PARBOABOA – Hak istimewa atau privilege adalah konsep yang kerap kali menjadi topik pembicaraan dalam konteks ketidaksetaraan sosial.
Tak dapat dipungkiri, keistimewaan kerap membawa konotasi beragam dalam berbagai konteks kehidupan.
Privilege dapat memberikan keuntungan kepada individu ataupun kelompok tertentu dan membuat jalan mereka lebih mudah dibandingkan dengan yang lainnya.
Namun, bagaimana kita dapat menggunakan pemahaman tentang privilege untuk menciptakan perubahan positif dalam lingkungan masyarakat?
Hal pertama yang wajib diterapkan adalah dengan beralih dari perspektif yang defensif menjadi sikap empati.
Mengakui privilege bukanlah upaya untuk menyalahkan ataupun menguntungkan secara sepihak, tetapi merupakan langkah menuju kesadaran kolektif.
Agar lebih memahaminya, berikut dijelaskan tentang pengertian privilege, lengkap dengan dampak dan cara menyikapinya di lingkungan masyarakat. Simak sampai habis, ya!
Apa itu privilege?
Secara sederhana, arti privilege adalah hak istimewa yang dimiliki oleh seseorang ataupun kelompok tertentu.
Dilansir dari Universitas Colorado Utara, privilege artinya adalah sebuah keuntungan atau hak istimewa yang diberikan kepada individu atau kelompok tertentu berdasarkan karakteristik atau identitas tertentu.
Arti privilege ini mengacu pada konteks ketidaksetaraan sosial untuk menjelaskan bagaimana beberapa orang atau kelompok memiliki akses, kesempatan, atau perlakuan yang lebih baik dibandingkan dengan orang atau kelompok lainnya.
Hal tersebut bisa diperoleh hanya karena faktor-faktor tertentu yang tidak bisa mereka kontrol, seperti contoh privilege ras, gender, kelas social, etnis, ataupun fisik.
Jenis-jenis Privilege
Terdapat berbagai jenis privilege yang memengaruhi kehidupan individu dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa jenis privilege yang umum dibahas:
1. White Privilege (Privilege Kulit Putih)
White privilege merujuk pada keuntungan yang dialami oleh individu yang memiliki kulit putih dalam masyarakat yang didominasi oleh orang kulit putih.
Orang kulit putih seringkali mengalami hak istimewa dalam hal akses ke pekerjaan, pendidikan, perumahan yang baik, dan juga perlakuan lebih baik oleh pihak berwenang.
2. Male Privilege (Privilege Laki-laki)
Male privilege adalah hak istimewa yang diberikan kepada individu berdasarkan jenis kelamin laki-laki.
Hal ini bisa mencakup lebih banyak peluang dalam pekerjaan, pengambilan keputusan, serta dominasi dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan politik.
3. Cisgender Privilege (Privilege Cisgender)
Cisgender privilege merupakan hak istimewa yang diterima oleh individu yang identitas gender mereka sejalan dengan jenis kelamin yang mereka miliki pada saat lahir.
Mereka seringkali tidak menghadapi diskriminasi gender yang dialami oleh individu transgender pada umumnya.
4. Heterosexual Privilege (Privilege Heteroseksual)
Privilege heteroseksual merujuk pada keuntungan yang diberikan kepada individu dengan orientasi seksual heteroseksual.
Orang heteroseksual seringkali tidak menghadapi diskriminasi atau hambatan yang dihadapi oleh individu dengan orientasi seksual lainnya.
5. Economic Privilege (Privilege Ekonomi)
Economic privilege adalah hak istimewa yang dimiliki oleh individu yang berasal dari latar belakang ekonomi yang lebih tinggi.
Umumnya, mereka memiliki akses lebih besar ke pendidikan, perumahan yang aman, serta perawatan kesehatan yang baik.
6. Educational Privilege (Privilege Pendidikan)
Ini mengacu pada keuntungan yang dimiliki individu yang dapat mengakses pendidikan berkualitas dan kesempatan pendidikan yang lebih baik.
Individu yang memiliki educational privilege seringkali memiliki akses ke sumber daya pendidikan yang lebih baik.
7. Able-Bodied Privilege (Privilege Kemampuan Fisik)
Dalam hal ini, hak privilege adalah sesuatu yang diterima oleh individu yang tidak memiliki disabilitas fisik atau memiliki disabilitas yang tidak terlihat.
Mereka dapat mengakses lingkungan yang lebih mudah diakses dan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas tanpa hambatan.
