PARBOABOA, SIDAMANIK - Salah satu wilayah di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara yang layak menjadi pilihan kunjungan terutama di saat liburan adalah Kecamatan Sidamanik.
Jika ingin menyegarkan badan di tengah suasana alam yang asri, tak ada salahnya mengunjungi pemandian Bah Damanik. Pemandian yang berada di Desa Huta Lama, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun ini menawarkan pemandian bernuansa alam yang eksotis.
Tempat wisata ini berada di tengah perkebunan teh PTPN Sidamanik dan sudah sangat popular di kalangan masyarakat Sumatera Utara khususnya Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun. Terlihat jelas jelas otoritas yang mengelola kawasan wisata itu beggitu serius dalam mengembanggkan potensi wisata yang ada di wilayahnya, ditambah lagi keikutsertaan masyrakat setempat yang sangat peduli dengan kemajuan wisata ditempat mereka tinggal.
Hampis setiap hari kawasan ini ramai dikunjungi terutam para wisatawan local dari Pematangsiantar, apalagi di akhir pecan, kawasan ini bahkan menjadi sangat ramai karrena banyaknya pengunjung yang berwisata murah namun berkualitas di wilayah ini.
Pengunjung akan disuguhkan dengan pemandian jernih berwarna biru cerah, ditambah dengan ragam tanaman dan rimbun pepohonan yang membuat pemandian ini terasa sangat menyegarkan badan dan pikiran.
Ada dua pilihan pemandian alam dengan sumber mata air segar, yakni di Bah Simatahuting dan Bah Sidamanik. Dua pemandian alam ini hanya berjarak kurang lebih 100 meter. Keduanya dipisahkan kawasan hutan dan perbukitan.
Kawasan Bah Simatahuting, berjarak 150 meter dari ibukota kecamatan. Bisa ditempuh dengan naik roda dua dan roda empat. Hanya memang kondisi jalan ke lokasi masih berbatu dan bergelombang. Di pintu masuk, pengunjung akan disambut sejumlah petugas, orang kampung di sana. Kepada setiap pengunjung dikutip biaya masuk Rp 5.000 untuk orang dewasa dan Rp 2.000 untuk anak-anak. Untuk kendaraan roda dua dikenakan tarif parkir Rp 5.000 dan roda empat Rp 10.000.
Sebelum tiba di lokasi pemandian, pengunjung harus berjalan menuruni tangga batu sejauh kurang lebih 50 meter. Bah Simatahuting tampak belum begitu tertata dengan baik. Hanya ada satu kolam mandi dengan diameter tak lebih lima meter. Di kolam ini ada mata air yang terus mengucurkan airnya yang dingin dan segar.
Letak kolam ini di ketinggian dan di bawahnya ada aliran air sungai, yang juga dijadikan tempat bermain dan mandi oleh anak-anak karena kedalaman hanya setinggi mata kaki orang dewasa. Dari kolam di atas, dialirkan juga air melalui sebuah pancuran batu. Banyak warga sengaja mandi di pancuran ini.
Di dinding kolam, terlihat bebatuan alami yang dihiasi oleh ukiran relief. Konon, menurut warga setempat, sangking bersihnya, air di pemandian ini bisa diminum tanpa dimasak terlebih dulu.
Pengunjung yang datang ke tempat ini akan dibuat takjub dengan bersihnya air kolam yang tampak biru dan sangat jernih. Tak hanya itu, kolam pemandian di sini dikelilingi pepohonan rindang sehingga setiap pengunjung berenang di sini terhindar dari terik sinar matahari. Ada juga gardu yang bisa digunakan untuk beristirahat.
Tempat ini tak hanya cocok untuk orang dewasa saja, namun bisa juga dinikmati oleh anak-anak karena airnya yang tak terlalu dalam dan jernih.
Menariknya lagi, pengunjung yang beruntung akan bisa berjumpa dengan segerombolan monyet. Biasanya, monyet-monyet itu akan bergelantungan dan meloncat dari satu dahan pohon ke dahan pohon lainnya.
Pengunjung juga bisa berenang sambil bermain bersama ikan, bahkan diperbolehkan untuk memancing ikan yang berada di ujung perairan, karena hingga sekarang lokasi tersebut masih terdapat banyak ikan.
Kawasan pemandian Bah Damanik ini bisa juga dipakai untuk camping. Di sekitar lokasi, tepatnya di ujung pemandian ada lokasi strategis yang cocok digunakan untuk bercengkrama bersama teman-teman sembari menikmati santapan ikan bakar lezat.