PARBOABOA, Jakarta – Ketua DPC PDIP Kota Tangerang Selatan, Wanto Sugito angkat bicara terkait celetukan Rocky Gerung yang mengatakan bahwa Ganjar Pranowo dan Puan Maharani bodoh di mata milenial. Dia menganggap Rocky Gerung sebagai benalu dalam politik.
"Melihat Rocky Gerung jangan menggunakan etika, dan moral, apalagi kebijaksanaan. Sebaiknya Rocky menjadi petarung intelektual saja, pesilat kata-kata. Kata-kata Rocky Gerung itu menggambarkan kehadiran benalu dalam dunia politik," kata Wanto dalam keterangan tertulis pada Minggu (17/10).
Lebih lanjut, Wanto menilai Rocky rendah dalam kebijaksanaan. Dia mengatakan bahwa pintarnya Rocky Gerung sekadar di mulut, namun dangkal di pemikirannya.
Sebelumnya, kader Senior PDIP Aria Bima juga mengatakan hal senada terkait ucapan Rocky yang mengatakan Ganjar Pranowo dan Puan Maharani bodoh di mata milenial.
Menurutnya, anggapan tersebut harus dilihat dari sudut pandang yang tepat dan sehingga tidak serta merta menyebut dua kader PDIP itu bodoh.
"Soal bodoh dan pintar itu tergantung dari sudut mana dan dari dimensi mana melihat dan mengkategorikannya," kata Aria Bima saat di Solo, Jumat (15/10/2021).
Aria beranggapan bahwa Rocky Gerung ketagihan untuk bisa terus tampil dan dilihat orang di media sosial (medsos). Sehingga kerap menyampaikan hal-hal yang terkesan mencari-cari masalah.
"Rocky Gerung memang dikenal cerdas dan kritis, tetapi dia sering tidak sopan dalam berkomunikasi itu, kali ini terkesan asal ngebacot. Mungkin saja dia aditif untuk terus-menerus tampil di medsos, karena itu dia jadi gila mencari-cari masalah. Ya anggap saja dia gila, itu asumtif saya," tandasnya.
Komentara itu merespon celerukan Rocky Gerung yang mengatakan ada sejumlah kekonyolan dalam dunia perpolitikan Indonesia, khususnya terkait calon presiden di 2024.
Rocky mengatakan upaya yang dilakukan kader PDIP menaikkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR Puan Maharani merupakan hal yang konyol.
Hal itu dikatakan Rocky Gerung dalam forum bertajuk 'Memprediksi Kemunculan Capres Ala Pembagian Wilayah Penanganan Covid (Jawa Bali - Non Jawa Bali)' yang digelar oleh Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), pada Jumat (15/10/2021).
Rocky Gerung mengatakan ada sejumlah kekonyolan dalam dunia perpolitikan Indonesia, khususnya adanya upaya menaikkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR Puan Maharani terkait calon presiden di 2024 yang menurutnya hal itu merupakan hal yang konyol.
Rocky Gerung awalnya mengungkapkan tentang perbincangan yang dilakukannya dengan kaum milenial di beberapa negara. Dia mengatakan para kaum milenial itu terheran-heran atas isu-isu politik yang ramai di Indonesia.
Ia mengklaim generasi milenial hari ini ingin agar wacana politik di Indonesia dapat dilakukan seperti diskusi akademis yang dilakukan di luar negeri dengan ujaran soal kesetaraan gender, demokrasi, hingga soal teknologi 5.0.
Sementara itu di Indonesia, menurut Rocky, diskusi para politikus seperti yang dilakukan Puan Maharani hingga Ganjar Pranowo seperti orang bodoh. Ia juga mengkritik keras para politikus tersebut yang ia sebut sebagai orang-orang bodoh.
Menurut Rocky perkembangan politik nasional hari ini tak sesuai dengan aspirasi generasi milenial. Menurutnya, berupaya menaikkan elektabilitas Ganjar ataupun Puan adalah hal yang konyol. Sebab, kaum milenial menginginkan sosok calon pemimpin yang terbukti concern terhadap gender equality dan juga demokrasi.
"Jadi konyol kita berupaya menaikkan elektabilitas Ganjar, padahal bagi milenial itu orang bodoh. Sama juga halnya juga Puan. Sama saja, bagi kaum milenial, itu orang bodoh. Mereka menganggap orang ini nggak ngerti new grammar of world's politic adalah gender equality, democracy, human rights," ujar Rocky Gerung.
Editor: -