumut juga sudah siap dengan memberikan dukungan berupa insentif dan kemudahan kepada para investor, yang saat ini sedang dibahas di DPRD Provinsi dalam rangka penyesuaian kebijakan pemberian insentif dan kemudahan dimaksud, agar lebih memberikan keleluasaan kepada para calon investor.

”Dari kegiatan ini, kami juga mengundang seluruh delegasi konsulat asing maupun konsulat kehormatan yang ada di Indonesia dan Kota Medan khususnya, untuk berinvestasi di Sumatera Utara, dan membangun kerjasama yang lebih intens terhadap semua kemungkinan yang bisa kita kerjasamakan untuk membangun Sumatera Utara,” pungkasnya.

Sementara Ketua Bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Ahmed Kurnia Soeriawidjaja menyampaikan bahwa pemilihan Sumut sebagai tuan rumah pelaksanaan HPN 2023 adalah karena potensi pariwisata, perdagangan dan investasi ada di provinsi ini. Apalagi Kota Medan sebagai ibukotanya, adalah kota dengan skala ekonomi yang terbesar di luar Pulau Jawa.

“Potensi pariwisata, perdagangan dan investasi nanti akan dipaparkan sejumlah narasumber dalam seminar ini. Mereka akan menjelaskan betapa indah dan kayanya potensi yang dimiliki Sumatera Utara,” sebut Ahmed di hadapan para duta besar, konsul jenderal dan pengusaha.

Terpisah, paparan terkait potensi di tiga sektor ini, lanjutnya, disampaikan oleh Direktur PT Kawasan Industri Nusantara KEK Sei Mangkei Edward Samantha Ginting untuk industri dan perdagangan. Direktur Badan Ortorita Danau Toba (BODT) Jimmy Panjaitan dari sektor pariwisata.

Serupa Direktur Operasional dan Pengembangan PT KIM Hita Tunggal yang memaparkan tentang peluang pengembangan industri di kawasan industri Medan. Serta Bupati Toba, Poltak Sitorus yang menampilkan peluang investasi pariwisata di kabupaten tersebut.

“Akhir sambutan, kami mengajak para duta besar dan teman-teman wartawan untuk ikut mempromosikan Sumatera Utara. Ayo kita berwisata ke Sumatera Utara, dan berinvestasi di Sumatera Utara,” pungkasnya, yang dilanjutkan dengan paparan potensi perdagangan, pariwisata dan investasi dari para narasumber. 

Editor : Betty Herlina

Tag : #medan    #perdagangan    #daerah    #investasi    #pariwisata    #gubsu    #edy rahmayadi    #covid 19    #danau toba    #hpn 2023   

BACA JUGA

BERITA TERBARU