Serial Squid Game menjadi pupuk subur bagi bisnis Netflix Inc. Berkat serial asal Korea Selatan tersebut perusahaan mendapatkan banyak pelanggan baru dan diperkirakan akan terus bertambah hingga akhir tahun.
Netflix membayar 21,4 juta dollar AS untuk sembilan episode Squid Game yang ditayangkan perdana empat minggu lalu, dan itu memberikan pendapatan lebih dari 40 kali lipat atau sekitar 891 juta dollar AS (Rp 12,5 triliun) ke perusahaan.
Mengutip Bloomberg yang dilansir Variety, Kamis (21/10/2021), data internal rahasia yang diperoleh Bloomberg dari seorang sumber anonim itu disebut sebagai 'impact value'.
Netflix sendiri menolak berkomentar. Seorang pengacara Netflix mengatakan tidak pantas bagi Bloomberg untuk mempublikasikan data rahasia yang terkandung dalam dokumen.
Sementara itu jumlah pelanggan Netflix selama periode kuartal III-2021 bertambah 4,38 juta menjadi 213,6 juta di seluruh dunia. Padahal jumlah pelanggan Netflix di semester I-2021 sempat mengalami penurunan, sebagaimana dilansir dari Reuters.
Jumlah itu melampaui target Netflix sendiri dan estimasi dari para analis pasar, yang memprediksi jumlah pelanggan hanya akan bertambah 3,5 juta di kuartal III-2021.
Separuh dari jumlah pelanggan baru disebut berasal dari kawasan Asia Pasifik, sementara pelanggan dari AS dan Kanada bertambah sekitar 700.000 pelanggan, sebagaimana dikutip dari Variety, Jumat (22/10/2021).
Pendapatan Netflix pun ikut meroket berkat penambahan pengguna tadi. Pada kuartal III-2021, Netflix meraup 7,48 miliar dollar AS atau sekitar Rp 105,7 triliun, naik 16 persen dari kaurtal II-2021.
Sementara laba per dilusi saham menjadi 3,19 dollar AS (sekitar Rp 45.000), naik 83 persen dari kuartal sebelumnya. Angka itu sesuai dengan prediksi para analis di Wall Street yang juga memprediksi EPS (earning per share) sebesar 2,56 dollar AS (sekitar Rp 36.000), berdasarkan data Refinitiv.
Netflix sendiri memang mendapatkan angin segar dari pandemi COVID-19 yang memaksa orang untuk tetap di rumah. Tahun lalu perusahaan menikmati tambah pelanggan yang cukup signifikan.
Namun pertumbuhan itu terhenti di awal tahun ini. Padahal di saat yang sama, Walt Disney Co Disney+, AT&T Inc HBO Max, dan pesaing lainnya terus memperluas jangkauannya.
Netflix juga sempat menyebut penurunan pelanggan karena sedikitnya program tontonan yang baru karena produksi yang terhenti akibat pandemi.
Namun kondisi itu berubah ketika serial dari Korea Selatan, Squid Game muncul pada 17 September. Secara mengejutkan serial itu meledak di banyak negara dan menjadi serial orisinal layanan streaming yang paling banyak ditonton di bulan pertama.
Netflix juga menyatakan bahwa ada 142 juta rumah tangga yang telah menonton drama kelam tersebut. Padahal serial ini dibuat dengan anggaran yang relatif kecil. Meski begitu tetap bisa melesat ke puncak grafik penayangan Netflix di 94 negara.
Booming-nya Squid Game bahkan berdampak pada penjualan baju olahraga, sepatu kets Vans, dan membangkitkan minat banyak orang untuk belajar bahasa Korea.
Squid Game sendiri merupakan serial thriller berjumlah sembilan episode yang menggambarkan realitas distopia. Ceritanya berpusat pada organisasi misterius yang menyelenggarakan permainan anak-anak dengan hukuman mematikan bagi peserta, terdiri dari orang-orang terjerat utang, yang kalah.
Sejak dirilis, CEO Netflix Ted Sarandos mengatakan bahwa ada "peluang yang sangat bagus" dam Squid Game akan menjadi acara yang paling banyak ditonton sepanjang masa. Belakangan Netflix juga menyebut bahwa Squid Game merupakan seri terbesar yang pernah mereka punya.
“Squid Game secara resmi telah mencapai 111 juta penggemar — peluncuran seri kami terbesar yang pernah ada!” kicau akun resmi Netflix di Twitter pada pekan lalu.
Untuk kuartal IV-2021 mendatang, Netflix memproyeksikan pendapatan bersih dari pembayaran (paid net) mencapai 8,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 120 triliun), jumlah yang sama dengan capaian global paid net Netlfix kuartal IV-2020.
Perusahaan juga akan merilis film aksi beranggaran besar "Red Notice" dan musim kedua drama fantasi "The Witcher."
Editor: -