parboaboa

Peringati Hari Paru Sedunia, Yuk Jaga Paru-Paru Mu dengan Hal-Hal Kecil

Sondang | Kesehatan | 25-09-2021

Peringatan Hari Paru Sedunia setiap 25 September

PARBOABOA, Siantar – Hari ini, Sabtu (25/9) diperingati sebagai Hari Paru Sedunia. Peringatan ini menjadi momen untuk mengampanyekan bahaya penyakit paru dan saluran pernapasan.

Dalam konferensi pers World Lung Day 2021, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) mengatakan dalam 10 tahun terakhir, tren penyakit paru dan saluran pernapasan semakin meningkat.

"Kasus kanker paru, tuberkulosis, ISPA, asma, hingga kasus Penyakit Paru Obstruktif Kronik terus meningkat. Ditambah sekarang ada Covid-19 yang menyebabkan pandemi," tutur dr. Agus, dalam konferensi pers secara daring, Jumat (24/9).

Bahkan menurut dr Agus, penyakit-penyakit tersebut merupakan penyebab kesakitan dan kematian terbanyak di seluruh dunia. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga paru-paru tetap sehat demi kelangsungan hidup kita. Hal-hal kecil yang mungkin tak kita sadari dapat menjaga paru-paru tetap sehat. Berikut ini 7 hal yang bisa dilakukan untuk menjaga paru-paru:

1. Hindari tembakau

Konsumsi produk tembakau termasuk rokok terbukti meningkatkan risiko berbagai penyakit paru seperti asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan kanker paru. Agus menekankan, baik rokok konvensional maupun rokok elektronik sama-sama menimbulkan risiko masalah pada paru.

Banyak yang menganggap rokok elektronik lebih minim risiko kesehatan dibanding rokok konvensional. Namun rokok elektronik, vape juga mengandung nikotin seperti rokok konvensional.

"Nikotin yang dihirup dari rokok elektronik merusak jaringan paru dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan kanker. Emisi dari perangkat vape ini berbahaya bagi paru," jelas Agus dalam konferensi pers Hari Paru Sedunia, Jumat (24/9).

2. Jauhi asap rokok di lingkungan

Meski Anda bukan perokok aktif, tetap ada risiko masalah pada paru jika terpapar asap rokok lingkungan. Saat berada di lingkungan atau lokasi yang sama dengan perokok aktif, Anda menjadi perokok pasif. CDC menyebut Anda akan terpapar secondhand smoke yang merupakan perpaduan asap yang keluar dari rokok yang dibakar dan asap dari mulut perokok aktif.

Belum ada data yang memastikan perbandingan risiko kesehatan antara perokok pasif dan perokok aktif. Namun ada sejumlah efek buruk secondhand smoke terhadap kesehatan antara lain, penyakit jantung, kanker paru juga stroke.

Agus menyarankan untuk tidak mengizinkan aktivitas merokok dilakukan di dalam rumah, menghindari area publik yang memperbolehkan orang merokok, kemudian memilih kamar hotel bebas asap rokok untuk menghindari residu asap rokok (asap rokok tersier).

3. Upayakan tidak terpapar polusi

Polusi udara akan meningkatkan berbagai risiko penyakit paru. Sebaiknya hindari daerah yang memiliki tingkat polusi tinggi, cek kualitas udara sebelum beraktivitas di luar ruangan juga penggunaan masker jika harus berada di lokasi tinggi polusi.

4. Menjaga kualitas udara di dalam rumah

Mengusahakan kualitas udara yang baik bisa dimulai dari rumah. Anda bisa memanfaatkan tanaman-tanaman yang mampu menyaring udara misalnya, spider plant, peace lily, bamboo palm, aloe vera, english ivy, juga dracaena.

Selain itu, minimalisir penggunaan pembersih ruangan dengan aroma menyengat, tidak merokok di dalam rumah, dan rajin membuka jendela, memastikan kebersihan ventilasi agar sirkulasi udara baik.

5. Melakukan vaksinasi

Untuk saat ini, program vaksinasi Covid-19 gencar dilakukan demi mewujudkan herd immunity. Tak hanya Covid-19, terdapat penyakit paru lain yang bisa dicegah dengan vaksinasi antara lain influenza, pneumonia, dan tuberkulosis.

"Protokol kesehatan itu juga mencegah infeksi, rajin cuci tangan, pakai masker, menjaga jarak," imbuh Agus.

6. Rajin olahraga

Olahraga diperlukan untuk stimulasi tubuh agar kesehatan paru terjaga juga memperbaiki kapasitas paru. Anda tidak harus melakukan olarhaga berat. Agus berkata olahraga ringan pun jadi misal, jalan kaki, jogging, senam atau bersepeda, setidaknya tiga kali seminggu selama 30 menit tiap sesi.

7. Sering melatih pernapasan

Menurut Agus, latihan pernapasan pun perlu diutamakan terutama untuk memperkuat kondisi dan performa paru, membersihkan toksin.

Kamu cukup duduk santai di ruangan yang senyap, tutup mata dan tarik napas mendalam lewat hidung. Saat tarik napas, hitung 5 hitungan perlahan, tahan dan hembuskan.

Yuk jaga paru-paru mu!

Editor : -

Tag : #kesehatan    #paru paru   

BACA JUGA

BERITA TERBARU