parboaboa

Ratusan Triliun Subsidi BBM Dinikmati Kelompok Orang Kaya. Berikut Rinciannya!

Sari | Ekonomi | 27-08-2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Foto: REUTERS/EVELYN HOCKSTEIN)

PARBOABOA, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, memberikan pernyataan mengejutkan, bahwa subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang digelontorkan pemerintah banyak dinikmati orang kaya.

Menkeu Sri Mulyani dalam sebuah konfrensi pers virtual mengatakan, kuota solar 15,1 juta kilo liter atau setara dengan Rp 149 triliun, di mana 89% dinikmati dunia usaha dan hanya 11% dinikmati kelompok rumah tangga. Dari kelompok rumah tangga itu, 95% dinikmati oleh kelompok masyarakat menengah ke atas.

"Yang dikonsumsi rumah tangga hanya 0,1 juta kilo liter yang betul dinikmati oleh mereka yang memang memiliki tingkat ekonomi yang tidak mampu atau 40% masyarakat terbawah dari rumah tangga di Indonesia yang berpendapatan paling bawah," jelasnya, Jumat (26/08/2022).

Padahal, tujuan BBM subsidi adalah membantu masyarakat kelompok orang tak mampu atau kelas menengah ke bawah.

“Jadi uang ratusan triliun ini yang banyak menikmati kelompok menengah ke atas, yang paling miskin justru mendapatkan kecil,” ujarnya, Jumat (26/08/2022).

Begitu juga dengan subsidi BBM jenis pertalite yang kuotanya mencapai 23,05 juta kilo liter atau setara dengan Rp 93,5 triliun. Faktanya, 80% dinikmati oleh kelompok rumah tangga yang relatif mampu, atau 60% nya adalah orang kaya.

"Jadi hampir Rp 60 triliun dari Rp 93,5 triliun tadi, sedangkan masyarakat miskin yang menggunakan untuk motor, dan lain-lain yang mengkonsumsi Pertalite, dia hanya konsumsi 20%-nya," jelas Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga mengatakan, bahwa pertamax juga mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sebab, harga jual pertamax saat ini sebesar Rp12.500 per liter, ini bukanlah harga sebenarnya.

Harga riil dari pertamax yang harusnya dijual Pertamina adalah Rp 17.300 per liter, dengan asumsi kurs Rp 14.750 dan ICP US$105 per barel. Jadi setiap liternya, pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp 4.800.

"Bahkan pertamax sekalipun yang dikonsumsi mobil bagus, yang pemiliknya mampu, setiap liternya dapat subsidi Rp4.800 per liter," terangnya.

Ini artinya, ratusan triliun yang digelontorkan pemerintah atau Rp502,4 triliun adalah dinikmati oleh kelompok mampu. Karena mereka mengonsumsi BBM itu, baik dari pertalite, solar, serta pertamax.

Dengan demikian, jika pemerintah terus memberikan subsidi dengan skema subsidi barang, maka kata Sri Mulyani, akan membuat ketimpangan atau kesenjangan semakin melebar.

"Pesannya subsidi ratusan triliun ini jelas sasarannya kelompok yang relatif mampu, ini berarti kita mungkin akan menciptakan kesenjangan yang semakin lebar dengan subsidi ini. Karena yang mampu menikmati dana subsidi ratusan triliun, yang tidak mampu tidak menikmati," jelas Sri Mulyani.

Namun, Sri Mulyani menegaskan, pemerintah tak akan mencabut subsidi BBM, hanya saja perlu disesuaikan untuk dipertimbangkan dalam rangka memperbaiki dari manfaat distribusi bagi masyarakat.

Editor : -

Tag : #bbm    #sri mulyani    #ekonomi    #bbm subsidi    #menkeu    #tujuan subsidi bbm    #Harga riil pertamax   

BACA JUGA

BERITA TERBARU