8. Citizenship Privilege (Privilege Kewarganegaraan)
Citizenship privilege adalah keuntungan yang diterima oleh individu yang memiliki kewarganegaraan di negara tertentu.
Dalam hal ini, orang dengan citizenship privilege akan mendapatkan akses lebih besar ke layanan publik, hak-hak legal, serta mobilitas internasional yang lebih mudah.
9. Thin Privilege (Privilege Berat Badan Ideal)
Ini merujuk pada keuntungan yang diberikan kepada individu dengan berat badan yang dianggap sebagai "ideal" dalam masyarakat.
Thin privilege akan memungkinkan seseorang untuk mendapatkan perlakuan yang lebih baik dan lebih sedikit diskriminasi dibandingkan dengan individu yang dianggap memiliki berat badan yang berlebihan.
10. Beauty Privilege (Privilege Kecantikan)
Beauty privilege merujuk pada keuntungan yang diterima oleh individu yang dianggap "cantik" atau "tampan" dalam pandangan masyarakat.
Mereka seringkali dapat mengalami perlakuan yang lebih baik dan lebih banyak peluang dalam berbagai aspek kehidupan.
11. Language Privilege (Privilege Bahasa)
Privilege bahasa adalah keuntungan yang diberikan kepada individu yang berbicara bahasa yang dianggap sebagai bahasa utama atau dominan dalam suatu wilayah.
Seseorang yang memiliki language privilege pada umumnya akan memiliki akses yang lebih besar ke peluang pendidikan, pekerjaan, dan layanan publik.
12. Religious Privilege (Privilege Keagamaan)
Religious privilege adalah keuntungan yang diberikan kepada individu berdasarkan agama atau keyakinan mereka.
Dalam beberapa masyarakat, individu yang menganut mayoritas agama seringkali mengalami privilege, sementara minoritas agama dapat menghadapi diskriminasi.
13. Parenting Privilege (Privilege Orangtua)
Privilege orangtua adalah keuntungan yang dialami oleh individu yang menjadi orangtua dalam hal dukungan social privilege, ekonomi, dan pengakuan dalam masyarakat.
Orangtua seringkali mendapatkan perlakuan yang lebih baik dalam hal kebijakan dan layanan yang mendukung keluarga.
14. Nationality Privilege (Privilege Kebangsaan)
Privilege kebangsaan adalah keuntungan yang diberikan kepada individu berdasarkan kewarganegaraan mereka.
Orang yang memiliki kewarganegaraan di negara tertentu seringkali memiliki akses yang lebih besar ke manfaat sosial, perjalanan internasional, dan hak-hak legal.
15. Education Privilege (Privilege Pendidikan Tinggi)
Education privilege adalah yang dimiliki oleh individu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Mereka seringkali memiliki peluang karier yang lebih baik dan penghasilan yang lebih tinggi.
16. Technology Privilege (Privilege Teknologi)
Privilege teknologi adalah keuntungan yang diberikan kepada individu yang memiliki akses dan keterampilan dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Mereka seringkali memiliki keuntungan dalam hal pekerjaan, belanja online, dan akses ke sumber daya digital.
Dampak Positif Privilege
Beberapa dampak positif dari privilege adalah sebagai berikut:
1. Akses yang Lebih Mudah
Individu yang memiliki privilege seringkali memiliki akses yang lebih mudah ke berbagai layanan dan peluang, seperti pendidikan berkualitas, pekerjaan, dan perumahan yang aman.
2. Kenyamanan dan Keamanan
Mereka yang memiliki privilege adalah seringkali merasa lebih nyaman dan aman dalam kehidupan sehari-hari karena mereka kurang rentan terhadap diskriminasi dan ketidaksetaraan.
3. Lebih Banyak Peluang
Privilege dapat membuka pintu bagi individu untuk lebih banyak peluang dalam karier dan kehidupan, yang dapat menghasilkan kesuksesan ekonomi dan sosial.
4. Pengakuan Sosial
Individu yang memiliki privilege seringkali mendapatkan pengakuan dan dukungan sosial yang lebih besar, yang dapat meningkatkan harga diri dan kesejahteraan psikologis mereka.
Dampak Negatif Privilege
Di balik hak istimewa yang diperoleh, privilege juga dapat menimbulkan dampak negatif dalam masyarakat, di antaranya:
1. Ketidaksetaraan yang Meningkat
Privilege seringkali menyebabkan ketidaksetaraan sosial yang meningkat, di mana kelompok-kelompok yang tidak memiliki privilege mengalami hambatan dalam mencapai tujuan mereka.
