Polri Kirim Tim Medis, DVI dan K9 Bantu Korban Gempa Turki-Suriah

PARBOABOA, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengirimkan sebanyak 26 personel untuk membantu warga yang terdampak gempa berkekuatan M 7,7 di Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) lalu.

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Arief Sulistyanto mengatakan, puluhan personel itu nantinya bakal di bawah koordinir Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga bakal berangkat dalam misi kemanusiaan tersebut.

"Polri mengirimkan tiga unsur yakni tim medis, DVI dan tim K9. Dengan total personel sebanyak 26 orang," kata Arief saat apel pelepasan personel bantuan untuk peduli kemanusiaan Gempa Turki, Kamis (9/2/2023).

Dijelaskan Arief, mayoritas personel Polri yang dikirimkan berasal dari tim medis yang rinciannya 3 dokter umum, 1 dokter spesialis otorpedi, 1 dokter spesialis anatesi dan 6 perawat ahli.

Lalu, tim Disaster Victim Identification (DVI) yang berjumah 7 orang, 3 dokter spesialis odontologi, dan 1 dokter spesialis forensik.

"Tim K-9 atau anjing pelacak sementara dari Basarnas diminta 2 unit karena nanti disana juga ada dari negara-negara lain untuk bergabung. 2 unit dengan pawang 4 orang," jelas Arief.

Sebelumnya, bantuan kemanusiaan tahap pertama dari Pemerintah Indonesia untuk korban bencana gempa bumi telah tiba di Gaziantep, Turki pada Rabu (8/2/2023) waktu setempat.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan bahwa bantuan berupa satu kontainer bahan makanan itu dikirim melalui jalan darat dari Kota Istanbul selama perjalanan sekitar 34 jam. Waktu tempuh perjalanan ini lebih lama dari biasanya yang hanya 11 jam.

"Ini adalah bantuan kemanusiaan dalam bentuk logistik pertama dari negara Asean yang tiba di lokasi bencana," ujar Lalu seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu.