PARBOABOA, Medan - Pihak keluarga dari pasien
kanker payudara yang dirawat di RSUP Adam Malik Medan tidak terima atas
kematian pasien dengan beberapa kondisi yang dianggap janggal melaporkan rumah
sakit ke kepolisian.
Nurmala Purba yang dirawat karena kanker payudara meninggal
dengan fisik yang lebam.
Hal itu disampaikan oleh pihak keluarga, Eben Tambunan saat
dijumpai membuat laporan di ruangan SPKT Polrestabes Medan.
Pasien yang mengidap kanker sudah menjalani kemoterapi
sebanyak 6 kali. Namun pada kemoterapi terakhir pasien sudah sangat lemas.
Pihak RSUP Adam Malik pun melakukan tes Swab PCR yang
hasilnya positif terpapar Covid-19.
Setelah itu Nurmala pun dirawat di ruangan isolasi khusus
pasien Covid-19 pada 29 Juli 2021.
Hingga akhirnya tepat Sabtu (7/8/2021) pukul 17.00 WIB
pihak keluarga mendapat kabar dari dokter RSUP Adam Malik bahwa Nurmala sudah
meninggal dunia.
Setelah mendapat kabar menyedihkan tersebut, para keluarga
pun langsung ke RSUP Adam Malik.
Rencana Nurmala akan dimakamkan dengan protokol Covid-19
sehingga keluarga tidak bisa melihat secara langsung jenazahnya.
Tetapi, pihak keluarga meminta foto jenazah Nurmala sebelum
dikebumikan. Foto Nurmala pun sampai ke pihak keluarga.
Di dalam foto tersebut, keluarga mendapati kejanggalan pada
kondisi fisik Nurmala.
Sontak keluarga pun menahan pihak RSUP Adam Malik untuk
mengebumikan Nurmala.
"Kejanggalannya ada luka bolong di daerah mata sebelah
kanan, lidahnya keluar tergigit, matanya lebam mengeluarkan darah, dan ada
benjolan di kepala," ungkap Eben pada Minggu (08/08).
"Selain itu, Nurmala kan direkam medis meninggal
karena Covid-19 tapi kenapa jenazah dimandikan dan diganti bajunya,"
sebutnya.
Keanehan lainnya pun, dari tiga kali Swab PCR yang dijalani
Nurmala, ada satu hasil PCR yang gak didapat keluarga.
Pihak keluarga yang mencoba mempertanyakan kondisi Nurmala,
justru mendapati jawaban yang tidak logis dari dokter.
Karena dokter hanya menjelaskan kemungkinan karena pasien
lebih sering tidurnya miring.
Dinyatakan para dokter juga darah yang ada di mata Nurmala
itu hanya kotoran mata yang sudah dibersihkan pakai kapas.
Dokter yang
memberikan penjelasan kepada pihak keluarga dari dokter paru, mata, telinga dan
forensik juga ada hadir, namun tetap tidak membuat pihak keluarga terima dengan
penjelasan dari rumah sakit tersebut.
"Saat ini kami membuat laporan di Polrestabes Medan.
Agar ditindaklanjuti secara hukum dan bisa membawa jenazah Nurmala Tambun untuk
diautopsi ke RS Bhayangkara," kata Eben.
Adapun sampai saat ini jenazah Nurmala masih ada di RSUP
Adam Malik. Keluarga pun tidak mengetahui apakah bola mata Nurmala masih ada
atau tidak. Karena kondisi jenazah yang menutup mata.
Pihak keluarga berencana jika SPKT sudah dibuat, maka pihak
keluarga akan ke RSUP Adam Malik dan meminta jenazah Nurmala segera diautopsi
ke RS Bhayangkara.