2. Diskriminasi dan Ketidakadilan
Selanjuntnya, dampak negative privilege adalah dapat memperkuat diskriminasi dan ketidakadilan dalam masyarakat, karena individu yang memiliki privilege dapat memanfaatkan posisi mereka untuk mendapatkan perlakuan yang lebih baik.
3. Kehilangan Perspektif
Individu yang memiliki privilege mungkin tidak sepenuhnya memahami pengalaman individu lain yang tanpa hak istimewa, yang dapat menghasilkan kurangnya empati dan pemahaman terhadap masalah ketidaksetaraan.
4. Konflik Sosial
Ketidaksetaraan yang disebabkan oleh privilege dapat menyebabkan konflik sosial, ketegangan, dan ketidakpuasan dalam masyarakat.
5. Potensi Terbuang
Privilege dapat mengakibatkan banyak orang yang memiliki potensi besar dalam masyarakat tidak dapat mencapai prestasi terbaik mereka karena mereka terhalang oleh faktor-faktor yang berada di luar kendali mereka.
Cara Menyikapi Privilege
Mengurangi privilege adalah langkah yang penting dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi privilege:
1. Pendidikan dan Kesadaran
Langkah pertama adalah meningkatkan pendidikan dan kesadaran tentang privilege. Individu perlu memahami bagaimana privilege bekerja dan dampaknya terhadap ketidaksetaraan sosial.
2. Mendengarkan Pengalaman Orang Lain
Mendengarkan pengalaman individu atau kelompok yang tidak memiliki privilege merupakan langkah penting.
Hal tersebut membantu individu yang memiliki privilege untuk memahami perspektif dan tantangan yang dihadapi oleh mereka yang tidak memiliki privilege.
3. Refleksi Pribadi
Individu yang memiliki privilege adalah mereka yang perlu melakukan refleksi pribadi tentang bagaimana hak istimewa ini memengaruhi interaksi sosial dan kehidupan sehari-hari.
Konsep refleksi yang dimaksud termasuk mengenali saat-saat di mana mereka mungkin telah memanfaatkan privilege mereka.
4. Dukungan Kelompok
Bergabung dengan kelompok atau organisasi yang berkomitmen untuk mengurangi ketidaksetaraan dan mendukung upaya-upaya yang mempromosikan kesetaraan sosial adalah langkah positif.
5. Mengganti Narasi Stereotip
Individu yang memiliki privilege dapat berkontribusi dengan mengganti narasi negatif atau stereotip terhadap kelompok yang tidak memiliki privilege.
6. Advokasi untuk Perubahan Kebijakan
Mendukung perubahan kebijakan yang mendukung kesetaraan sosial adalah langkah yang signifikan.
Hal tersebut dapat mencakup advokasi untuk undang-undang anti-diskriminasi, program-program yang mempromosikan kesetaraan, dan langkah-langkah lainnya.
7. Mendukung Keanekaragaman dalam Kepemimpinan
Mendukung keanekaragaman dalam kepemimpinan dalam berbagai organisasi dan lembaga dapat membantu memecah monopoli privilege yang mungkin ada.
8. Pemberdayaan Kelompok yang Tidak Memiliki Privilege
Memberikan dukungan dan sumber daya kepada kelompok yang tidak memiliki privilege merupakan langkah tepat untuk membantu mengatasi ketidaksetaraan.
9. Komitmen untuk Belajar dan Berkembang
Individu yang memiliki privilege perlu berkomitmen untuk terus belajar dan berkembang dalam hal kesadaran sosial dan upaya mengurangi privilege mereka.
10. Berbicara dengan Orang Lain
Berbicara dengan individu lain yang memiliki privilege dan berbagi pemahaman tentang pentingnya mengurangi privilege merupakan langkah yang dapat diambil bersama.
11. Mendukung Inisiatif-Inisiatif Pendidikan
Mendukung inisiatif pendidikan yang mempromosikan pemahaman tentang privilege dan kesetaraan sosial di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
Merangkul kesadaran akan privilege merupakan jalan membuka pintu menuju masyarakat yang lebih adil dan inklusif, di mana setiap individu diperlakukan dengan adil, tanpa memandang latar belakang atau identitas mereka.
Demikian penjelasan tentang apa itu privilege, lengkap dengan jenis, dampak, dan cara menyikapinya dalam lingkungan masyarakat. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.