parboaboa

Presiden Minta Semua Puskesmas Miliki Alat USG dan Antropometri Kit

Maesa | Nasional | 08-02-2023

Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan pers terkait komitmen pemerintah untuk memberantas korupsi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (07/02/2023). (Foto: BPMI Setpres/Lukas)

PARBOABOA, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar semua puskesmas di Indonesia memiliki alat ultrasonografi (USG) dan antropometri kit.

Pesan itu disampaikan Presiden Jokowi melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.

Muhadjir mengatakan bahwa keberadaan dua alat tersebut sangat penting untuk penanganan dini potensi stunting pada anak-anak di Indonesia.

"Kan Bapak Presiden sudah memerintahkan kepada Pak Menteri Kesehatan tahun ini harus 100 persen (puskesmas) ada USG maupun antropometri," kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (08/02/2023).

Hal itu dikarenakan hingga saat ini, belum semua puskesmas memiliki alat USG dan antropometri kit. Padahal, kedua alat tersebut merupakan perangkat standar untuk mengukur laju pertumbuhan janin, balita, ataupun anak yang harus ada di puskesmas.

Oleh sebab itu, Menko PMK meminta kepada para kepala daerah untuk mendata kebutuhan USG dan antropometri kit di wilayah masing-masing.

"Setiap puskesmas sekarang harus sudah punya USG untuk memeriksa kehamilan. Karena USG ini sangat sangat penting. Karena kalau kondisi janin tidak baik, masih berada di dalam kandungan itu lebih mudah intervensinya karena langsung lewat ibunya," jelasnya.

"Pak Menkes menyiapkan tahun ini harus sudah tuntas untuk USG dan antropometri," tambah Muhadjir.

Diketahui stunting atau tengkes merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis.

Kekurangan gizi kronis tersebut memicu anak mengalami kelambatan perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, hingga rendahnya kemampuan belajar.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadiki mengatakan bahwa jika kondisi stunting ini terus dibiarkan, maka anak diibarat seperti terkena Kanker Stadium 4 yang sulit untuk disembuhkan.

"Stunting itu ibarat terkena kanker stadium 4. Kalau dirawat stadium 4, kecil peluang sembuhnya, sudah telat," jelas Budi dalam keterangannya, Jumat (27/01/2023).

Editor : Maesa

Tag : #jokowi    #stuntik anak    #nasional    #alat usg    #alat antropometri kit    #puskesmas indonesia    #menkes    #meko pmk   

BACA JUGA

BERITA TERBARU