PARBOABOA, Jakarta – Mengganti oli mesin sepeda motor baik manual maupun matik, harus dilakukan secara rutin. Hal itu berguna untuk menjaga mesin sepeda motor tetap dalam kondisi prima dan awet.
Meski demikian, saat ingin mengganti oli mesin sepeda motor, sering terlihat beberapa orang sulit untuk membedakan antara oli mesin sepeda motor manual dengan matik.
Pasalnya, jika Anda mengganti oli mesin sepeda motor manual dengan oli mesin matik atau sebaliknya, hal itu akan berdampak pada kerusakan mesin sepeda motor, seperti selip pada kopling.
Maka dari itu, Anda harus mengetahui perbedaan antara oli mesin sepeda motor manual dengan matik.
Perbedaan Oli Mesin Sepeda Motor Manual dengan Matik
1. Kode JASO
Untuk membedakan oli mesin sepeda motor manual dengan mati, Anda melihanya melalui kode Japanese Automotive Standards Association (JASO).
Pada oli sepeda motor manual, oli mesin akan mendapatkan kode JASO MA. Kode ini menunjukkan bahwa didalam cairan oli terdapat kandungan zat aditif yang berguna untuk menjadikan kopling sepeda motor presisi.
Sementara itu, pada oli meson sepeda motor matic, oli mesin akan mendapatkan kode JASO MB. Kode ini dapat diartikan bahwa didalam cairan oli mengandung Molibdenum yang berguna untuk menambahkan pelumasan pada mesin.
2. Kekentalan Oli
Oli mesin sepeda motor manual dengan matik bisa juga dibedakan dari tingkat kekentalan oli.
Untuk oli mesin sepeda motor manual, biasanya oli akan lebih kental dibanding oli mesin sepeda motor matik. Sebab, oli sepeda motor manual berkerja untuk membuat kopling menjadi presisi.
Sedangkan oli mesin sepeda motor matik, tidak sekental oli mesin sepeda motor manual atau lebih encer. Hal itu karena oli mesin pada sepeda motor matik hanya berfungsi sebagai pelumas mesin sepeda motor saja.
Tips Memilih Oli Sepeda Motor yang Tepat
1. Kenali karakter mesin motor
Cara pertama yang harus Anda lakukan, yakni membaca buku panduan kendaraan mengenai spesifikasi mesin dan jenis oli yang tepat.
Anda harus mengetahui jenis oli mesin mana yang dibutuhkan dan cocok untuk motor Anda. Hal ini penting dilakukan sebab setiap motor memiliki karakteristik dan kebutuhannya masing-masing.
2. Baca kode mutu oli (API)
American Petroleum Institute (API) berfungsi mengukur kemampuan oli dalam menahan gesekan komponen mesin. Aktivitas mobilitas yang padat, tentunya berpengaruh terhaddap kinerja motor Anda.
Untuk itu, Anda disarankan untuk menggunakan oli yang memiliki kode API yang lebih tinggi. Misalnya, jika oli pada bawaan motor menggunakan kode SE maka disarankan untuk mengganti kode SF dan kode lebih tinggi lagi.
3. Kekentalan oli (SAE)
Society of Automotive Engineering (SAE) berfungsi untuk mengetahui tingkat kekentalan pada oli. Setap kemasan produk oli, pasti memiliki kode SAE .
Jika kode menunjukkan SAE 15W-50, berarti oli mesin memiliki tingkat kekentalan motor di angka 50 dan dapat digunakan pada kondisi suhu hingga minus 15 derajat celsius. Semakin kecil angka di depan huruf W (yang mengacu pada winter atau musim dingin), berarti tingkat keencerannya pun semakin tinggi. Sehingga oli motor dengan kode ini terbaik untuk digunakan di daerah dataran tinggi dengan suhu dingin.
Sementara itu, jika penggunaan motor lebih banyak di daerah yang bersuhu panas, Anda bisa menggunakan oli dengan label kode SAE 15W-40 sampai SAE 20W-40.
Anda juga bisa menggunakan merk oli dengan tingkat keenceran yang lebih tinggi misalnya SAE 20W-50 yang lebih bagus dan cocok untuk digunakan pada motor yang berusia lima tahun ke atas atau memiliki jarak tempuh lebih dari 100.000 km.
Nah, itulah seputar informasi seputar perbedaan oli mesin sepeda motor manual dengan matik. Semoga bermanfaat!
Editor: -