PARBOABOA – Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Bramantyo Suwondo menyebut pendidikan karakter perlu digencarkan di seluruh jenjang pendidikan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Bram sapaan akrabnya, menanggapi viralnya video sekelompok pelajar di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara. Dalam video tersebut terlihat para pelajar menendang seorang nenek yang diduga mengalami gangguan jiwa atau ODGJ.
Kejadian tersebut, kata Bram, telah menunjukkan bahwa hingga saat ini penyelesaian perasalahan perundungan dan pembangunan karakter di kalangan anak-anak muda masih belum tuntas.
“Sudah sangat urgensi (pendidikan karakter) untuk kita semua selain membenahi sistem pendidikan kita. Agar pendidikan karakter kuat di sekolah dan membangun kesadaran tanggung jawab pendidikan karakter dilaksanakan oleh seluruh elemen masyarakat seperti orang tua, warga bertetangga dan sebagainya,” kata Bramantyo dilansir dari laman DPR RI.
Ia mendukung penuh pendidikan kararkter ini digencarkan di seluruh jenjang institusi pendidikan Indonesia. Namun, Bram juga menegaskan bahwa pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah atau kampus.
"Agar membangun pendidikan karakter yang kuat, tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah-sekolah maupun perguruan, para orangtua juga wajib harus terus mengajarkan serta memberikan contoh dalam bertindak dan bertutur yang baik kepada putra-putrinya,” jelasnya.
Menurutnya, selain sistem pendidikan di tanah air yang masih kurang kuat dalam melaksanakan pendidikan karakter, yang dihadapi saat ini juga adalah belum meratanya pemahaman di masyarakat luas soal sikap bertanggung jawab.
“Tanggung jawab pendidikan karakter adalah tanggung jawab kita semua,” pungkasnya.