PARBOABOA, Papua - Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional PON dipastikan akan sesuai rencana pada 2-15 Oktober mendatang. Pasukan TNI-Polri kemudian dikerahkan untuk pengamanan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua hingga mencapai 9.986 orang yang akan disebar di empat daerah penyelenggara PON.
"Pola pengamanan yang kami lakukan adalah kami menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat terutama di venue-venue maupun akomodasi atlet," kata Karo Ops Polda Papua, Kombes Tri Admodjo Marawasianto dalam keterangannya pada Kamis (9/9) malam.
Tri menyebut pengamanan melibatkan 1.686 orang pasukan Korps Brigade Mobil (Brimob) se-Nusantara. Kemudian Polda Papua menerjunkan 5.500 personel. Selain itu, TNI juga mengerahkan sekitar 2.800 anggota untuk membantu mengamankan PON Papua. Dengan demikian, total pasukan pengamanan yang berjaga mencapai 9.986 orang.
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan pihaknya bakal lebih ekstra mengamankan gelaran PON untuk mengantisipasi ancaman gangguan dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Kita akan melakukan Pagar Betis, disamping itu, kami juga sudah minta penambahan kekuatan khususnya dari Satgas Nemangkawi," kata Mathius.
Mathius menyebut pihaknya telah menangkap salah seorang pimpinan KKB yang kerap melakukan aksi pembunuhan di wilayah Yahukimo, Senat Soll beserta sejumlah anggotanya yang lain. Tindakan ini membuat kondisi di Yahukimo kembali kondusif.
"Terkait dengan isu Keamanan, secara menyeluruh di Papua ini dalam tiga bulan terakhir sudah sangat tenang, walaupun beberapa Minggu lalu ada kejadian di Yahukimo yang sedikit mengganggu Kamtibmas. Namun hal ini sekarang sudah kondusif," ujarnya.
Namun dalam Penyelenggaraan PON mendatang, pemerintah belum memutuskan apakah kegiatan tersebut akan dilakukan dengan atau tanpa penonton.